Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya
Bandara Miami, AS Pekerjakan Anjing Pelacak untuk Deteksi COVID-19
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dilansir Travel and Leisure, Bandara Miami mempekerjakan dua anjing pelacak, yakni Cobra dari Belgia dan One Betta dari Belanda. Mereka dilatih secara khusus oleh Global Forensic and Justice Center (GFJC) di Florida International University (FIU).
"Pandemi ini telah mendorong kami untuk berinovasi menghentikan penyebaran," ujar Wali Kota Miami-Dade County, Daniella Levine Cava, dalam sebuah pernyataan.
Kedua anjing tersebut saat ini ditempatkan di pos pemeriksaan keamanan karyawan American Airlines. Mereka bertugas untuk mendeteksi penumpang di bandara yang terpapar COVID-19.
Menurut penelitian terbaru, napas dan keringat seseorang yang terpapar COVID-19 ternyata dapat dideteksi oleh anjing terlatih. Hal ini dikarenakan virus tersebut menyebabkan perubahan metabolisme pada seseorang yang mengakibatkan produksi senyawa organik volatil (VOC).
ADVERTISEMENT
Dalam program percontohan MIA, jika seekor anjing menunjukkan seseorang membawa bau virus, orang tersebut diarahkan untuk mendapatkan tes cepat COVID-19 yang tersedia di bandara. Jika tes itu positif, mereka tidak bisa melanjutkan perjalanan dan harus menjalani pemeriksaan berdasarkan pedoman Centers for Disease Control (CDC).
“Program percontohan anjing pendeteksi COVID-19 adalah upaya terbaru MIA yang berfungsi sebagai test bed untuk inovasi baru dalam keselamatan dan keamanan,” kata Ralph Cutié, direktur sementara Bandara Internasional Miami.
Bukan Bandara Pertama yang Gunakan Anjing untuk Deteksi COVID-19
Bandara Internasional Miami bukanlah bandara pertama yang menggunakan anjing untuk mendeteksi COVID-19. Pada Agustus 2020 lalu, Bandara Internasional Dubai juga melakukan hal serupa untuk mendeteksi traveler yang datang ke negaranya.
ADVERTISEMENT
Kemudian, akhir bulan lalu, Bandara Helsinki di Finlandia juga menggunakan anjing untuk mendeteksi COVID-19.
Penumpang diminta menyeka lehernya dengan kain, yang lalu diletakkan ke dalam sebuah kaleng dan diendus anjing. Setelah anjing mendeteksi virus, ia akan menyalak, mengais, atau berbaring.
Setelah itu, penumpang yang bersangkutan akan dites dengan Polymerase Chain Reaction atau PCR untuk membantu memverifikasi kecurigaan anjing pelacak.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )