Zenius Akuisisi Lembaga Les Primagama, Garap Bimbel Hybrid

22 Februari 2022 14:33 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Startup edutech Zenius akuisisi lembaga les Primagama. Foto: Zenius
zoom-in-whitePerbesar
Startup edutech Zenius akuisisi lembaga les Primagama. Foto: Zenius
ADVERTISEMENT
Startup teknologi edukasi (education technology/edutech) Zenius resmi mengakuisisi lembaga pendidikan luar sekolah Primagama. Akuisisi ini mencakup seluruh cabang Primagama di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Primagama sendiri saat ini mengoperasikan lebih dari 300 cabang di berbagai provinsi di Indonesia, melayani 4 juta siswa dengan total 3.000 karyawan. Sementara Zenius memiliki lebih dari 20 juta pengguna.
Dengan mengakuisisi Primagama, keduanya berpeluang mengintegrasikan layanan belajar online dan offline atau bimbingan belajar (bimbel) hybrid.
“Dengan jangkauan bimbel offline yang luas, Primagama akan memperkuat ekosistem pembelajaran Zenius dalam memberikan dampak teknologi yang lebih besar di pendidikan. Dengan sejarah panjang 40 tahun kehadirannya di Indonesia, Primagama akan berbagi pengalaman dan keahlian mereka dalam mengelola bimbel offline, dan menyediakan basis pengajar yang kuat di seluruh negeri,” jelas Sony dalam pernyataan resmi, Selasa (22/2).
Lebih lanjut Sony mengatakan, Zenius akan menggarap model pembelajaran hybrid melalui skema (online-merge-offline/OMO) yang akan menjadi model pembelajaran efektif di masa depan. Dengan model pembelajaran ini, siswa akan berinteraksi secara langsung dengan para pengajar secara langsung (offline), dan bisa mengakses pembelajaran secara online tanpa batas di mana saja, kapan saja.
ADVERTISEMENT
Startup ed-tech Zenius Foto: Zenius
“Model pembelajaran hybrid akan menjadi salah satu metode efektif untuk pendidikan Indonesia di masa depan. Adaptasi siswa dan pengajar terhadap pembelajaran online selama pandemi akan memudahkan mereka untuk melangsungkan kegiatan pembelajaran hybrid,” tambahnya.
Sebelumnya pada awal 2010, Primagama sempat meluncurkan layanan belajar online bernama PrimagamaPlus. Namun, karena pasar tidak mendukung dan belajar offline masih menjadi primadona pada saat itu, layanan PrimagamaPlus gagal mendapat perhatian publik.
Berbeda dengan sekarang, aksi korporasi Zenius justru dilakukan di tengah runtuhnya banyak bisnis bimbingan belajar offline akibat pandemi. Skema sekolah dari rumah yang diperkenalkan saat ini telah menyebabkan penurunan permintaan bimbingan belajar offline, terutama ketika layanan edutech semakin populer.
Zenius sendiri dikenal sebagai salah satu startup pelopor layanan bimbingan belajar online di Indonesia. Zenius memulai debutnya dengan bimbingan belajar offline dan materi yang dikemas dalam bentuk DVD sebelum akhirnya beralih ke online.
ADVERTISEMENT
Saat ini mereka memiliki beberapa produk, yang paling laris adalah layanan bimbingan belajar online-nya. Sepanjang tahun ajaran 2019-2020, aplikasi bimbingan belajar Zenius diakses oleh lebih dari 20 juta pengguna. Ada sekitar 100.000 video pembelajaran dan soal latihan yang dapat diakses secara gratis.
Zenius juga menyediakan layanan Live Class untuk bimbingan langsung dengan guru-guru terpilih, ada juga simulasi ujian nasional tertulis dan beberapa produk pembelajaran lainnya. Selain pembelajaran formal, perusahaan juga menyediakan aplikasi ZeniusLand untuk balita, ZenPro untuk pembelajaran profesional dengan mata pelajaran yang lebih umum, dan platform manajemen pengajaran ZenRu.