Akibat Batuk di Depan Muka Orang Lain, Penumpang Pesawat Ini Saling Baku Hantam

Ilustrasi pesawat Middle East Airlines Foto: Dok. Wikimedia Commons

Semakin merebaknya virus corona atau COVID-19 menjadi momok hampir di seluruh penjuru dunia. Terlebih, saat ini WHO telah menetapkan wabah virus corona SARS-CoV-2 menjadi pandemi.

Kekhawatiran banyak orang akan penyebaran virus corona itulah menimbulkan banyak kepanikan. Sama seperti yang terjadi di dalam maskapai penerbangan asal Lebanon, Middle East Airlines (MEA).

Dilansir Saudigazette, telah terjadi baku hantam antar penumpang di salah satu penerbangan yang dijadwalkan terbang dari Riyadh, Arab Saudi, menuju Beirut, Lebanon. Insiden itu terjadi ketika seorang pria yang merupakan penumpang pesawat tersebut terbatuk-batuk di depan karyawan saluran televisi di Lebanon.

Situasi semakin memanas ketika seorang penumpang lainnya meminta agar kejadian tersebut tidak direkam oleh beberapa kru LBCI TV yang juga penumpang pesawat tersebut. Penumpang tersebut mengatakan keberatan bahwa privasinya direkam oleh kru televisi tersebut.

"Maaf, jika kamu merekam kejadian ini, kamu tidak bisa. Kami adalah penumpang dan kami memiliki privasi kami sendiri," kata penumpang tersebut dalam bahasa Arab.

Beberapa kru televisi tersebut menggunakan kostum hazmat putih saat merekam kondisi dalam pesawat. Mereka mengatakan bahwa hal itu dilakukan untuk mendokumentasikan langkah-langkah pencegahan yang harus dilakukan saat sedang melakukan traveling di tengah wabah virus corona.

Ilustrasi awak kabin memeriksa penumpang pesawat Foto: Shutter Stock

Beberapa waktu lalu, insiden serupa juga terjadi pada maskapai penerangan Thai Airways yang terbang dari Bangkok menuju Bandara Shanghai, China. Saat itu, seorang penumpang wanita sengaja batuk-batuk di depan seorang pramugari yang bertugas karena kesal harus menunggu 7 jam di dalam pesawat.

Karena insiden tersebut, wanita asal China itu harus ditahan dan diborgol oleh awak kabin. Para penumpang pesawat ditahan selama 7 jam karena prosedur screening yang dilakukan oleh pihak Bandara Pudong, China.