Baru Buka Pariwisata, Yunani Kembali Pertimbangkan Lockdown Kedua

14 Juli 2020 12:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Santorini Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Santorini Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Yunani memang telah membuka kembali pariwisatanya secara bertahap mulai bulan Juli. Meski demikian, Pemerintah Yunani mempertimbangkan kembali untuk melakukan karantina wilayah atau lockdown.
ADVERTISEMENT
Dilansir Traveller, hal itu dikarenakan adanya lonjakan kasus virus corona yang diduga terkait kunjungan wisatawan. Bila rencana tersebut diterapkan, maka hal tersebut menjadi lockdown kedua untuk Yunani.
Sejumlah warga mengenakan masker duduk di luar rumah sakit AHEPA, di Thessaloniki, Yunani. Foto: REUTERS/Alexandros Avramidis
"Kami tahu sejak awal. Ketika bertahap membuka gerbang negara kepada dunia, kami akan memasukkan insiden," kata juru bicara Pemerintah Yunani, Stelios Petsas, saat menyampaikan risiko ketika pariwisata kembali dibuka dalam keadaan pandemi.
Yunani memastikan 60 orang telah terinfeksi virus corona, pada Jumat, 10 Juli 2020. Jumlah tersebut adalah jumlah kasus harian paling tinggi sejak 21 April lalu. Bahkan, total keseluruhan ada 100 kasus baru dalam 10 hari belakangan.
Sebelumnya, Yunani berencana untuk mengizinkan kegiatan berwisata bagi turis Inggris yang datang ke negaranya pada 15 Juli. Kemungkinan hal tersebut juga akan dibatalkan.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, turis Bulgaria yang akan melintasi perbatasan Yunani pada 14 Juli juga harus memberikan bukti telah memiliki hasil tes negatif COVID-19 yang baru diterbitkan dalam waktu 72 jam.
Santorini di Yunani Foto: Shutter Stock
Otoritas Yunani juga melakukan lockdown yang kabarnya dilakukan lebih awal, pada Senin, 13 Juli lalu. Itu bisa berarti pemeriksaan perbatasan lebih ketat.
Yunani juga akan mempertimbangkan kembali pembatasan perjalanan dari negara-negara dengan tingkat infeksi virus corona yang lebih tinggi. Apalagi, saat ini tercatat ada 2.205 kasus infeksi virus corona di negara tersebut.
"Kami bertekad untuk melindungi mayoritas dari segelintir orang," kata Petsas.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)