7 Mitos Perayaan Imlek yang Mesti Kamu Tahu Supaya Enggak Kena Sial
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Selain masuk ke dalam kalender nasional, Imlek merupakan salah satu perayaan budaya yang paling dinanti-nanti masyarakat Tionghoa. Setiap tahunnya, beragam atraksi diselenggarakan untuk memeriahkan Imlek.
Selayaknya pesta tahun baru pada umumnya, tentu saja, setiap orang ingin agar tahun yang baru membawa kebahagiaan dan keberuntungan yang baru. Sambil berharap dapat meninggalkan kesulitan di tahun yang lama, masyarakat Tionghoa menyiapkan setiap permohonan baru mereka ketika merayakan Imlek.
Agar keberuntungan dan berkat datang dengan lancar di tahun yang baru, masyarakat Tionghoa biasanya memiliki kepercayaan sendiri tentang apa yang boleh dan tak boleh dilakukan saat Imlek . Penasaran? Yuk, simak rangkuman kumparan berikut.
Merayakan Imlek haruslah dengan hati yang bahagia. Untuk melengkapi perayaan ini sekaligus mengundang datangnya keberuntungan, semangat, kesuksesan, serta kebahagiaan, masyarakat China harus mengenakan baju berwarna merah.
ADVERTISEMENT
Merah merupakan warna kebanggaan masyarakat Tionghoa karena melambangkan kesuburan. Kamu tidak disarankan menggunakan pakaian hitam atau putih, karena mitosnya kedua warna merupakan simbol berkabung serta dapat membawa sial.
Ketika merayakan Imlek, masyarakat Tionghoa tidak diperbolehkan untuk menggunting rambut atau kuku. Mitosnya, menggunting rambut saat Imlek dapat membawa sial, memperpendek umur, serta memotong rezeki selama setahun ke depan.
Hanya saja, sebelum Imlek, kamu disarankan untuk menggunting rambut. Sebagai simbol membuang seluruh kesialan dan beban yang ada di tahun sebelumnya.
Selain dikenal sebagai Tahun Baru China, Imlek juga dianggap sebagai ulang tahun Dewa Air, Shuishen. Mencuci baju saat Imlek dianggap dapat menyinggung sang dewa.
ADVERTISEMENT
Mencuci baju juga tidak dianjurkan karena awal tahun baru adalah ulang tahun Dewa Air, Shuishen. Melakukan hal ini dapat menyinggungnya, jadi hindarilah kedua hal ini saat Imlek.
Selama Tahun Baru China, masyarakat Tionghoa dilarang keras untuk keramas. Mencuci rambut saat tahun baru akan membuat seluruh rezekimu hilang terbawa air.
Semakin deras hujannya, maka semakin banyak pula berkat yang akan diperoleh di tahun mendatang. Hujan pada hari Imlek dianggap sebagai pembawa berkat.
Masyarakat Tionghoa juga meyakini bahwa ketika hujan, berarti Dewi Kwan Im sedang menyirami bunga Mei Hua. Seakan tengah memberi berkat bagi bumi.
Dalam perayaan Imlek, masyarakat Tionghoa tidak diperkenankan untuk membersihkan rumah. Menyapu, mengepel, atau membuang sampah saat Tahun Baru China berarti dapat menyapu atau membuang seluruh keberuntungan dan berkat yang didapat selama Imlek untuk tahun mendatang.
ADVERTISEMENT
Sebelum dan saat Imlek, kamu mesti mengisi tong beras sampai penuh. Jangan sampai tempat penyimpananmu kosong. Sebab, mitosnya, mengisi tempat penyimpanan beras sampai penuh dapat membuat kondisi keuanganmu jadi baik selama setahun ke depan.
Kamu juga tidak diperbolehkan makan bubur, lho, terutama saat pagi hari perayaan Imlek. Masyarakat Tionghoa percaya bahwa memakan bubur pada pagi hari adalah kebiasaan orang-orang yang tak punya uang. Karenanya, demi harapan dan keberuntungan yang baik setahun ke depan, mereka akan menghindari itu.
Seru dan unik, ya, mitos dalam tradisi Imlek ini. Mana yang sampai sekarang masih sering kamu temukan atau lakukan?