Begini Cara AP II Jaga Operasional 19 Bandara di Tengah Pandemi COVID-19

14 Juni 2020 8:27 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jumat (19/11). Foto: Muhammad Darisman/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jumat (19/11). Foto: Muhammad Darisman/kumparan
ADVERTISEMENT
Pandemi virus corona yang mewabah di dunia, termasuk Indonesia membuat sektor pariwisata sangat terpukul. Salah satunya adalah bandara yang selama ini menjadi tempat orang untuk bepergian menggunakan pesawat.
ADVERTISEMENT
Anjuran untuk di rumah saja hingga risiko tertular virus corona yang cukup tinggi membuat orang-orang akhirnya harus membatalkan perjalanan mereka. Akibatnya, bandara menjadi sangat sepi, bahkan penurunannya hingga mencapai 90 persen.
Meskipun demikian, konektivitas udara tetap perlu dijaga untuk mempercepat penanganan COVID-19. Untuk itulah, hingga saat ini PT Angkasa Pura II (Persero) tetap mengoperasikan 19 bandara untuk melayani penerbangan.
President Director PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin, mengatakan ada tiga program yang sejak Maret 2020 atau saat pandemi ditetapkan dilakukan AP II untuk mempertahankan bisnis, agar konektivitas udara tetap terjaga.
"Fokus di dalam business survival itu adalah memperhitungkan pengeluaran dengan ketat melalui program Cost Leadership; lalu memangkas capex; serta memperketat cash flow management," ujar Muhammad Awaluddin, seperti dikutip dari keterangan resmi yang di terima kumparan.
Gate 2 di Terminal 3 Bandara Internasiona Soekarno-Hatta. Foto: Helinsa Rasputri/kumparan
Dalam praktiknya, AP II memangkas capex menjadi Rp 1,4 triliun dan kemudian diperketat lagi menjadi Rp 1,1 triliun selama pandemi. Sebelumnya pada awal 2020, PT Angkasa Pura II menetapkan capex sebesar Rp 7,8 triliun.
ADVERTISEMENT
Capex tahun 2020 khusus digunakan untuk proyek yang bersifat multiyears, pemeliharaan fasilitas guna menjamin keamanan, keselamatan, pelayanan, serta perumusan desain Terminal 4 Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
“Tahun ini bukan tahun ekspansi bagi PT Angkasa Pura II karena kami memperhitungkan segala sesuatunya di tengah pandemi ini,” ujar Muhammad Awaluddin.
PT Angkasa Pura II juga melakukan penghematan dari sisi operasional di 19 bandara. Seperti menekan biaya fasilitas dan layanan nonprioritas, serta memperhatikan kondisi di mana lalu lintas penumpang pesawat juga berkurang.
Salah satu contoh penghematan yang dilakukan di Soekarno-hatta adalah dengan menutup sementara Terminal 1 dan Terminal 2F. Penutupan ini merupakan upaya melakukan pengaturan operasional guna mendukung PSBB. Operasional skytrain juga dihentikan sementara.
ADVERTISEMENT
“Melalui cost leadership, penghematan dari sisi operasional di 19 bandara cukup besar, bisa dilakukan penghematan hingga 70% dari perkiraan cost yang kami perkirakan pada awal tahun. Secara grup termasuk anak usaha, penghematan bisa dilakukan mencapai 60%. Nominal penghematan cukup besar,” kata Muhammad Awaluddin.
Sementara itu, AP II juga mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam mengelola arus kas. Meskipun di tengah pandemi ini arus kas masuk tengah tertekan karena lalu lintas penumpang turun, tetapi menurut Awaluddin, masih didukung dari tetap terjaganya bisnis angkutan kargo.
Adapun arus kas keluar (cash out flow) berupaya dikelola dengan baik, yang di antaranya dilakukan melalui cost leadership.
“Kami berupaya menyeimbangkan arus kas masuk dan arus kas keluar di tengah pandemi ini. Hingga saat ini PT Angkasa Pura II mampu menjaga ini, sehingga nantinya mampu kembali melakukan ekspansi ketika pandemi terkendali,” pungkas Muhammad Awaluddin.
ADVERTISEMENT
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.