news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ada-ada Saja! Nekat Datang ke Norwegia, 4 Turis Jerman Diusir Polisi

20 Juli 2020 19:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Traveling Bersama Keluarga Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Traveling Bersama Keluarga Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Memasuki new normal, Norwegia mulai membuka perbatasannya secara perlahan. Tak semua orang bisa datang, tapi ada saja turis yang nekat datang untuk liburan.
ADVERTISEMENT
Dilansir The Local, sejauh ini hanya warga negara Denmark, Islandia, dan Finlandia yang boleh melewati perbatasan Norwegia. Tak di sangka empat turis dari Jerman malah ikut mendatangi Norwegia untuk liburan.
Tidak diketahui apakah empat turis asal Jerman itu memang tidak mengetahui perihal informasi itu atau pura-pura tidak tahu. Keempat turis tersebut kedapatan melewati perbatasan Jerman-Norwegia dan masuk ke Kota Alta.
Pegunungan Romsdalseggen merupakan pegunungan yang paling menakjubkan di Norwegia. Foto: Shutterstock
Mereka berkeliling Alta menggunakan mobil van besar seperti kebiasaan para pelancong yang akan berkemah. Warga yang melihat pun melapor ke polisi karena curiga.
Polisi kemudian langsung bergegas melacak keberadaan mereka untuk ditangkap. Ternyata keempat turis asal Jerman itu merupakan satu keluarga yang terdiri kedua orang tua dan anak-anaknya.
ADVERTISEMENT
“Ada dua orang dewasa dan dua anak di bawah umur di sebuah van kamping dengan piring-piring Jerman. Kami mendapat info dari masyarakat dan bertemu mereka di pusat Kota Alta,” kata Kepala Kepolisian Finnmark, Kristian Hansen.
The Wheel of Life (Livshjulet), yaitu rangkaian patung yang bercerita tentang siklus hidup manusia Foto: Shutter Stock
Menurut Kepolisian Finnmark, mereka telah memasuki Norwegia dengan cara ilegal. Mereka mengaku tidak mengetahui ada larangan masuk untuk warga negara Jerman. Mereka beralasan hanya tahu bahwa Norwegia sudah menerima turis dari luar negeri.
“Kami telah mengusir empat warga Jerman karena memasuki Norwegia secara ilegal sebagai akibat dari peraturan COVID-19 saat ini,” pungkas Hansen.
Laporan Hutri Dirga Harmonis