Alasan Wishnutama Bentuk Staf Khusus Keamanan Pariwisata

6 Februari 2020 16:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menparekraf Wishnutama meninjau Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Kamis (16/1/2020). Foto: Helinsa Rasputri/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menparekraf Wishnutama meninjau Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Kamis (16/1/2020). Foto: Helinsa Rasputri/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama baru saja melantik langsung 11 pejabat Eselon I dan 38 pejabat Eselon II di Balairung Soesilo Soedarman Gedung Sapta Pesona, Kemenparekraf, Rabu (5/2).
ADVERTISEMENT
Selain itu, Wishnutama juga menunjuk tiga orang yang menjadi pembantunya sebagai staf khusus Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Tiga staf menteri itu adalah Ardan Adiperdana sebagai staf khusus menteri bidang akuntabilitas, Ricky Yoseph Pesik sebagai staf khusus menteri bidang digital dan industri kreatif, dan Kombespol Adi Deriyan sebagai staf khusus keamanan.
Ardan merupakan mantan kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) yang memasuki masa pensiun. Sementara itu, Ricky merupakan mantan wakil kepala kepala Bekraf sedangkan Kombespol Adi merupakan direktorat resort kriminal umum.
Menparekraf Wishnutama Kusubandio. Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Untuk bidang keamanan, Wishnutama mengatakan bahwa staf khusus itu dibentuk agar dapat membantu pemerintah untuk memperbaiki Travel advice Indonesia yang selalu berstatus kuning atau hati-hati sebab dengan adanya status tersebut membuat para wisatawan mancanegara yang ingin berwisata ke Indonesia menjadi ragu-ragu karena khawatir dengan status keamanan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Wishnutama mengatakan bahwa status keamanan Indonesia berbeda dengan negara-negara di Asia lainnya, seperti Malaysia, Singapura, dan Vietnam yang memiliki status keamanan hijau atau artinya aman. Apalagi, menurut Wishnutama destinasi wisata di Indonesia sedang memiliki potensi yang besar terhadap industri pariwisata.
"Berarti apa, kalau kuning berarti kan pasti niat orang untuk berwisata ke situ (Indonesia) mikir-mikir. Misalnya wah keren nih Labuan Bajo, Pulau Padar, tiba-tiba dilihat pertama kali traveling dicek kan wah kuning," kata Wishnutama saat ditemui di Balairung Soesilo Soedarman Gedung Sapta Pesona, Kemenparekraf, Rabu (6/2).
Menparekraf Wishnutama saat meninjau bagian custom di Imigrasi, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Kamis (16/1/2020). Foto: Helinsa Rasputri/kumparan
Dengan adanya status keamanan berwarna kuning itulah yang membuat para wisatawan mancanegara kurang tertarik mengunjungi Indonesia. Maka dari itu, Wishnutama berharap ketiga staf khusus yang dibentuk olehnya dapat meningkatkan status keamanan, keselamatan, dan destinasi wisata di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Wishnutama mengatakan status keamanan yang disematkan kepada destinasi wisata suatu negara itu tergantung dengan bagaimana pengelolaan destinasi pariwisata itu sendiri.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusbandio saat rapat kerja dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (7/11/2019). Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Menurutnya, keamanan pariwisata tidak hanya dengan bagaimana pemerintah membangun destinasi wisata tersebut, tetapi bagaimana pemerintah membangun Search and Rescue (SAR), BNPB, dan keamanan keselamatan.
"Image itu kan terbentuk di destinasi kita kan, bagaimana SAR-nya, BNPB-nya, rescuenya segala macam kan penting. Jangan kita lihat pariwisata itu sekadar bangun destinasi bagus-bagusan enggak. Banyak dimensinya, banyak banget yang mesti dibangun, termasuk safety-nya," ujar Wishnutama.