Banyak Turis Tak Bermasker, Meksiko Tutup Situs Bersejarah Suku Maya
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Otoritas di semenanjung Yucatan, Meksiko, mengeluhkan keberadaan turis yang enggan memakai masker saat negara itu bersiap menghadapi lonjakan pengunjung pada liburan Minggu Paskah.
“Sangat disayangkan melihat betapa tidak disiplinnya hal ini. Sungguh frustrasi melihat ratusan orang berjalan-jalan tanpa masker, mencatat bahwa turis adalah pelanggar terburuk,” kata Lucio Hernandez Gutierrez, seperti dilansir dari Associated Press, Selasa (30/3).
Karena banyak turis yang enggan memakai masker, Meksiko terpaksa menutup salah satu situs bersejarahnya untuk para turis.
Otoritas federal memutuskan untuk menutup situs wisata reruntuhan Chichen Itza, salah satu peninggalan Suku Maya mulai 1-4 April 2021 untuk menghindari kemungkinan penyebaran virus corona.
“Sangat memalukan bahwa kita harus sampai pada titik ini, meminta orang (untuk memakai masker), padahal kita harus sadar akan risiko yang kita hadapi,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Adapun, Chichen Itza merupakan situs bersejarah peninggalan Suku Maya terbesar yang ada di negara itu. Kompleks kuil tersebut merupakan situs arkeologi kedua yang paling banyak dikunjungi di Meksiko. Setiap tahunnya, Chichen Itza dikunjungi sekitar 1,8 juta turis.
Sementara itu, untuk tahun kedua berturut-turut, peragaan ulang penyaliban Kristus yang paling terkenal di Amerika Latin juga akan diadakan tanpa penonton di Meksiko City. Upacara multi-hari akan disiarkan sebagai gantinya.
Tontonan itu menarik sekitar 2 juta penonton dalam beberapa tahun terakhir, tetapi pihak berwenang mengatakan kerumunan besar seperti itu akan terlalu berisiko selama pandemi.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )