news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

5 Wisata yang Tak Diizinkan di Indonesia, Tapi Ada di Negara Lain

1 November 2018 19:53 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kawasan De Wallen di Belanda (Foto: Flickr/not4rthur)
zoom-in-whitePerbesar
Kawasan De Wallen di Belanda (Foto: Flickr/not4rthur)
ADVERTISEMENT
Bicara tentang destinasi wisata, biasanya kamu pasti akan langsung terpikir objek wisata dengan panorama alam yang indah, teknologi tinggi, atau sejarah. Tapi ada yang berbeda dengan destinasi di beberapa negara di bawah ini.
ADVERTISEMENT
Pasalnya, para turis yang berkunjung ke tempat wisata ini bukanlah untuk menikmati alam, melihat teknologi terbaru, atau memaknai sejarah yang pernah ada. Melainkan untuk mencoba hal baru yang belum pernah ia rasakan sebelumnya, atau melakukan kegiatan yang tidak diperbolehkan di negara asalnya.
Mulai dari wisata seks, narkoba, hingga bunuh diri menjadi alasan kepergian mereka meninggalkan tanah air dan menyambangi negara-negara tersebut. Penasaran? Simak ulasannya berikut, ya!
1. Wisata Seks
Kawasan Patpong di Thailand (Foto: Flickr/eric molina)
zoom-in-whitePerbesar
Kawasan Patpong di Thailand (Foto: Flickr/eric molina)
Walau sebenarnya menjadi aktivitas ilegal, beberapa negara berkembang memang dijadikan sebagai tujuan wisata seks bagi segelintir orang. Wisata seks digemari karena turis yang datang bisa melakukan eksplorasi seks secara penuh, tanpa harus khawatir tentang apa yang akan terjadi di negara asal mereka.
ADVERTISEMENT
Meski menyimpan pro-kontra, wisata seks mampu menghasilkan pendapatan bagi negara yang dituju.
Negara-negara berkembang, seperti Thailand, Jamaika, Filipina, Kamboja, dan Bangladesh kerap kali dijadikan tujuan wisata seks. Sedangkan penikmatnya pada umumnya berasal dari negara maju, seperti Amerika, beberapa negara di Eropa, China, Jepang, Korea, dan Taiwan.
Di Indonesia, aktivitas menjajakan seks merupakan hal yang tabu dan dilarang. Wajar saja, kemudian muncullah gerakan razia dan lokalisasi, agar para wanita penghibur ini lebih dapat dikontrol oleh pemerintah.
2. Wisata Bunuh Diri
Ilustrasi bunuh diri. (Foto: Shutter stock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bunuh diri. (Foto: Shutter stock)
Pernahkah kamu membayangkan ada seseorang yang traveling jauh dari tempat asalnya ke Swiss hanya untuk bunuh diri? Ya, hal ini terjadi di negara yang terkenal dengan Pegunungan Alpen tersebut. Di Swiss, terdapat sebuah layanan medis yang dapat membantu pengunjungnya untuk melakukan bunuh diri.
ADVERTISEMENT
Di beberapa negara termasuk Indonesia melakukan bunuh diri atau membantu orang lain bunuh diri merupakan tindakan yang tidak diperbolehkan, baik secara hukum ataupun agama. Tapi ternyata wisata bunuh diri cukup laris di Swiss.
Karena hanya di Swiss, setiap orang mendapatkan hak untuk bunuh diri secara wajar, tanpa mesti menuai hujatan atau gunjingan dari orang lain. Para pendukung wisata bunuh diri mengemukakan bahwa dengan cara itu orang-orang dapat mengakhiri penderitan dan rasa sakit.
3. Wisata ke Tempat Kumuh
Kawasan kumuh di India (Foto: Flickr/bengarrison)
zoom-in-whitePerbesar
Kawasan kumuh di India (Foto: Flickr/bengarrison)
Bukan hanya destinasi populer saja ternyata yang rajin disambangi turis, beberapa kota ternama juga menghadirkan wisata ke tempat kumuh. Destinasinya yang populer antara lain Kota Manila di Filipina, Rio de Janerio di Brasil, dan Mumbai di India.
ADVERTISEMENT
Walau masih menimbulkan kontroversi, wisata ke kawasan kumuh nampaknya mampu memuaskan keingin tahuan turis untuk melihat kehidupan penduduk miskin di sekitar kota. Yang menarik, dulunya Amerika Serikat juga punya daerah wisata kumuh pada abad ke-19, yaitu di kawasan prostitusi New York dan San Francisco.
Kabarnya, dulu orang-orang London yang kaya rayalah yang menjadi penikmat wisata tersebut. Uniknya lagi, agen perjalanan kadang menyewa aktor untuk berperan sebagai pengguna narkoba dan anggota geng yang sedang baku hantam saat turis sedang berkunjung.
Di Indonesia, wisata ke pemukiman kumuh bukannya tidak diizinkan oleh pemerintah. Hanya saja memang gaungnya tidak sebesar destinasi wisata yang dipopulerkan oleh Kementerian Pariwisata.
4. Wisata Narkoba
Ilustrasi Narkoba (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Narkoba (Foto: Pixabay)
Kolombia merupakan salah satu negara penghasil obat-obatan terlarang dengan harga yang relatif murah. Sehingga wajar saja, banyak turis dari kawasan Eropa dan Australia traveling secara khusus ke Kolombia untuk membeli dan menggunakan kokain.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia, penggunaan obat-obatan terlarang bukan hanya dilarang, tapi juga bisa dijatuhi hukuman berat, mulai dari dipenjara hingga hukuman mati.
Beda dengan Kolombia yang menjualnya secara terang-terangan, di Kolombia biasanya para penjual akan berkeliaran di tempat yang rajin dikunjungi wisatawan asing, atau berdiri di sekitar toko kue sambil menunggu pembeli.
5. Wisata Menembak
Kejuaraan Menembak Internasional di Bali (Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)
zoom-in-whitePerbesar
Kejuaraan Menembak Internasional di Bali (Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)
Tidak seperti Amerika Serikat yang memperbolehkan penduduknya untuk memiliki senjata api, Indonesia dan beberapa negara lainnya memberlakukan peraturan, serta ketentuan yang ketat terkait kepemilikan dan penggunaan senjata api.
Walau begitu, sebenarnya ada saja orang-orang tertentu yang merasa penasaran dengan senjata api dan bagaimana sensasi yang didapat saat menggunakan alat itu.
Menyadari keinginan tersebut, Amerika Serikat membuat sebuah jenis wisata yang dikenal sebagai gun tourism. Dalam wisata ini, kamu bisa memuaskan rasa ingin tahu tentang senjata api dan mencari tahu seberapa jauh keahlianmu dalam menembak.
ADVERTISEMENT
Hawaii dan Las Vegas menjadi tujuan terpopuler bagi destinasi wisata jenis ini. Biasanya wisatawan yang tertarik akan dibawa ke dalam sebuah ruangan. Di dalam ruangan tersebut, kamu bisa menembakkan satu hingga empat senjata yang berbeda, tergantung paket yang telah dipilih.
Bagaimana menurutmu?