Amsterdam Akan Melarang Pembelian Ganja untuk Tekan Jumlah Kunjungan Wisatawan

21 Februari 2020 15:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Kota Amsterdam. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kota Amsterdam. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Kota Amsterdam menjadi salah satu destinasi wisata yang tengah 'berperang' habis-habisan untuk mengatasi tingginya lonjakan wisatawan yang terjadi setiap tahunnya. Pada tahun 2018, Amsterdam telah menerima 19 juta wisatawan yang mengunjungi kota tersebut.
ADVERTISEMENT
Untuk mengurangi lonjakan tersebut, mulai tahun 2020 pemerintah kota telah melarang wisatawan untuk mengunjungi red district Amsterdam. Dilansir Lonely Planet, saat ini Amsterdam juga tengah berencana melarang wisatawan untuk membeli ganja di kedai kopi Amsterdam.
Diberitakan The Guardian, Wali Kota Femke Halsema, telah melakukan survei kepada sejumlah wisatawan di Amsterdam. Survei itu dilakukan untuk melihat bagaimana ketertarikan wisatawan mengunjungi kedai kopi di Ibu Kota Belanda itu.
Overtourism di Amsterdam Foto: Shutter Stock
Survei yang diikuti 100 responden yang berusia 18 hingga 35 tahun itu menunjukkan, bahwa 57 persen dari mereka memutuskan untuk ke Amsterdam lantaran ingin mengunjungi kedai kopi yang ada di sana.
Namun, ketika ditanya apakah mereka akan datang kembali ke kedai kopi itu setelah adanya larangan pembelian ganja, 11 persen dari mereka mengatakan tidak akan kembali datang. Sedangkan, 34 persen lainnya menunjukkan sikap ragu-ragu.
ADVERTISEMENT
Membludaknya jumlah wisatawan di Amsterdam saat ini telah menjadi persoalan yang serius, khususnya di daerah De Wallen dan Singel. Hasil penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa dengan membatasi akses wisatawan ke kedai kopi, merupakan salah satu cara untuk mengurangi angka masuknya wisatawan ke Amsterdam.
Distrik Lampu Merah di Amsterdam, Belanda. Foto: Shutterstock
Walaupun legal bagi kedai kopi untuk menjual ganja, tetapi praktik penjualan obat terlarang ini diperbolehkan di Belanda. Dalam sebuah pernyataan, Wali Kota Femke Halsema juga mengatakan bahwa saat ini sedang melakukan studi baru tentang cara mengurangi daya tarik ganja bagi wisatawan.
Sementara itu, mulai tahun 2020 Belanda telah menaikkan besaran pajak bagi wisatawan yang berkunjung dan menginap di kotanya. Baik yang bermalam di hotel, guest house, maupun menyewa Airbnb.
ADVERTISEMENT
Rencananya Amsterdam akan membebankan biaya tetap bagi wisatawan sebesar 3 euro atau setara Rp 46 ribu perorang, permalam, di luar besaran pajak tarif kamar sebesar 7 persen yang saat ini diterapkan.