Alasan Kenapa Sebaiknya Kamu Tidak Kencing Sembarangan Saat Berenang di Laut

16 Agustus 2021 7:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perempuan berenang. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perempuan berenang. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Sudah bukan rahasia umum lagi kalau sebagian traveler pasti pernah buang air kecil atau kencing saat berenang di laut ataupun kolam renang. Namun, yang jadi pertanyaan, bolehkah kencing sembarangan di laut walaupun kita kebelet sekalipun?
ADVERTISEMENT
Dilansir The Sun, kencing di laut ternyata memiliki dampak terhadap kelangsungan ekosistem laut dan terumbu karang. Menurut laporan The Telegraph, meski 95 persen urine manusia berbentuk air, hanya saja ada banyak bahan kimia yang terkandung di dalamnya, seperti sodium hingga klorida.
Ilustrasi turis berenang di Great Barrier Reef Foto: Shutter Stock
Urine juga penuh senyawa yang identik dengan produk limbah, seperti urea yang berasal dari pemecahan protein dalam makanan manusia, bakteri, ataupun sisa senyawa obat-obatan, seperti antibiotik hingga kontrasepsi.
Kemudian, seberapa bahayakah air kencing untuk ekosistem laut pada umumnya?

Bahaya Air Kencing untuk Ekosistem Laut

Dalam sebuah video yang dirilis American Chemical Society, lembaga kelautan non-profit asal AS, menjelaskan bahwa kencing di laut bukanlah permasalahan yang serius. Bahkan, jika setiap manusia buang air kecil di laut, hanya akan ada 60 bagian per triliun laut yang mengandung urea.
ADVERTISEMENT
Selain itu, di dalam video tersebut mereka juga menjelaskan kalau setiap ikan atau mamalia lainnya juga kencing di laut. Termasuk paus sirip, yang mengeluarkan 970 liter urine per hari.
Ilustrasi wisatawan mancanegara menikmati keindahan Laut Bunaken Foto: Shutter Stock
Dikatakan juga bahwa nitrogen yang ada di dalam urea menghasilkan amonia ketika bergabung dengan air. Yang kemudian hal tersebut juga memberikan manfaat bagi tanaman laut di dalamnya.
Hanya saja, hal tersebut ternyata bisa berbahaya jika dilakukan di sembarang tempat, khususnya di perairan atau laut yang rawan, seperti dalam kasus Teluk Maya di Thailand. Terumbu karang bisa saja rusak karena air seni yang dibuang sembarangan.
Ilustrasi keindahan alam bawah laut di Great Barrier Reef Foto: Shutterstock
Selain itu, kasus yang sama juga bisa terjadi di beberapa tempat yang beriklim tropis, seperti Great Barrier Reef di Australia hingga Teluk Kaneohe di Hawaii. Hal ini dikarenakan kandungan nitrogen di urea memicu alga untuk tumbuh dan membuat terumbu karang rusak.
ADVERTISEMENT
Seorang ahli ekologi kelautan dan ilmuwan senior untuk The Nature Conservancy, Stephanie Wear, mengatakan hal tersebut bisa berbahaya jika laut tersebut tidak mengalami pertukaran air yang baru.
Pulau berbentuk menyerupai ayam di Thailand Foto: Shutter Stock
"Jika Anda memiliki banyak orang yang buang air kecil di area yang tidak terbilas dengan baik karena pertukaran air baru yang buruk, itu bisa menjadi masalah karena kelebihan nitrogen memicu pertumbuhan alga, yang berdampak negatif pada karang dan hewan lain,” katanya.
Selain itu, bahan kimia dari obat-obatan dalam tubuh manusia juga diketahui merusak terumbu karang dengan mengganggu keseimbangan mikroba.
Perenang berenang di Serpentine Lido di Hyde Park, London. Foto: Tolga AKMEN / AFP
Badan Lingkungan Inggris juga merekomendasikan agar perenang menahan diri untuk tidak buang air kecil di laut di Inggris untuk menjaga kualitas air. Bahkan, di Portugal buang air kecil di laut merupakan tindakan yang ilegal.
ADVERTISEMENT
Tak sampai di situ, bahkan sebelumnya ada isu yang beredar bahwa kencing di laut juga bisa menarik perhatian hiu. Meski demikian, hal tersebut langsung dibantah oleh ilmuwan peneliti senior dari Departemen Perikanan New South Wales di Australia, Vic Peddemores.
"Tidak ada bukti bahwa urine menarik hiu. Saya pernah kencing saat berada di air dekat dengan hiu besar seperti hiu macan, dan tidak ada perbedaan yang signifikan," ujar Peddemores, pada The Sydney Morning Herald.
Ilustrasi memakai Burkini di kolam renang Foto: Shutterstock

Kencing di Kolam Renang Juga Sama Bahayanya

Selain di laut, saat berenang di kolam renang pengunjung juga dilarang keras untuk kencing sembarangan. Sebab, hal ini justru bisa menimbulkan efek yang lebih berbahaya bagi pengunjung lainnya.
Dalam jurnal yang diterbitkan pada 2014 lalu, urea dan amonia yang tercampur dengan klorin di kolam renang dapat menimbulkan efek yang berbahaya, seperti iritasi paru-paru, iritasi mata, bahkan asma.
ADVERTISEMENT
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)