Belanda Hingga Thailand, Ini 5 Negara yang Pernah Berganti Nama

30 November 2020 7:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Turis memanjat kuil di Bagan, Myanmar untuk melihat sunrise Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Turis memanjat kuil di Bagan, Myanmar untuk melihat sunrise Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Nama adalah hal yang penting bagi identitas sebuah negara. Sama halnya dengan nama manusia, penamaan suatu negara biasanya berkaitan dengan filosofi, sejarah dan identitas khas masing-masing.
ADVERTISEMENT
Pemberian nama suatu negara juga berguna agar wisatawan bisa mengenali dan membedakan satu negara dengan yang lainnya. Namun, banyak negara yang sudah mengubah nama mereka saat kemerdekaan atau masalah politik di negaranya.
Faktor utamanya karena negara tersebut enggan menggunakan nama yang digunakan oleh para penjajah. Sementara beberapa negara lain melakukan penamaan ulang, karena terpecah dari negara federasi sebelumnya.
Untuk itu, berikut kumparan rangkum negara yang pernah mengganti nama.

1. Holland berubah menjadi Netherlands

Ilustrasi suasana kota di Belanda. Foto: Pixabay
Netherlands atau lebih dikenal dengan sebutan Belanda juga termasuk salah satu negara yang sempat mengalami perubahan nama. Sebelumnya, negara ini memiliki nama pertama Holland, yang kemudian berganti menjadi Netherlands. Hal tersebut dilakukan guna menyatukan semua provinsi yang merupakan bagian dari Belanda.
ADVERTISEMENT
Perubahan nama tersebut dilakukan pada baru-baru ini, yaitu Januari 2020. Adanya pergantian nama tersebut membuat dua daerah yang menyandang nama 'Belanda' tak lagi memiliki sebutan Belanda Selatan dan Belanda Utara.

2. Siam menjadi Thailand

Kuil Wat Pho Thailand Foto: Shutter stock
Thailand merupakan salah satu negara yang sempat berganti nama. Namun, siapa sangka bahwa Negeri Gajah Putih ini dulunya memiliki nama lain, yaitu Siam.
Pada tahun 1939, Thailand didirikan oleh raja yang memerintah kala itu. Thailand diucapkan dalam bahasa lokal dengan sebutan Prathet Thai, kata tersebut memiliki arti yaitu negara orang merdeka. Meskipun begitu, Thailand tidak pernah dijajah oleh negara lain.

3. Ceylon menjadi Sri Lanka

Ilustrasi pariwisata di Sri Lanka. Foto: AFP/Lakruwan Wanniarachchi
Pada awal abad ke-19, Inggris memodifikasi nama kolonial portugis, Cello menjadi Ceylon. Ketika menjadi republik pada 1972, pulau berbentuk tetesan air mata ini berubah nama lagi menjadi Sri Lanka yang memiliki arti tanah yang gemerlap.
ADVERTISEMENT
Perubahan ini dilakukan sebagai upaya melepaskan hubungan dengan pemerintahan kolonial. Namun, nama Ceylon masih banyak digunakan. Contohnya seperti Bank of Ceylon, Ceylon Electricity Board dan logo Ceylon tea.
Namun, berselangnya tahun, Pemerintah Ceylon memutuskan untuk mengubah nama negaranya. Nama lama dihapuskan, kemudian diganti menjadi nama yang baru pada tahun 2011.

4. Burma menjadi Myanmar

Desa Indein di Myanmar Foto: Shutter Stock
Sebelum nama Myanmar diresmikan PBB, negara ini dikenal dengan nama Burma. Perubahan nama tersebut dilakukan oleh salah seorang pemerintah militer ternama pada tahun 1989.
Namun, banyak orang yang tak setuju atas perubahan nama tersebut, sehingga membuat beberapa negara bagian masih menyebut Myanmar dengan Burma.
Kini, nama Myanmar sudah diresmikan oleh PBB. Alasan negara tersebut mengubah namanya agar lebih mudah dipahami dalam penulisan bahasa lokal.
ADVERTISEMENT
Meski telah berganti nama, beberapa masyarakat dunia seperti Amerika Serikat dan Inggris masih menyebut Myanmar dengan nama Burma.

5. Kampuchea menjadi Kamboja

Ilustrasi pasangan wisatawan traveling di Kamboja Foto: Shutter Stock
Kerajaan Kamboja dinamakan Republik Khmer pada tahun 1970, ketika Pangeran Norodom Sihanouk digulingkan dalam kudeta yang didukung Amerika Serikat. Ketika Khmer Merah Pol Pot mengambil alih negara itu pada 1975, mereka menamakannya Demokratik Kampuchea.
Rezim yang didukung oleh Vietnam lantas menggulingkan Khmer Merah pada tahun 1979 dan membuat negara ini kembali berganti nama jadi Republik Rakyat Kampuchea.
Ketika Vietnam mundur pada 1989 dan monarki dipulihkan, Sihanouk menjadi kepala negara dan kembali mengubahnya dengan nama Kamboja.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).