Berarti Kematian, Pulau Ini Larang Wisatawan Berjalan Lawan Arah Jarum Jam

8 April 2021 6:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Pulau Hantu Foto: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pulau Hantu Foto: pixabay
ADVERTISEMENT
Pulau Hashima dikenal sebagai salah satu pulau angker yang ada di Jepang. Tapi, enggak hanya itu, ada satu lagi pulau yang ternyata dikenal angker dan punya mitos yang konon haram hukumnya dilanggar wisatawan.
ADVERTISEMENT
Ialah Pulau Izu Oshima, pulau tak berpenghuni yang terletak di lepas Pantai Honshu, Jepang, ini terkenal dengan mitosnya yang bisa bikin bulu kudukmu merinding. Wisatawan yang datang ke pulau ini dilarang berjalan melawan arah jarum jam, jika tidak ingin dekat dengan kematian.
Pulau Izu Oshima di Jepang yang terkenal karena mitos angkernya. Foto: Shutterstock
Dilansir Soranews 24, konon siapa pun yang berjalan melawan arah jarum jam atau berlawanan arah, maka akan jatuh ke jurang kematian. Tidak diketahui bagaimana mitos dan takhayul ini berasal, namun diduga mitos ini sudah ada sejak lama.
Dulunya, Pulau Izu Oshima sudah lama dikenal sebagai tempat pembuangan atau pengasingan tahanan politik dan dukun yang dianggap membahayakan masyarakat Jepang dan kedaulatan kaisar.
Mengutip CNN Travel, Pulau Izu Oshima juga dikenal sebagai salah satu lokasi bunuh diri yang paling terkenal di Jepang. Gunung Mihara yang ada di pulau ini merupakan tempat yang sering jadi lokasi bunuh diri.
Ilustrasi bunuh diri. Foto: Shutter Stock
Awal tahun 1933, seorang gadis muda bunuh diri di puncak gunung berapi tersebut dan menjadi headline news di koran-koran di Jepang.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, ada lagi sepasang muda-mudi mengakhiri hidup mereka dengan meloncat ke kawah gunungnya. Kejadian tersebut terulang lagi, puncaknya di tahun 1936, kala itu 600 orang tercatat bunuh diri di sana dengan cara loncat dari atas tebing.

Reporter Jepang Mencoba Menguji Kebenaran Mitos Pulau

Meski mitos di pulau ini sangat populer, hal itu ternyata mengundang rasa penasaran wisatawan dan juga seorang reporter Jepang bernama Seiji. Seiji mengatakan bahwa ia mengetahui mitos ini dari salah satu rekannya.
Seiji pun berjalan mengelilingi pulau tersebut. Menariknya lagi, ia bertemu dengan sepasang wisatawan yang berjalan melawan arah. Seiji kemudian bertanya dan menjelaskan tentang mitos yang ada di pulau tersebut.
Pulau Izu Oshima di Jepang yang terkenal karena mitos angkernya. Foto: Shutterstock
"Saya membaca banyak artikel yang mengatakan bahwa berjalan melawan arah jarum jam bukanlah hal yang baik," seru Seiji.
ADVERTISEMENT
Kedua pasangan itu mengatakan bahwa mereka tidak tau menahu tentang mitos yang ada di Pulau Oshima.
"Apakah itu benar?" tanya keduanya.
Lalu, tak lama setelahnya, Seiji, berlalu pergi meninggalkan kedua wisatawan tersebut. Ketika berjalan ke sisi lain pulau tersebut, Seiji menemukan papan penunjuk arah yang sudah luntur.
Sehingga tidak diketahui secara pasti kebenaran mengenai mitos di pulau tersebut. Sebab, Seiji beranggapan jika mitos itu benar adanya, pengelola pulau mungkin akan memasang atau mengganti papan arah tersebut dengan yang baru.
Seiji yang tadinya ingin membuktikan mitos pulau tersebut, justru malah menikmati keindahan yang ditawarkan. Walau demikian, Seiji mengimbau wisatawan untuk menghargai mitos atau legenda yang ada di suatu tempat.
ADVERTISEMENT
Terlepas dari mitos menakutkan pulau tersebut, Izu Oshima menawarkan pemandangan yang indah bagi wisatawan.
Pantai dan lanskap dataran tingginya menjadi surga bagi wisatawan. Seiji mengatakan bahwa ia terpesona dengan pemandangan yang ditawarkan.
Selain itu, pulau ini juga memiliki Taman Nasional Kuasi Echizen-Kaga Kaigan yang terkenal dengan keindahan alamnya.
Ada beberapa cara untuk menuju pulau ini, kamu bisa naik kapal laut atau pesawat terbang. Dari Tokyo, kamu bisa naik Kapal Jet Ekspres dari Terminal Takeshiba menuju Oshima atau kapal feri.
Jika ingin menggunakan pesawat terbang, kamu bisa terbang dari Bandara Chofu, yang memakan waktu 30 menit.
Gimana, apakah kamu tertarik untuk mengunjungi pulau ini?
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
ADVERTISEMENT