5 Fakta Mojokerto, Kota Terkecil di Indonesia

30 Maret 2019 11:00 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Candi Brahu di Mojokerto Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Candi Brahu di Mojokerto Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Nama Kota Mojokerto mungkin tidak terlalu akrab terdengar di telingamu, tapi bagi kamu para penyuka sejarah, Mojokerto tentu jadi salah satu tempat yang pas bagimu untuk berpetualang.
ADVERTISEMENT
Mengutip keterangan dari laman resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kota Mojokerto punya beragam bukti sejarah sepanjang masa kehidupannya.
Pada masa kerajaan Hindu-Buddha, Mojokerto memiliki peran penting di dalamnya. Hal ini ditandai dengan beragam peninggalan berupa candi dan artefak lainnya yang berasal dari masa Kerajaan Majapahit. Menariknya lagi, walau punya segudang kisah klasik, Mojokerto ternyata punya wilayah yang kecil.
Hal ini menjadikan kota di Jawa Timur itu sebagai kota terkecil di Indonesia. Kali ini kumparan merangkum lima fakta unik terkait Mojokerto, apa saja?
1. Kota Terkecil di Indonesia
Indahnya alun-alun Mojokerto di malam hari Foto: Flickr/Fario RF
Kota Mojokerto memiliki luas wilayah 16,47 kilometer persegi, atau sekitar delapan kali lebih kecil dari Kota Jakarta Selatan. Mengutip data dari laman resmi Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan Provinsi Jawa Timur, kota yang berlokasi sekitar 50 kilometer dari Surabaya itu menjadi kota dengan luas wilayah terkecil di Jawa Timur, bahkan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Berbatasan langsung dengan Sungai Brantas di sebelah utara, Kota Mojokerto berdiri berdasarkan SK Gubernur Jenderal Hindia Belanda J. Van Limburgstirum dengan staatblad No. 324 tahun 1918.
Kemudian pada masa revolusi tahun 1945 - 1950, Kota Mojokerto menjadi bagian Kabupaten Mojokerto, sebelum akhirnya secara penuh dikukuhkan sebagai kota pada tahun 1999.
2. Kaya Sejarah dan Budaya
Gapura Bajang Ratu di Trowulan, Mojokerto Foto: Shutter Stock
Pada masa klasik, Mojokerto memegang peranan penting karena menjadi pusat Kerajaan Majapahit, yang merupakan kerajaan terbesar di Indonesia. Peninggalan kerajaan Majapahit akan sangat mudah kamu temukan saat mengeksplorasi Mojokerto. Misalnya saja Gapura Bajang Ratu yaitu sebuah gapura yang berdiri di kawasan Trowulan.
Gapura Bajang Ratu merupakan gerbang masuk kompleks penting bangunan di ibu kota Majapahit. Selain Gapura Bajang Ratu, kamu masih dapat menemukan beragam candi di Mojokerto yang dulunya digunakan sebagai tempat beribadah, seperti Candi Minak Jinggo, Candi Tikus, dan Candi Jolotundo yang terkenal memiliki air yang berkhasiat.
Candi Tikus peninggalan Kerajaan Majapahit di Mojokerto Foto: Shutter Stock
Ingin melihat peninggalan budayanya? Kamu bisa menyambangi Museum Majapahit atau yang lebih dikenal sebagai Museum Trowulan oleh penduduk setempat.
ADVERTISEMENT
Di Museum Majapahit, kamu akan menemukan koleksi terakota (tanah liat) yang membentuk peralatan rumah tangga, peralatan upacara dari logam, hingga koleksi keramik Kerajaan Majapahit yang berasal dari negara tetangga seperti China, Thailand, dan Vietnam. Wajar saja jika seluruh peninggalan sejarah dari masa klasik ini menjadi daya tarik wisata Mojokerto.
3. Punya Patung Buddha Tidur
Patung Buddha Tidur di Trowulan, Mojokerto Foto: Shutter Stock
Ingin melihat patung Buddha tidur yang fenomenal ternyata tak mesti jauh-jauh ke negeri orang, lho. Karena di Trowulan, Mojokerto, kamu bisa menemukan sebuah Patung Buddha Tidur maha Vihara Mojopahit yang indah.
Patung yang diklaim sebagai patung Buddha terbesar di Indonesia itu menggambarkan kondisi Siddharta Gautama yang terbaring lemah karena sakit di antara dua pohon sala di Kusnigara.
ADVERTISEMENT
Memiliki panjang 22 meter, lebar 6 meter, dan tinggi 4,5 meter, Patung Buddha Tidur di Trowulan ini bahkan mencatat rekor MURI pada tahun 2001 dan diresmikan jadi salah satu destinasi wisata pada tahun 2012.
4. Kota Onde-Onde
Kue onde-onde Foto: Shutter Stock
Mojokerto telah lama dikenal sebagai Kota Onde-Onde. Sejak zaman Kerajaan Majapahit, kudapan onde-onde menjadi kuliner khas andalan Kota Mojokerto.
Saking kentalnya hubungan antara onde-onde dengan Mojokerto, perjalanan ke kota yang berada di Jawa Timur tersebut pasti akan terasa tak lengkap jika kamu melewatkan kesempatan mencicipinya.
Kue yang terbuat dari tepung beras ketan yang berisi kacang hijau tumbuk ini bahkan menjadi buah tangan wajib bagi pelancong yang traveling ke Mojokerto. Salah satu penjual kue onde-onde yang legendaris dan ternama di Mojokerto adalah Onde-Onde Bo Liem yang telah berdiri sejak 1929.
ADVERTISEMENT
5. Punya Kesenian Khas Bernama Ludruk
Ludruk sebenarnya adalah kesenian khas Jawa Timur, hanya saja di Mojokerto, menemukan ludruk terhitung cukup mudah, karena penduduknya sangat senang dengan kesenian Jawa yang penuh guyon tersebut. Hampir mirip dengan seni asal Jawa Tengah, ketoprak, bedanya ludruk mengangkat kisah di masa kini.
Para pementasnya akan menceritakan kehidupan sehari-hari dengan tema yang berbeda-beda, misalnya perjuangan, keseharian, atau tema lainnya yang diceritakan dengan mengandalkan guyonan dalam tutur kata dan gerak. Bahasa yang digunakan dalam pementasan ludruk biasanya adalah bahasa Jawa Timur.
Karena bahasannya yang 'lebih ringan', ludruk digemari seluruh kalangan, sebab dekat dengan kehidupan sehari-hari para penontonnya.
Bagaimana, siap menjadikan Mojokerto jadi destinasi wisatamu berikutnya?
ADVERTISEMENT