Bendera Putih Dikibarkan di Tempat Wisata Gunungkidul, Ini Tanggapan Sandiaga

28 Juli 2021 19:17 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di Kabupaten Gunungkidul. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Kabupaten Gunungkidul. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Pandemi COVID-19 telah membuat industri pariwisata babak belur. Sebagai bentuk unjuk rasa atas kondisi tersebut, tempat wisata di Gunungkidul mengibarkan bendera putih di sebagai simbol krisis ekonomi akibat ditutupnya tempat wisata.
ADVERTISEMENT
Merespons tren pengibaran bendera putih di tempat wisata Gunungkidul, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyusun sejumlah strategi pemulihan sektor Parekraf di wilayah tersebut.
Kabar baik itu disampaikan Sandiaga Uno saat menghadiri diskusi virtual dengan Bupati Gunung Kidul, Sunaryanta, serta ratusan pelaku usaha Parekraf Gunungkidul pada Selasa (27/7).
Obyek wisata Goa Pindul, Gunungkidul yang dibina BCA Foto: Resya Firmansyah/kumparan
Dalam kesempatan tersebut, Sandiaga juga menampung keluh kesah serta beragam masukan dari para pelaku parekraf. Menjawab keluh kesah mereka, Sandiaga Uno menegaskan agar semangat dan optimisme harus terus ditanamkan dalam menghadapi situasi saat ini.
Para pelaku usaha parekraf diharapkan dapat terus semangat untuk tetap berusaha. Sandiaga mengajak para pelaku pariwisata untuk mengganti bendera putih dengan bendera Merah Putih sebagai simbol semangat dan bangkitnya ekonomi dari pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
"Bendera-bendera itu nantinya akan diproduksi oleh para pelaku ekonomi kreatif yang ada di Garut, sehingga dapat membuka peluang usaha serta memastikan roda perekonomian di sektor ekonomi kreatif di sana dapat terus bergerak,” katanya.
Goa Pindul, Yogyakarta Foto: Shutter stock
Sandiaga Uno juga menjelaskan pihaknya kini tengah menyusun tahap akhir skema Hibah Pariwisata menjadi menjadi BPUP. Basis data usulan BPUP 2021 didapat dari data BPKM terkait perusahaan di sektor pariwisata yang terdaftar di Online Single Submission (OSS) dan berdasarkan data BPS jumlah tenaga kerja.
“Untuk BIP saat ini on progres tahapannya, tengah memasuki kurasi proposal. Doakan dapat segera selesai dan segera didistribusikan," imbuhnya.
Dana hibah tersebut diharapkan Sandiaga Uno dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan beragam potensi parekraf di Gunung Kidul. Termasuk menjadikan salah satu destinasi wisata sebagai sentra vaksinasi COVID-19.
ADVERTISEMENT
"Ini merupakan langkah yang cerdas untuk membantu percepatan program vaksinasi. Kita ingin memberikan solusi yang konkret yang bisa tereksekusi bagi masyarakat yang membutuhkan, kita sudah melakukan vaksinasi dari sisi sektor kesehatan, dan kita dorong juga program kemanusiaan dan program sosial,” tutupnya.

Nasib Destinasi Gua Pindul

Obyek wisata Goa Pindul, Gunungkidul yang dibina BCA Foto: Resya Firmansyah/kumparan
Usai pemerintah mengumumkan perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 hingga 2 Agustus 2021, pengelola destinasi wisata Gua Pindul menyatakan menyerah dan mengibarkan bendera putih.
Mereka berharap pemerintah mau memberikan relaksasi bagi pelaku sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Mereka juga berharap pemerintah memberikan sedikit kelonggaran pada industri ini meskipun tetap dengan pengetatan protokol kesehatan.
Berdasarkan data Pengelola Kawasan Gua Pindul, sebelum pandemi, destinasi wisata yang populer dengan wisata susur gua itu didatangi hingga 300 ribu pengunjung dan memberikan dampak positif bagi sekitar 2.005 pelaku parekraf yang menggantungkan hidup di sana. Sejak pandemi atau tepatnya Maret 2020 hingga saat ini, jumlah pengunjung menurun drastis, menyentuh angka 10 persen dari tahun sebelumnya.
ADVERTISEMENT
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).