4 Hal yang Menyebabkan Jetlag setelah Perjalanan Panjang ke Luar Negeri

3 Mei 2022 17:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi mengantuk saat berkendara. Foto: Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mengantuk saat berkendara. Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
Ketika melakukan perjalanan panjang saat liburan, mungkin banyak dari traveler yang harus bergelut dengan jetlag. Sungguh itu adalah hal yang sangat menyiksa.
ADVERTISEMENT
Belum lagi kalau bepergian ke luar negeri yang memiliki waktu cukup jauh dari negara asalmu. Tapi, sebenarnya apa yang menyebabkan jetlag terjadi?
Sebelum masuk ke penyebabnya ketahui terlebih dahulu, apa sebenarnya arti dari jetlag?
Dilansir Travel+Leisure, jetlag adalah masalah tidur sementara yang dapat mempengaruhi siapa saja yang melakukan perjalanan cepat melintasi beberapa zona waktu.
Ilustrasi susah tidur. Foto: amenic181/Shutterstock
Jam internal tubuh kita, ritme sirkadian kita, tetap berada di satu zona waktu sementara kita secara fisik melakukan perjalanan ke zona lain, yang berarti tubuh dan jam tubuh kita tidak sinkron. Berlawanan dengan kepercayaan populer, itu sebenarnya tidak disebabkan oleh kurang tidur.
Perjalanan internasionalmu untuk liburan, tentu saja bisa membuat semua rencana yang sudah disusun bisa kacau karena jetlag.
ADVERTISEMENT

Alasan Penyebab Jetlag

Ilustrasi penumpang First Class tidur di pesawat Foto: Shutter Stock
Ada banyak alasan kenapa bisa jetlag sampai terjadi Dan ternyata ada hubungannya dengan fisiologi dan apa yang terjadi pada tubuhmu selama dalam perjalanan.
Ini penyebab umum hingga menyebabkan jetlag setelah perjalanan panjang menggunakan pesawat.
1. Dehidrasi
Ilustrasi minuman soda Foto: Shutter Stock
Karena disebabkan oleh ketinggian yang sangat tinggi, sehingga hal tersebut menyebabkan membuat suasana kabin pesawat menjadi sangat kering.
Ditambah lagi menggabungkan udara dengan minuman mengandung alkohol atau kafein, yang menjadi salah satu dehidrator. Banyak juga penumpang pesawat sering mengalami masalah kulit, mata kering, sakit kepala, kelelahan, dan pusing.
2. Ketinggian dan Tekanan Pesawat
Ilustrasi pesawat terbang di atas kepulauan. Foto: Shutter Stock
Tubuh manusia harus mampu menyesuaikan pada ketinggian 36 ribu kaki. Tentu saja, itu menjadi salah satu alasan kenapa kabin pesawat diberi tekanan untuk meminimalkan efek yang ada.
ADVERTISEMENT
Dilansir The Points Guy, tekanan di kabin pesawat tidak benar-benar dikalibrasi dengan apa yang akan para penumpang rasakan di permukaan laut.
Perlu juga dicatat bahwa pada ketinggian ini, udaranya jauh lebih tipis, sehingga oksigen lebih sedikit daripada ketika para penumpang berada di darat.
3. Stres
Ilustrasi penumpang pria mengeluh sakit kepala saat berada di dalam pesawat. Foto: Shutterstock
Tidak sedikit penumpang pesawat yang merasakan ketegangan, kecemasan, hingga stres saat melakukan penerbangan menggunakan pesawat.
Menurut Klinik Cleveland, ada beberapa alasan bisa menimbulkan stres, seperti telat tiba di bandara, berjuang melewati garis keamanan, berurusan dengan stimulasi berlebihan karena berada di sekitar ribuan orang, hingga akhirnya duduk di kursi yang kemungkinan besar kurang nyaman.
4. Kuman
Ilustrasi meja kursi pesawat Foto: Shutter stock
Sistem penyaringan udara pesawat cukup canggih dan dapat membantu menyaring kuman dan virus, oleh karena itu sangat disarankan untuk membuka ventilasi udara saat bepergian.
ADVERTISEMENT
Namun, tetap saja kamu dapat terpapar kuman dan virus dari orang-orang di sekitarmu atau dari benda-benda yang kamu sentuh di sekitar bandara.
"Kami bisa menangkap sesuatu dari penumpang lain yang batuk, bersin, atau bahkan hanya bernapas di dekatnya," kata Dr Matthew Goldman dari Klinik Cleveland.