Alasan Sebaiknya Tak Melepas Seat Belt di Pesawat Meski Tanda Pengaman Dimatikan

16 September 2020 8:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi penumpang dengan sandaran kursi berada dalam posisi tegak Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penumpang dengan sandaran kursi berada dalam posisi tegak Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Saat traveling menggunakan pesawat, seat belt atau sabuk pengaman merupakan benda yang paling 'akrab' dengan wisatawan. Kamu pun wajib mengenakan sabuk pengaman saat pesawat lepas landas ataupun hendak mendarat.
ADVERTISEMENT
Ketika tanda pengaman menyala, berarti penumpang wajib memasang seat belt. Sebaliknya, jika tanda pengaman dimatikan, maka kamu diperbolehkan untuk melepaskan seat belt. Di waktu-waktu inilah biasanya kamu diperbolehkan untuk pergi ke toilet.
Ilustrasi pramugari membantu penumpang anak mengenakan seat belt Foto: Shutter Stock
Namun, seringnya, usai dari toilet, banyak penumpang yang tidak lagi memasang seat belt-nya. Padahal sebenarnya, seat belt lebih baik tetap dikenakan meski pun tanda pengaman telah dimatikan. Mengapa?
Dilansir Daily Star, alasan utama penggunaan seat belt adalah turbulensi. Turbulensi yang terjadi pada pesawat akan membuat kabin terasa bergoyang dan bergetar akibat adanya pergeseran aliran udara.
Ilustrasi Turbulensi Pesawat Foto: Shutter Stock
Dalam postingannya di Reddit, pramugari yang tidak diketahui identitasnya tersebut menjelaskan bahwa penumpang sebaiknya tidak melepas seat belt selama penerbangan berlangsung.
ADVERTISEMENT
"Setiap minggu belasan orang mengalami cedera di kepala hingga punggung saat mereka membentuk langit-langit dan kemudian terjatuh di lantai saat mengalami turbulensi," tulisnya.
Nah, saat mengenakan sabuk pengaman, kamu bisa terhindar dari cedera yang diakibatkan oleh turbulensi tersebut.
Pramugari menunjukkan cara menggunakan seatbelt Foto: Shutter Stock
Turbulensi merupakan hal yang wajar terjadi dalam dunia penerbangan. Meski begitu, menurut Heather Poole, penulis buku Cruising Attitude: Tales of Crashpads, Crew Drama and Crazy Passengers, penumpang harus tetap mengenakan seat belt walau tanda pengaman dimatikan atas komando pilot.
Pilot memang menggunakan peta meteorologi untuk menghindari badai, angin yang berbahaya, dan bahkan turbulensi. Tetapi tetap saja ada gejala alam yang tak bisa diduga.
Ilustrasi penumpang mengencangkan seat belt di pesawat Foto: Shutter Stock
Ia juga menambahkan bahwa bukan hanya penumpang saja yang mesti mengenakan seat belt, tetapi juga awak kabin.
ADVERTISEMENT
"Ketika turbulensi, terutama saat pesawat jatuh, penumpang akan merasa turun dengan sangat cepat dan keras. Turbulensi yang kencang akan membuat tubuh penumpang terangkat dan bisa mengenai langit-langit pesawat. Ini yang menyebabkan penumpang terluka," jelasnya lagi
Apabila guncangan yang terjadi terlalu keras, cedera yang dialami penumpang pesawat tak hanya sekadar luka-luka saja. Tetapi juga bisa menyebabkan gegar otak, patah tulang, dan cedera serius lainnya.
Wah, ngeri, ya! Lebih baik kamu tetap pasang seat belt-mu saat terbang, ya.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)