news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Bentuk Dukungan Forwapar Terhadap Pariwisata Joglosemar

20 November 2019 11:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesona candi Borobudur Foto: Antara/Sigid Kurniawan
zoom-in-whitePerbesar
Pesona candi Borobudur Foto: Antara/Sigid Kurniawan
ADVERTISEMENT
Kawasan Jogja, Solo, Semarang atau yang akrab disingkat Joglosemar dengan segudang potensi wisatanya membuat tiga kota di pulau Jawa ini menarik untuk disambangi. Tidak cuma sekadar disinggahi, tapi juga takan akan pernah ada habisnya untuk dieksplor.
ADVERTISEMENT
Melihat potensi, prospek serta sebagai bentuk dukungan terhadap pariwisata di kawasan Joglosemar, Forum Wartawan Pariwisata Indonesia (Forwapar) mencoba mengekplorasi destinasi-destinasi pendukung Candi Borobudur tersebut.
Tiga wilayah yang dikunjungi dalam program famtrip kali ini yaitu: Solo, Boyolali dan Klaten. Ketiga wilayah ini memiliki karakteristik wisata yang berbeda.
Solo dengan potensi kulinernnya, sedangkan Boyolali dan Klaten memiliki potensi wisata buatan yang belum banyak dieksplor.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Kabag Humas dan Protokol Kota Surakarta Heri Purwoko, dan Asdep Strategi Komunikasi Pemasaran 1 Kemenparekraf, Hariyanto. Foto: Dok. Indrawan Ibonk
Dalam sambutannya, Ketua Forwapar, Johan Sompotan, turut menjelaskan lebih lanjut alasan dipilihnya tiga destinasi tersebut dalam program famtrip kali ini.
“Kenapa kita pilih Solo karena Solo adalah salah satu destinasi yang masuk Jogolosemar dan di dalamnya ada Borobodur yang ditetapkan Presiden sebagai destinasi super prioritas,” tambah Johan di Wedangan Lawang Djoendjing, Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, belum lama ini.
ADVERTISEMENT
Saat malam pembukaan, hadir pula Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Kabag Humas dan Protokol Kota Surakarta Heri Purwoko, Asisten Deputi Strategi Komunikasi Pemasaran 1 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Hariyanto.
Ketua Forwapar, Johan Sompotan dan Asdep Strategi Komunikasi Pemasaran 1 Kemenparekraf, Hariyanto. Foto: Dok. Indrawan Ibonk
Tak ketinggalan, Ganjar turut menuturkan potensi wisata yang ada di daerah tersebut. Khususnya kawasan desa di pedalaman Jawa Tengah yang masih sepi dan susah sinyal, yang dikatakan Ganjar berpotensi dijual untuk wisata kesunyian.
"Desanya bagus masih asri, suasananya sejuk, tapi dikeluhkan karena sinyal masih susah di sana. Lho, saya bilang justru bagus, potensi untuk jadi wisata kesunyian. Karena tidak semua wisatawan mencari keramaian. Bule-bule malah mencari suasana sepi untuk relaksasi. Mereka malah mencari kawasan yang belum banyak dikunjungi yang tidak bising," ungkap Ganjar Pranowo.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, di akhir acara, Ganjar tak lupa mengucapkan pesan kepada para awak media yang hadir saat itu, “Selamat piknik semoga Anda menjadi orang-orang yang menyenangkan dan ceritakan keindahan Indonesia”.