Mesir-Lentera-Ramadan

7 Tradisi Unik Ramadhan di Dunia, Salah Satunya Menembak Meriam Saat Berbuka

13 April 2021 7:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang wanita menggunakan masker membeli lentera 'Fanous' di sebuah kios di Kairo, Mesir. Foto: REUTERS / Mohamed Abd El Ghany
zoom-in-whitePerbesar
Seorang wanita menggunakan masker membeli lentera 'Fanous' di sebuah kios di Kairo, Mesir. Foto: REUTERS / Mohamed Abd El Ghany
ADVERTISEMENT
Sebentar lagi Muslim di seluruh dunia akan menyambut bulan suci Ramadhan, bulan yang penuh rahmat dan berkah. Semuanya bersama-sama memanjatkan doa dan menjalankan ibadah puasa di bulan yang penuh rahmat ini.
ADVERTISEMENT
Namun, tak hanya beribadah, umat Islam di seluruh dunia juga punya tradisi unik yang dilakukan ketika Ramadhan. Penasaran? Berikut kumparan rangkum tujuh tradisi unik Ramadhan di dunia.

1. Mendekorasi Rumah dengan Fanous, Mesir

Seorang wanita menggunakan masker membeli lentera 'Fanous' di sebuah kios di Kairo, Mesir. Foto: REUTERS / Mohamed Abd El Ghany
Muslim di Kairo, Mesir, memiliki tradisi unik yang dilakukan saat Ramadhan. Bernama "Fanous", dalam tradisi ini, masyarakat Mesir akan memasang lampu tradisional di rumahnya.
Lentera dekoratif ini digantung di mana-mana, mulai dari rumah, area publik, hingga jalan-jalan di Kairo selama Ramadhan. Lampu lentera biasanya terbuat dari logam dan kaca berwarna-warni yang cantik.
Pemandangan akan terlihat indah di malam hari, karena setiap sudut kota Mesir dipenuhi dengan warna-warni lampu lentera tersebut.
Banyak kisah yang menggambarkan asal mula dari Fanous, tetapi cerita yang paling kuat adalah tradisi ini diperkirakan bermula sejak abad ke-10, ketika Khilafah Fatiiyah memerintah sebagian besar umat Islam di Mesir.
ADVERTISEMENT

2. Menyantap Kunafa, Palestina

Kunafa Foto: Shutter Stock
Saat Ramadhan tiba, tentu kamu akan menemukan makanan khas dan otentik yang dibuat hanya setiap satu tahun sekali saja. Di Palestina, makanan khas tersebut bernama kunafa.
Kunafa merupakan makanan yang terbuat dari adonan tepung semolina bercampur keju panas yang lembut. Jika sudah jadi, baru ditaburi sirup manis dan pada bagian atasnya diberikan pistachio, serta pewarna makanan alami hingga berwarna oranye terang.
Umat Islam di Palestina biasanya memakan kunafa untuk santap sahur dan berbuka puasa. Mereka percaya bahwa makanan ini dulunya berasal dari Kota Nablus dan kini dikenal sebagai pembuat kunafa terbaik di dunia.
Walaupun dikonsumsi sepanjang tahun, kunafa sudah sangat identik dengan Ramadhan. Hal tersebut karena para penjual akan membuat kunafa dalam porsi satu loyang bundar besar saat Ramadhan.
ADVERTISEMENT

3. Bubur Lambuk, Sajian Berbuka Puasa di Malaysia

Ilustrasi bubur. Foto: Shutter Stock
Dari Palestina ke Malaysia, ada satu lagi tradisi Ramadhan yang juga berhubungan dengan kuliner. Di Malaysia, bubur Lambuk menjadi salah satu menu berbuka puasa yang ditunggu-tunggu saat Ramadhan tiba.
Bubur Lambuk merupakan kuliner yang dimasak dalam jumlah besar secara gotong royong di beberapa masjid di Malaysia dan akan dibagikan kepada orang-orang sebagai sajian berbuka puasa. Makanan ini sendiri terbuat dari bubur beras yang dimasak dan dicampur dengan daging sapi cincang, udang kering, dan berbagai rempah lainnya.

