Bali Incar Turis Negara Tetangga Saat Pasar Pariwisata Internasional Dibuka

7 Juni 2020 14:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Area Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang sepi pengunjung di Badung, Bali, Sabtu (21/3/2020).  Foto:  ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
zoom-in-whitePerbesar
Area Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang sepi pengunjung di Badung, Bali, Sabtu (21/3/2020). Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
ADVERTISEMENT
Sejumlah provinsi di Indonesia tengah bersiap membuka kembali destinasi wisata secara bertahap pada Oktober mendatang dengan tatanan kenormalan baru atau new normal. Bali jadi salah satu provinsi yang akan menyambut kembali wisatawan dengan kebijakan new normal adalah Bali.
ADVERTISEMENT
Bahkan, Bali akan menjadi pilot project kenormalan baru saat objek wisata di berbagai provinsi dibuka. Saat new normal siap diterapkan, industri pariwisata Bali kembali membuka pasar internasional dengan menargetkan wisatawan dari dari negara-negara terdekat seperti Thailand, Myanmar, dan Vietnam.
Turis berlibur di Pantai Kuta, Bali, Jum'at (4/1/2019). Foto: AFP/SONNY TUMBELAKA
Dilansir Antara, sekretaris Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia atau ASITA Bali, I Putu Winastra mengatakan bahwa saat ini industri pariwisata dan ekonomi kreatif Bali tengah mempersiapkan strategi untuk menghadapi new normal dengan menerapkan konsep CHS (Cleanliness, Health, Safety). CHS merupakan tagline pariwisata usai pandemi COVID-19 mereda.
"Protokol tersebut akan diterapkan pada setiap sektor pariwisata antara lain transportasi, akomodasi, restoran, dan seluruh objek pariwisata," kata I Putu Winastra sebagaimana dikutip dari Antara.
Ilustrasi junior milenial backpacking ke Bali Foto: Shutter Stock
Protokol yang disiapkan berdasarkan 'customers Journey' yang fokus terhadap tiga hal utama, yaitu kebersihan, kesehatan, dan keamanan. Sebelum mengunjungi Bali, setiap wisatawan harus menyiapkan berbagai persyaratan, seperti surat pernyataan bebas COVID-19, itinerary, dan tanggal kedatangan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ada pula protokol saat di bandara, aturan ini berlaku selama melakukan aktivitas liburan hingga kembali ke bandara untuk penerbangan kembali ke negara asal. Semua protokol yang disiapkan akan dijalankan dengan SOP protokol kesehatan yang baik.
Ilustrasi wisatawan di Bali Foto: Dok. Kementerian Pariwisata
Untuk segmentasi pasar, I Putu Winastra mengatakan negara-negara terdekat seperti Thailand, Myanmar, dan Vietnam bisa menjadi andalan untuk menunjang pariwisata Bali saat nanti dibuka untuk pasar internasional.
"Untuk awal kita memang akan fokus ke pasar domestik, namun ketika pasar internasional telah dibuka kita mengharapkan wisatawan dari negara-negara terdekat seperti Thailand, Myanmar, dan Vietnam," kata dia.
"Dan tentunya Bali tidak akan dibuka semua, pilot project ditetapkan untuk kawasan Nusa Dua," imbuhnya.
Bali akan jadi pilot project program CHS. Foto: Kemenparekraf
Sementara itu, M Yansverio selaku Regional CEO for Jakarta Raya Region PT Garuda Indonesia mengatakan, Bali merupakan destinasi unggulan untuk Garuda Indonesia baik untuk penerbangan domestik maupun internasional. Garuda Indonesia pun mengungkapkan kesiapannya untuk mendukung industri pariwisata dalam mengembangkan pariwisata di Bali, setelah wolayah tersebut dibuka oleh pemerintah.
ADVERTISEMENT
"Untuk menyambut normal baru, Garuda Indonesia menerapkan protokol “Cleanliness, Health, and Safety” (CHS) serta menjelaskan persyaratan yang harus dipenuhi dalam melakukan perjalanan dengan pesawat udara," kata Yansverio.
--------------
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
**
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.