Banyak Turis Tak Bermasker, Meksiko Tutup Situs Bersejarah Suku Maya

30 Maret 2021 12:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bangunan Suku Maya Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bangunan Suku Maya Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Penggunaan masker merupakan hal wajib bagi turis saat liburan di tengah pandemi. Sayangnya, hal itu berbanding terbalik dengan kebanyakan turis yang ada di Meksiko.
ADVERTISEMENT
Otoritas di semenanjung Yucatan, Meksiko, mengeluhkan keberadaan turis yang enggan memakai masker saat negara itu bersiap menghadapi lonjakan pengunjung pada liburan Minggu Paskah.
Chichen Itza di Meksiko Foto: Pixabay
“Sangat disayangkan melihat betapa tidak disiplinnya hal ini. Sungguh frustrasi melihat ratusan orang berjalan-jalan tanpa masker, mencatat bahwa turis adalah pelanggar terburuk,” kata Lucio Hernandez Gutierrez, seperti dilansir dari Associated Press, Selasa (30/3).
Karena banyak turis yang enggan memakai masker, Meksiko terpaksa menutup salah satu situs bersejarahnya untuk para turis.
Ilustrasi turis Foto: Shutter Stock
Otoritas federal memutuskan untuk menutup situs wisata reruntuhan Chichen Itza, salah satu peninggalan Suku Maya mulai 1-4 April 2021 untuk menghindari kemungkinan penyebaran virus corona.
“Sangat memalukan bahwa kita harus sampai pada titik ini, meminta orang (untuk memakai masker), padahal kita harus sadar akan risiko yang kita hadapi,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Adapun, Chichen Itza merupakan situs bersejarah peninggalan Suku Maya terbesar yang ada di negara itu. Kompleks kuil tersebut merupakan situs arkeologi kedua yang paling banyak dikunjungi di Meksiko. Setiap tahunnya, Chichen Itza dikunjungi sekitar 1,8 juta turis.
Ilustrasi bangunan Suku Maya Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bangunan Suku Maya Foto: Shutter Stock
Sementara itu, untuk tahun kedua berturut-turut, peragaan ulang penyaliban Kristus yang paling terkenal di Amerika Latin juga akan diadakan tanpa penonton di Meksiko City. Upacara multi-hari akan disiarkan sebagai gantinya.
Tontonan itu menarik sekitar 2 juta penonton dalam beberapa tahun terakhir, tetapi pihak berwenang mengatakan kerumunan besar seperti itu akan terlalu berisiko selama pandemi.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)