Zoom Mau Perbaiki Enkripsi Keamanan, tapi Cuma ke Penguna Berbayar

1 Juni 2020 17:18 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Video conference menggunakan Zoom. Foto: Dok. Zoom
zoom-in-whitePerbesar
Video conference menggunakan Zoom. Foto: Dok. Zoom
ADVERTISEMENT
Sejak meraih popularitas di masa pandemi corona, platform video call Zoom terus melakukan peningkatan pada sistem keamanan yang sempat bermasalah. Kali ini, Zoom berencana meningkatkan sistem keamanan enkripsinya.
ADVERTISEMENT
Namun, peningkatan sistem keamanan kali ini hanya  diperuntukkan bagi pengguna berbayar dan institusi seperti sekolah atau organisasi penting lainnya. Sementara, pengguna Zoom gratisan tidak akan kebagian enkripsi kuat ini.
Berdasarkan laporan Reuters, Konsultan Keamanan Zoom, Alex Stamos, mengatakan rencana ini masih bisa berubah. Selain itu, Zoom belum memutuskan organisasi nirlaba atau pengguna mana yang memenuhi syarat untuk mendapatkan akses video meeting yang lebih aman.
Sejak pandemi corona menyebabkan banyak orang tetap berada di rumah, Zoom kebanjiran jumlah pengguna, baik yang gratisan maupun berbayar. Hal itu karena Zoom memungkinkan pengguna untuk menggunakan layanan tanpa melakukan pendaftaran.
Ilustrasi enkripsi. Foto: Pixabay
Saat ini jumlah penggunanya mencapai 300 juta per hari. Namun karena fitur ‘kebebasan’ yang tidak harus registrasi ini, ada banyak pengacau kerap masuk dalam meeting, pura-pura sebagai partisipan meeting dan mengacaukan jalannya meeting.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, peneliti keamanan di Electronic Frontier Foundation, Gennie Gebhart, berharap agar video conference Zoom menyediakan perlindungan keamanan ke seluruh pengguna. Namun hal itu ditentang karena menurut sejumlah pengamat teknologi dan penegak hukum, enkripsi bisa dimanfaatkan aktor jahat dan predator seksual untuk menghindari deteksi.
"Pembayaran biaya lebih mahal untuk kehadiran enkripsi adalah cara untuk menyingkirkan penyusup, termasuk penjahat yang memanfatkan layanan gratis," kata salah satu pengamat keamanan.
Stamos sendiri, yang merupakan mantan Kepala Keamanan Facebook, baru saja bergabung ke Zoom untuk membantu perusahaan menangani celah keamanan. Kala itu, ada banyak organisasi yang memutuskan berlangganan Zoom berbayar karena fenomena ‘zoombombing’.
Kepala keamanan Facebook, Alex Stamos Foto: Reuters/Steve Marcus
"Pada saat yang sama, Zoom berusaha meningkatkan keamanan. Perusahaan juga berupaya meningkatkan kepercayaan dan keamanan (di platform)," kata Stamos.
ADVERTISEMENT
Stamos juga menyebut, jika Zoom benar menghadirkan fitur end-to-end encryption, tidak akan satu pun orang yang akan menerobos sistem keamanan dan menyelundupkan diri ke virtual meeting orang lain, termasuk tim teknisi Zoom
Enkripsi end-to-end tidak mengizinkan siapa pun, kecuali peserta untuk bisa melihat dan mendengar apa yang terjadi dalam meeting. Saat ini, penguatan sistem keamanan enkripsi di Zoom tengah dikerjakan.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.