Bekas Kapal Selam PD II Ini Disulap Jadi Galeri Seni Terbesar di Dunia

11 Juni 2020 13:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapal selam bekas Perang Dunia II yang disulap jadi galeri seni. Foto: Instagram/@bassinsdelumieres
zoom-in-whitePerbesar
Kapal selam bekas Perang Dunia II yang disulap jadi galeri seni. Foto: Instagram/@bassinsdelumieres
ADVERTISEMENT
Sebuah galeri seni dapat dengan mudah kamu temukan di berbagai tempat. Biasanya sebuah galeri seni digelar di museum atau pun area-area publik yang mudah untuk dijangkau wisatawan.
ADVERTISEMENT
Tapi, pernahkah kamu berkunjung ke galeri seni yang dibuat di dalam bekas kapal selam Perang Dunia II? Ya, galeri seni tersebut ternyata bisa kamu temukan di Prancis.
Dilansir SCMP, galeri seni bernama Les Bassins de Lumieres ini terletak di Bordeux, Prancis. Les Bassins de Lumieres merupakan galeri seni digital terbesar di dunia yang dibangun di dalam kapal selam buatan tentara Jerman.
Kapal selam bekas Perang Dunia II yang disulap jadi galeri seni. Foto: Instagram/@bassinsdelumieres
Galeri seni ini memamerkan berbagai karya seniman asal Austria, Gustav Klimt dan seniman Jerman, Paul Klee.
“Ruangnya ajaib. Ini mencampur beton, kemegahan, air, dan pantulan, ” kata Augustin de Cointet de Filain, direktur Bassins de Lumieres, pada AFP.
Pengunjung diajak menjelajahi museum seluas 12 meter persegi, lengkap dengan berbagai karya seni yang dibuat dari 90 video proyektor. Galeri ini pun terbagi menjadi empat ruang besar yang bisa dikunjungi wisatawan.
ADVERTISEMENT
Selain menikmati berbagai karya seni yang ada, pengunjung juga bisa menyaksikan kapal selam yang telah berusia hampir setengah abad.
Sang direktur menambahkan, galeri seni digital berstruktur kapal selam itu merupakan inovasi. Bangunan seluas 45 ribu meter persegi ini menelan dana 10 juta euro atau setara Rp 158 miliar untuk biaya renovasi.
“Ketika kami mengunjungi ruang itu, kami tahu kami harus bekerja dengannya. Kami memiliki pencerahan ini dan tahu kami harus mengadakan pameran di sini," imbuh Filain.
Sesuai namanya, koleksi di museum ini hadir dalam format digital dengan berbagai pecahan warna dan bentuk. Ada yang mengadopsi bentuk-bentuk pohon, abstrak, sementara tak sedikit pula penggambaran figur manusia.
"Dia (Gustav Klimt) adalah seorang seniman yang sangat cocok dengan luasnya ruang ini, karena karya awalnya adalah mural besar ini dan di sini kita memiliki dinding, kita memiliki ruang," kata Cointet de Filain.
ADVERTISEMENT
Galeri seni ini pun sudah bisa dikunjungi wisatawan sejak Rabu (10/6). Sebagaimana galeri seni lain di Prancis, kunjungan ke sini di masa pandemi pun harus mengikuti protokol kesehatan.
Beberapa aturannya berupa reservasi online untuk mengontrol jumlah pengunjung, menjaga jarak aman selama berada di area museum, pengecekan suhu tubuh sebelum masuk, dan selalu memakai masker.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.