Bangkitkan Parekraf, Sandiaga Ajak Teladani Kecintaan Bung Karno Terhadap Musik

16 Agustus 2021 12:49 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menparekraf Sandiaga Uno dalam sesi dialog bersama pelaku usaha ekonomi dan kreatif D.I.Y di Puri Mataram, Sleman, D.I.Y, Kamis (20/5). Foto: Dok. Kemenparekraf
zoom-in-whitePerbesar
Menparekraf Sandiaga Uno dalam sesi dialog bersama pelaku usaha ekonomi dan kreatif D.I.Y di Puri Mataram, Sleman, D.I.Y, Kamis (20/5). Foto: Dok. Kemenparekraf
ADVERTISEMENT
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, menilai Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76 Republik Indonesia (RI) bisa jadi momentum untuk membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf), khususnya industri musik nasional.
ADVERTISEMENT
Soekarno (Bung Karno) dan Mohammad Hatta yang dikenal sebagai Dwi Tunggal itu diungkapkan Sandiaga, mengajarkan banyak hal tentang perjuangan, termasuk dalam memperjuangkan industri musik nasional di era kemerdekaan.
"Pertama-tama tentunya kita panjatkan syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan yang maha esa atas berkat dan rahmat yang maha kuasa serta inisiatif bersama kita bisa memperingati kemerdekaan Indonesia yang ke-76 tahun ini," ungkap Sandiaga, seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima kumparan, Senin (16/8).
Menparekraf Sandiaga Uno saat berkunjung ke salah satu desa wisata di Lombok Foto: Dok. Kemenparekraf
"Sikap syukur ini harus dapat dibuktikan, antara lain dengan selalu mengenang jasa para pahlawan dan sikap meneladani sifat dan semangat untuk terus berjuang dan berusaha yang terbaik demi kemajuan dan kesejahteraan bangsa Indonesia," tambahnya.
Untuk itu, Sandiaga menegaskan bahwa kalangan muda harus terus bersemangat layaknya para pendiri bangsa ketika berjuang memerdekakan Tanah Air.
Presiden ke-1 RI Soekarno. Foto: AFP
Soekarno yang diketahui sangat menggemari musik tradisional, seperti keroncong dan lenso dari Maluku itu dijelaskannya, tak hanya menganggap musik sebagai hobi. Musik dianggap Bapak Proklamator itu juga sebagai sikap politik atas kemerdekaan bangsa Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Kecintaan Bung Besar terhadap musik tradisional bukan sebatas hobi, namun juga menunjukkan sikap politik kemerdekaannya terhadap semua yang berbau imperialis, termasuk musik barat yang disebutnya musik 'ngak-ngik-ngok'," ungkap Sandiaga.
"Spirit Bung Karno patut menjadi inspirasi bagi kita para anak muda, betapa bermusik tidak hanya memetik senar gitar, menekan tuts piano atau lainnya, namun yang paling penting musik dapat menjadi ekspresi dari membangkitkan semangat nasionalisme dan patriotisme," tegasnya.
Ilustrasi konser musik. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Seiring dengan perkembangan zaman, musik kini menjadi simbol kemandirian dan kreativitas dari anak-anak muda Indonesia. Musik juga telah berkembang menjadi salah satu sektor ekonomi kreatif yang diwadahi pengembangannya oleh Kemenparekraf.
Oleh karena itu, kalangan muda diharapkan Sandiaga, dapat menjadi penggerak dalam pemulihan sektor parekraf nasional di tengah pesatnya perkembangan teknologi digital dan pandemi COVID-19 saat ini.
ADVERTISEMENT
Perubahan tersebut disebut telah mengubah seluruh sendi-sendi kehidupan masyarakat. Namun, kalangan muda tidak boleh menyerah dan terus bersemangat untuk menjadikan sektor parekraf sebagai lokomotif dalam menciptakan lapangan pekerjaan.
Ilustrasi wisatawan di Bali Foto: Dok. Kemenparekraf
"Untuk mencapai itu kita harus berinovasi, beradaptasi dan berkolaborasi untuk menciptakan produk-produk baru, sehingga memiliki nilai tambah tinggi bagi prospek ekonomi ke depan. Selain itu, dalam menghadapi pandemi COVID-19 kita juga perlu kebiasaan baru dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan melalui sertifikasi CHSE, dan tentunya vaksinasi," papar Sandiaga..
Akan tetapi, keduanya hanya dapat dicapai melalui kolaborasi yang produktif dari seluruh lapisan masyarakat, pemerintah, Kementerian/Lembaga terkait, kalangan dunia usaha, pemerintah daerah, lembaga pendidikan, komunitas masyarakat dan media.
Implementasi tiga langkah ini juga memerlukan strategi yang kokoh dengan orang mengusung budaya kerja 4 As, yakni Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Tuntas, dan Kerja Ikhlas.
ADVERTISEMENT
Kerja Keras diungkapkan Sandiaga, berarti seluruh SDM Kemenparekraf dari level atas hingga level bawah dituntut memiliki tekad dan semangat yang kuat untuk meraih hasil yang terbaik demi mencapai tujuan.
Selanjutnya, Kerja Cerdas berarti optimalisasi potensi pikir seluruh ASN dalam menemukan cara-cara terbaik yang efektif dan efisien. Kerja Tuntas berarti semua bekerja harus berorientasi hasil dan Kerja Ikhlas, di mana semua pekerjaan dilakukan dengan penuh loyalitas dan dedikasi.
Keseluruhannya diimplementasikan melalui 3G, yakni Gercep-gerak cepat sebagai antisipasi terhadap perubahan yang terjadi secara cepat.
Geber-gerak bersama sebagai langkah bersama dari seluruh stakeholders di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Terakhir, Gaspol-garap semua potensi untuk bertahan dan bangkit menciptakan lapangan kerja.
"Di mana tujuan akhir dari pengembangan seluruh program dan kegiatan Kemenparekraf adalah sejauh mana sektor ini mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional melalui penciptaan lapangan kerja," ujar Sandiaga.
ADVERTISEMENT

