Berkat Pariwisata, Perekonomian Kepulauan Riau Meningkat

11 Juni 2019 12:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pulau Natuna di Kepulauan Riau Foto: ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
zoom-in-whitePerbesar
Pulau Natuna di Kepulauan Riau Foto: ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
ADVERTISEMENT
Upaya pemerintah mendatangkan turis asing masuk ke Indonesia bak angin segar bagi beberapa wilayah. Salah satunya ada Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
ADVERTISEMENT
Provinsi ke-32 di Indonesia ini mengalami peningkatan dalam jumlah kunjungan wisatawan mancanegara. Alhasil, perekonomiannya pun ikut melambung, alias naik.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata, Rizki Handayani, mengatakan prospek perekonomian Kepri sebanding dengan positifnya kunjungan wisman.
“Berdasarkan laporan Bank Indonesia Kepri, pertumbuhan ekonomi Kepri pada triwulan II 2019 dilaporkan sangat positif,” katanya, seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima kumparan.
Spesifiknya, pertumbuhan pariwisata Kepri melambung antara 4,9 persen hingga 5,3 persen year on year (yoy). Sementara untuk pergerakan inflasinya diperkirakan berada pada angka 3,5 persen sampai 1 persen (yoy). Stabilitas harga tersebut tetap berada pada koridor nasional.
Terhitung sepanjang Januari hingga Maret 2019, wisman yang berkunjung naik hingga 12,57 persen atau 672.177 orang. Sedangkan untuk periode yang sama pada tahun lalu pergerakan wisman berkisar 597.107 orang.
ADVERTISEMENT
“Pariwisata di Kepri terus berkembang, ada banyak value yang didapatkan dari aktivitas ini khususnya ekonomi. Industri pariwisata dan masyarakat luas mendapatkan akses bagus secara ekonomi di sana. Kami optimistis, pergerakannya secara keseluruhan makin membaik di periode bulan berikutnya,” tambah Rizki.
Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar, Dessy Ruhati, menambahkan optimalisasi pergerakan wisman terlihat dari 4 pintu masuk di Kepri. Seperti, wisatawan yang masuk melalui Batam sebanyak 69,54 persen atau sekitar 460.710 wisman.
Kemudian melalui Bintan mencapai 21,23 persen dengan pergerakan 142.671 wisman. Dilanjutkan dengan wisman yang datang melalui Tanjungpinang sebesar 5,67 persen atau 38.104 wisman dan sebanyak 4,57 persen atau 30.692 orang masuk dari Karimun.
ADVERTISEMENT
“Pergerakan wisman memberikan dampak positif. Kehadirannya turut menggerakan perekonomian di Kepri. Mereka melakukan transaksi untuk membeli kuliner, beragam cenderamata, juga lainnya. Ada banyak keuntungan ekonomi yang dinikmati masyarakat Kepri,” kata Dessy Ruhati.
Peningkatan wisman di Kepri sendiri didominasi oleh wisatawan Singapura, terhitung sepanjang triwulan I 2019, kunjungan wisatawan Negeri Singa mencapai 310.367 orang. Diikuti Malaysia dengan 69.852 orang dan China sebanyak 68.446 orang.
“Meski demikian negara lain tetap memiliki potensi sama besar. Untuk itu, branding besar diberikan merata. Kami yakin, pergerakan wisman di luar top 3 Kepri akan optimal hingga akhir tahun,” tambah Dessy.
Kepri selama ini dianggap sebagai destinasi yang eksotis bagi wisman, karena alam, budaya, dan “manmade” di Kepri sangat luar biasa. Namun, wisata kuliner dan belanja juga tak kalah menggiurkan. Dengan beragam kombinasi tersebut, tingkat okupansi hotel berada di kisaran 49-50 persen, dengan length of stay wisman mencapai 1,92 hari.
ADVERTISEMENT