7 Tips Mendaki Gunung di Bulan Ramadhan Agar Puasa Tetap Lancar

22 April 2021 13:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pendaki gunung. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Pendaki gunung. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Mendaki gunung di bulan Ramadhan memberikan tantangan tersendiri bagi pendaki. Selain melelahkan, kamu tentu dilarang makan dan minum karena bisa membatalkan puasa.
ADVERTISEMENT
Walau demikian, tak ada salahnya mendaki gunung saat puasa, lho. Selain memberikan tantangan tersendiri bagi pendaki, hal tersebut menciptakan momen yang berkesan, khususnya bagi kamu yang senang mendaki.
Mendaki saat bulan puasa tentu memerlukan beberapa persiapan dan penyesuaian. Berikut kumparan rangkum tujuh tips mendaki gunung saat puasa.

1. Memperhatikan Asupan Nutrisi Saat Sahur

Ilustrasi makanan yang mengandung nutrisi makro dan mikro. Foto: Shutterstock
Pertama, kamu wajib memperhatikan asupan nutrisi saat sahur. Jika asupan nutrisi tubuhmu kurang, hal tersebut akan mempengaruhi daya tahan tubuh dan menyebabkanmu mudah lemas selama pendakian.
Menurut pendaki sekaligus anggota Federasi Mountaineering Indonesia, Harley B. Sastha, saat sahur dan berbuka, pastikan kamu makan dan minum yang mengandung nutrisi yang cukup.
"Makan makanan yang benar-benar memenuhi kebutuhan nutrisi, gizi, dan gula tubuh kamu, saat berbuka, malam hari dan sahur," ujar Harley saat dihubungi kumparan beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT

2. Mendaki di Pertengahan Bulan Ramadhan

com-Ilustrasi seseorang mendaki gunung. Foto: Shutterstock
Jangan mendaki saat kamu baru saja memulai berpuasa di awal Ramadhan. Sebab, tubuh masih dalam tahap adaptasi dengan ritme puasa harian pada pekan pertama Ramadhan.
Untuk itu, kamu bisa mendaki di pekan kedua atau ketiga. Sebab, di waktu tersebutlah tubuh sudah mulai beradaptasi dengan ritme puasa yang kamu lakukan.
Agar lebih maksimal, kamu bisa mempersiapkan fisikmu terlebih dahulu dengan mulai berolahraga ringan dalam kondisi berpuasa. Misalnya seperti jogging atau bersepeda.

3. Pilih Gunung dengan Medan yang Tidak Terlalu Berat

Ilustrasi pendakian Gunung Semeru. Foto: Shutter stock
Mendaki di bulan Ramadhan tentu berbeda dengan mendaki pada waktu-waktu lainnya. Untuk itu, kecilkan ego dan pilihlah gunung dengan medan yang tidak terlalu berat.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kamu juga bisa memilih gunung yang berada dekat dari tempat tinggalmu. Apabila kamu tinggal di Jakarta, kamu bisa memilih gunung yang ada di Jawa Barat seperti Gunung Papandayan, Gunung Andong di Jawa Tengah, atau Gunung Ijen di Jawa Timur.
"Lebih baik memilih gunung yang durasi waktu pendakiannya tidak memerlukan waktu lama atau bisa didaki sekitar 1-2 hari saja dan pilih gunung yang medan pendakiannya juga tidak terlalu berat," ujar Harley.
Sebab, dengan jalur yang ringan, kamu tidak akan merasa lelah dan durasi pendakianmu terbilang singkat.

4. Mendaki di Sore Hari

Ilustrasi naik gunung. Foto: Pixabay
Biasanya setiap pendaki akan melakukan pendakian di pagi atau menjelang siang hari. Saat berpuasa, kamu bisa memilih untuk melakukan pendakian di sore hari.
ADVERTISEMENT
Selain bisa sambil ngabuburit, mendaki di sore hari juga membuatmu terhindar dari cuaca panas dan sinar matahari yang terik.

5. Bawa Logistik Secara Efisien

Ilustrasi perbekalan pendaki. Foto: Shutter Stock
Selanjutnya, kamu bisa mengatur logistikmu secara efisien agar tidak mudah lelah saat mendaki. Tak perlu membawa banyak barang, kamu bisa membawa logistik secukupnya.
Namun, jika barang yang diperlukan memang banyak, kamu bisa membagi tugas dengan teman pendakian atau anggota di kelompok pendakianmu.

6. Mendaki Bareng Teman yang Berpuasa

Ilustrasi Turis di Gunung Berapi. Foto: Shutter Stock
Agar kegiatan pendakian di bulan puasamu bisa berjalan lancar dan semakin menyenangkan, kamu bisa melakukan pendakian bareng teman-temanmu.
Selain ada teman yang bisa diajak ngobrol di sepanjang perjalanan, mendaki bersama teman juga bisa memudahkanmu jika hal-hal darurat dan kamu membutuhkan pertolongan dengan cepat.
ADVERTISEMENT
"Tetap membawa perlengkapan sesuai standar SOP pendakian dan mendaki bersama teman yang juga berpuasa karena bisa saling menguatkan dan mengingatkan," ujar Harley.

7. Tidak Perlu Buru-Buru

Ilustrasi naik gunung. Foto: Dok. Thinkstock
Sebelum puasa, kamu mungkin bisa mendaki dengan cepat dan mengikuti target yang kamu buat. Akan tetapi, hal ini tidak perlu kamu lakukan saat mendaki di bulan Ramadhan. Ada baiknya kamu mengikuti ritme pendakian agar tidak cepat merasa lelah.
"Nikmati waktu pendakian kamu dan tidak perlu terburu-buru atau kurangi ritmenya, sambil kamu dapat menikmati keindahan alam dan kesegaran udara pegunungan," kata Harley.
Sembari mendaki dengan santai, kamu juga bisa menikmati pemandangan alam yang indah maha karya Sang Pencipta. Selain itu, jika merasa tidak kuat, kamu juga tidak perlu memaksakan untuk sampai ke puncak, ya.
ADVERTISEMENT
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)