Fokus Sandiaga Uno dalam Pemuliahan Sektor Parekraf

Ilustrasi peta pariwisata Indonesia Foto: Dok. Kemenparekraf
Dalam masa pandemi COVID-19 ini, program Kemenparekraf berfokus kepada dua target utama, yakni akselerasi tercapainya pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dengan tetap memperhatikan kebijakan pengendalian penyebaran covid-19.
Untuk itu, Kemenparekraf telah memberikan program perlindungan sosial untuk para pekerja parekraf, realokasi anggaran untuk beberapa kegiatan seperti padat karya dan pemberian stimulus ekonomi untuk pelaku bisnis pada sektor parekraf.
"Tahun lalu yang sudah diterima ada sebanyak Rp 2,3 triliun yang sudah terealisasi dari total anggaran Rp 3,3 triliun," paparnya.
Ilustrasi wisatawan yang mematuhi protokol kesehatan di Bali Foto: Shutter stock
Adapun untuk mendukung pemerintah dalam mengendalikan penyebaran COVID-19, Kemenparekraf telah menetapkan langkah-langkah strategis, seperti vaksinasi, aplikasi Ehack, maupun aplikasi Peduli Lindungi dan terus meningkat kepatuhan terhadap sertifikasi CHSE.
ADVERTISEMENT
"Berbagai capaian kerja yang telah kita raih ini menjadi prestasi untuk kita semua. Kita jangan cepat berpuas diri, masih banyak lagi yang harus kita perbaiki untuk mengoptimalkan seluruh potensi dan kekayaan sektor ekonomi kreatif kita demi kemakmuran rakyat," jelas Sandiaga.
"Semua capaian yang diraih akan menjadi modal atau pondasi kita dalam menghadapi tantangan masa depan yang semakin besar," tambahnya.
Logo HUT ke-76 RI. Foto: Dok. Istimewa
Dirinya berharap perayaan HUT ke-76 Republik Indonesia ini dapat menjadi momentum kebangkitan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia, khususnya dalam bidang musik di tengah pandemi covid-19.
Lewat spirit nasionalisme dan patriotisme yang diinspirasi dari Proklamator Indonesia, Bung Karno dan Bung Hatta, diharapkan tumbuh insan-insan muda yang kreatif dalam menyemarakkan industri musik di Tanah Air.
ADVERTISEMENT
"Akhirnya, marilah kita sama-sama berdoa semoga Tuhan yang maha esa selalu meridai semua usaha dan langkah kita di dalam mengisi kemerdekaan ini da yang agar kita senantiasa menjadi insan yang bermanfaat untuk keluarga, agama, bangsa dan negara kita tercinta, Indonesia," ungkap Sandiaga.
"Selamat Dirgahayu Indonesia, majulah Indonesia, majulah insan musik Indonesia," tutupnya bersemangat.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)