80 Persen Hotel di AS Kosong Akibat Pandemi Virus Corona

10 April 2020 15:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi hotel Hilton Amerika Serikat Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hotel Hilton Amerika Serikat Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Industri pariwisata dunia, termasuk perhotelan menjadi salah satu sektor yang paling terpukul selama wabah virus corona. Hal itu karena larangan plesiran dan kebijakan lockdown yang diberlakukan beberapa negara.
ADVERTISEMENT
Akibatnya, sekitar 80 persen hotel di Amerika Serikat kosong. Dalam data yang dibuat oleh Smith Travel Report (STR), menunjukkan bahwa sejak 29 Maret hingga 4 April, pendapatan kamar, hunian hotel, dan pendapatan harian hotel di AS mengalami penurunan yang signifikan.
"Data sedikit memburuk dari minggu lalu, dan pola-pola tertentu diperluas di sekitar hunian," kata Jan Freitag, VP senior bidang penginapan STR.
Ilustrasi memotret patung Liberty di Amerika Serikat Foto: Shutter Stock
Meski begitu, perusahaan yang menganalisis data industri perhotelan ini mengungkapkan bahwa kondisi tersebut tidak perlu dikhawatirkan. Sebab, beberapa wisatawan masih menunjukkan minat untuk menginap di hotel dengan kelas ekonomi meski di tengah wabah virus corona.
"Hotel ekonomi akan menjadi daya tarik tertinggi, sementara resor yang berada di pinggir kota dan negara bagian menjadi tempat yang paling diincar. Ini menunjukkan masih ada permintaan,'' ujar Freitag.
ADVERTISEMENT
Dilansir USA Today, dari 25 destinasi wisata AS yang banyak dikunjungi, Oahu, Hawaii, mengalami penurunan terbesar. Selama pandemi, wisatawan yang berminat mengunjungi wilayah tersebut turun hampir 91 persen dengan tingkat hunian 7 persen.
Sedangkan untuk permintaan hunian di New York, turun lebih dari 79 persen menjadi 18 persen, dan Kota Seattle merosot sekitar 73 persen menjadi 19,5 persen.
com-Traveloka, ilustrasi menginap di hotel bintang 5 Foto: Shutterstock
Tidak hanya itu, akibat wabah virus corona yang semakin meluas di AS, setengah dari hotel yang ada di negara itu terpaksa tutup. Presiden dan CEO American Hotel & Lodging Association, Chip Rogers, mengatakan jika pandemi tak kunjung berakhir, permintaan hunian hotel akan mati total.
"Jika sesuatu tidak terjadi dengan cepat, karena hunian cenderung nol, Anda akan melihat ribuan hotel gulung tikar," ujar Rogers.
ADVERTISEMENT
Jika tingkat permintaan menurun mencapai 25 hingga 30 persen, maka para pelaku bisnis akan melakukan PHK terhadap karyawan hotel akibat virus corona.
Baru-baru ini, Presiden Amerika Donald Trump, memberikan paket kebijakan stimulus sebesar 2 triliun dolar Amerika atau setara Rp 32 ribu triliun untuk memperkuat ekonomi yang telah terpukul oleh pandemi virus corona.
Ilustrasi Bronx, New York Foto: Shutter Stock
Dalam paket stimulus itu, pemerintah telah menyiapkan dana sebesar 500 miliar dolar Amerika yang dapat dipinjamkan kepada pelaku bisnis perhotelan dan travel agent.
Sementara itu, American Hotel & Lodging Association (AHLA) mengatakan bahwa pihaknya mendukung kebijakan tersebut. Namun, dengan syarat jumlah pinjaman yang diberikan tidak melebihi 250 persen dari pendapatan atau pemasukan hotel dalam sebulan.
ADVERTISEMENT
Sebab, dengan jumlah anggaran tersebut pelaku usaha pariwisata tetap dapat membayar upah karyawannya, juga utang yang diperkirakan menunggak selama 4 hingga 5 minggu.
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!