Banyak Peminat, Kemenparekraf Kembangkan Standardisasi Kegiatan Wisata Pendaki

19 Juni 2021 14:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pendakian Gunung Semeru Foto: Shutter stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pendakian Gunung Semeru Foto: Shutter stock
ADVERTISEMENT
Sejumlah destinasi wisata diprediksi bakal naik daun di era setelah pandemi COVID-19. Salah satu destinasi wisata minat khusus yang bakal dilirik selama pandemi adalah jalur pendakian gunung api.
ADVERTISEMENT
Setelah pandemi COVID-19, minat berwisata masyarakat Indonesia diprediksi akan mengarah pada wisata dengan kelompok lebih kecil. Direktur Wisata Minat Khusus Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Alexander Reyaan, pendakian gunung berapi sangat ideal untuk dikembangkan pada masa pandemi.
Bahkan, Kemenparekraf tengah menyesuaikan sejumlah standardisasi baru atau model-model baru dalam kegiatan pariwisata.
''Pendakian Gunung adalah jenis wisata minat khusus di mana kecenderungan untuk tidak bepergian dalam jumlah yang besar sehingga tidak mengganggu daya tarik wisata,'' kata Alexandra Reyaan dalam Webinar Pariwisata Gunung Berkelanjutan, Sabtu (19/6).
Ilustrasi pendaki gunung di NTB Foto: Dok. Kemenparekraf
Reyaan menyebut jenis wisata pendakian dapat memanfaatkan daya dukung lingkungan yang dapat menampung banyak jumlah pengunjung. Selain itu, wisata pendakian memiliki durasi tinggal lebih lama dibanding jenis wisata lainnya.
ADVERTISEMENT
''Wisatawan pendakian gunung memiliki rata-rata lama tinggal dan kerelaan lebih tinggi selama memperoleh pengalaman berwisata sesuai sesuai ekspektasi,'' tutur Reyaan.
Meskipun begitu jumlah pendaki gunung masih relatif lebih kecil dibanding motivasi perjalanan wisata lainnya. Namun, ia menyebut bahwa wisata pendakian gunung menunjukkan peningkatan jumlah dan kualitas wisatawan, baik pemula maupun kategori Vulkano Kail.
''Jadi, sampai 2019 kecenderungan wisatawan terhadap pendakian gunung ini lebih tinggi dan terus mengalami pertumbuhan. Oleh sebab itu kita harus menjaga, sehingga pasca COVID-19 menjadi pilihan dalam melakukan kegiatan wisata.''
Gunung Rinjani Foto: Shutter stock
Dalam 7 tahun belakang, minat wisata pendakian gunung dari nusantara mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini ditandai dengan ramainya gunung-gunung di akhir pekan tidak hanya di Pulau Jawa, tetapi juga Sumatera Sulawesi Nusa Tenggara Barat.
ADVERTISEMENT
Reyaan menyebut bahwa destinasi wisata gunung di Indonesia yang paling diminati adalah Pendakian Gunung Semeru, Merapi, dan Rinjani. Dalam tahap pengembangan wisata pendakian gunung, Kemenparekraf akan menyusun pola perjalanan wisata dengan ''Indonesia Vulkano Submit' yang dirancang sejak 2020.
Panduan perjalanan itu akan memaparkan hal-hal menarik terkait mendaki gunung. Dengan jumlah gunung berapi terbanyak di dunia, minat pendakian di Indonesia terbilang masih rendah dibanding negara lain. Indonesia tercatat memiliki 13 persen gunung berapi di dunia.
Sejak September 2020, Kemenparekraf telah menetapkan panduan pelaksanaan CHSE khusus untuk wisata pendakian gunung, pendaki gunung, dan penyedia jasa.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).