4. Festival Garangao, Qatar

Selanjutnya, Qatar juga punya tradisi unik yang biasa dilakukan saat bulan Ramadhan. Bernama Garangou, ini merupakan festival khusus yang biasa dilakukan anak-anak di Qatar.
ADVERTISEMENT
Di festival ini anak laki-laki akan tampil dengan baju Arab berwarna hitam, lengkap dengan rompi merah bersulam emas. Sementara, anak-anak perempuan akan menggunakan pakaian tradisional disdaashas berwarna cerah lengkap dengan ikat kepala bukhnig atau hijab hitam transparan berhias benang emas.
Mereka kemudian akan berpawai dan bernyanyi di sepanjang jalan sekaligus berkunjung ke rumah-rumah penduduk untuk meminta permen dan kue.
Biasanya tradisi ini dilakukan setiap tanggal 13, 14, dan 15 bulan Ramadhan, setelah berbuka puasa atau salat Magrib. Sayangnya, festival ini kemungkinan dibatalkan atau dilakukan di rumah masing-masing mengingat pandemi yang masih terjadi.

5. Meriam Yellow Bastion, Bosnia-Herzegovina

Meriam Yellow Bastion Foto: Shutter Stock
Selain Qatar, ada tradisi unik yang dilakukan di Kota Sarajevo, Bosnia-Herzegovina, menjelang waktu berbuka puasa. Tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Kota Sarajevo ini adalah menembak meriam dan mendengarkan suara dentuman dari meriam yang berusia ratusan tahun.
ADVERTISEMENT
Mereka berkumpul di Yellow Bastion, yang dulunya merupakan bangunan pertahanan selama pemerintahan Ottoman pada abad ke-18. Meriam itu dianggap membawa kerukunan bagi masyarakat Sarajevo, bagi Muslim atau non-Muslim.
Tak hanya sekadar berkumpul, ada juga yang membawa meja kecil beserta peralatan makan sambil melihat tradisi ini. Ketika meriam ditembakkan, suara gema menderu dari bukit ke penjuru kota. Dentuman yang keras kadang membuat orang yang datang terkejut, tetapi setelah itu mereka bersorak suka cita.

6. Mesaharaty, Negara-negara di Timur Tengah

Mesaharaty Foto: Instagram/@beitshoukri
Sahur menjadi bagian yang penting sebelum menjalankan ibadah puasa. Tradisi membangunkan sahur tidak hanya dilakukan di Indonesia, tetapi juga negara-negara lainnya, khususnya di Timur Tengah.
Di negara Timur Tengah, seperti Arab Saudi, Mesir, dan Yaman, tradisi membangunkan sahur ini disebut Mesharaty. Para Mesaharaty turun ke jalan kota sambil menabuh gendang dan terkadang lengkap dengan atribut atau seragam yang dipakai di masa lampau.
ADVERTISEMENT
Dia juga berteriak menyebut nama dari keluarga yang dibangunkan pada tiap-tiap rumah yang dikenalnya. Tradisi ini tampaknya tak hanya dilakukan di negara-negara Arab saja, di Indonesia juga ada tradisi serupa yang sampai sekarang masih dilakukan secara rutin tiap malam ketika Ramadhan.

7. Belangiran, Lampung, Indonesia

Muda-mudi melakukan ritual Belangiran atau mandi suci jelang Ramadhan di sungai Kali Akar, Batu Putu, Bandar Lampung, Lampung, Rabu (7/4). Foto: Ardiansyah/ANTARA FOTO
Terakhir, Indonesia juga punya salah satu tradisi unik saat menyambut bulan suci Ramadhan. Ialah Belangiran, tradisi unik mandi bersama yang biasa dilakukan oleh masyarakat Lampung.
Tradisi ini bertujuan untuk mensucikan hati sebagai bekal memasuki bulan Ramadhan. Sehingga diharapkan dapat menjalankan ibadah dengan lancar dan khusyuk, serta tiada halangan dan rintangan.
Belangiran juga berarti mandi suci atau mandi bersama untuk bersuci, atau mandi tobat dari segala dosa yang diperbuat.
ADVERTISEMENT
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten