Berobat ke Malaysia saat Pandemi? Ini yang Harus Anda Siapkan!

29 Desember 2020 16:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perjalanan dengan pesawat saat pandemi. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perjalanan dengan pesawat saat pandemi. Foto: Shutterstock
Bagi sebagian orang, berobat atau melakukan tes kesehatan ke luar negeri menjadi salah satu alternatif demi mendapatkan pelayanan dan hasil yang lebih maksimal. Pergi ke luar negeri untuk urusan bisnis dikenal dengan sebutan wisata medis.
Bicara soal wisata medis, Malaysia menjadi salah satu negara tujuan yang kerap dipilih oleh orang Indonesia. Fasilitas perawatan kesehatan yang terjamin, jarak yang strategis, akses transportasi yang mudah, dan masih adanya kesamaan budaya dan bahasa jadi beberapa faktornya.
Tapi di masa pandemi ini, akses ke luar negeri termasuk ke Malaysia terbilang lebih ketat demi menekan angka penularan COVID-19 (virus corona). Di sisi lain, ada orang-orang yang sangat membutuhkan penanganan kesehatan sesegera mungkin ke negara dengan fasilitas berobat memadai seperti Malaysia. Apakah Anda salah satunya?
Tak perlu khawatir, Pemerintah Malaysia masih mengizinkan Warga Negara Indonesia (WNI) melakukan pengobatan ke sejumlah rumah sakit di negara tersebut dengan tetap mematuhi Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ketat sebagaimana yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah Malaysia.
Ya, bagi Anda yang ingin wisata medis ke Malaysia, Malaysia Healthcare Travel Council (MHTC) atau yang lebih dikenal sebagai “Malaysia Healthcare” —lembaga di bawah Kementerian Kesehatan Malaysia yang diberi tugas melakukan promosi dan memfasilitasi pasien-pasien yang datang ke Malaysia—. Dengan kata lain Malaysia Healthcare dapat memberikan kemudahan untuk Anda yang ingin berobat ke Malaysia.
Jadi tak perlu bingung lagi mencari rumah sakit, dokter, dan menghitung biaya berobat ke Malaysia. Namun sebelum itu, ada beberapa hal yang perlu Anda lakukan. Apa saja?

Lakukan konsultasi terlebih dahulu

Ilustrasi konsultasi dengan dokter secara virtual. Foto: Shutterstock.
Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter di Rumah Sakit anggota MHTC. Saat ini, ada 76 rumah sakit di Malaysia yang terdaftar sebagai anggota MHTC. Artinya, rumah sakit tersebut sudah didukung dengan peralatan yang lengkap serta sudah terakreditasi Malaysia dan internasional.
Malaysia Healthcare menyediakan konsultasi gratis yang bisa Anda manfaatkan untuk berdiskusi dan membuat janji temu dahulu dengan Rumah Sakit anggota dari Malaysia Healthcare dengan mengajukan surat dari dokter Anda di Indonesia. Cara ini perlu dilakukan agar Anda mendapatkan informasi penting seputar prosedur pengobatan yang Anda akan jalani nantinya.

Tentukan jadwal berobat dan siapkan dokumen penting

Ilustrasi melihat kalender untuk membuat jadwal berobat ke luar negeri. Foto: Shutterstock.
Setelah berkonsultasi dan membuat janji temu, langkah selanjutnya adalah menentukan jadwal berobat yang Anda inginkan. Dan jangan lupa menyiapkan dokumen penting seperti salinan paspor (berwarna), rekam medis pasien (jika ada) atau hasil pemeriksaan medis/ imaging untuk rujukan dokter, dan surat persetujuan pasien dan pendamping.
Dokumen ini sangat diperlukan untuk pengajuan Surat Izin Masuk Malaysia untuk Perawatan Medis. Setelah dokumen lengkap, rumah sakit akan mengajukan permohonan izin kepada pihak Imigrasi Malaysia melalui MHTC. Proses permohonan izin ke Imigrasi membutuhkan waktu 3 sampai 5 hari. Kemudian MHTC akan memberitahu rumah sakit terkait status diizinkan atau ditolak. Jika permohonan izin diterima, maka surat kelulusan kemasukan akan dikirimkan kepada pasien.

Lakukan tes COVID-19 PCR dan mendaftarkan diri

Ilustrasi tes COVID-19 PCR. Foto: Shutterstock.
Setelah mendapatkan Surat Izin Masuk Malaysia untuk Perawatan Medis, baik pasien maupun satu pendamping wajib melakukan tes PCR COVID-19 sebanyak tiga kali. Kali pertama yaitu 3 hari sebelum keberangkatan dan menginformasikan hasil negatifnya ke rumah sakit pilihan sebelum berangkat. Tes PCR ke-2 dan ke-3 akan dilakukan di Rumah Sakit tujuan di Malaysia.
Kemudian, pasien dan pendamping juga harus mengunduh dan melakukan pendaftaran di dalam aplikasi MySejahtera sebelum berangkat ke Malaysia, lalu mengonfirmasikan tanggal dan waktu keberangkatan ke Malaysia kepada rumah sakit pilihan.

Bawa semua kebutuhan pribadi dan data penting lainnya

Ilustrasi packing. Foto: Shutterstock
Pastikan semua berkas yang dibutuhkan sudah dibawa. Sesampainya di Malaysia. Tim Malaysia Healthcare akan membantu pasien dan pendamping di Imigrasi Malaysia. Pasien dan pendamping akan dijemput dengan ambulan ke rumah sakit pilihan. Kemudian pasien dan pendamping akan melakukan tes PCR COVID-19 yang kedua dan serangkaian tes lainnya saat tiba di rumah sakit.
Pasien dan pendamping akan menjalani isolasi selama 14 hari (atau lebih) di rumah sakit. Apabila pasien harus menerima perawatan lebih dari 14 hari, rumah sakit akan mengajukan perpanjangan paspor untuk pasien dan pendamping. Karenanya pastikan Anda membawa cukup kebutuhan pribadi seperti pakaian dan perlengkapan mandi dan uang tunai yang mencukupi untuk waktu 14 hari atau lebih.
SOP untuk pasien yang akan berobat ke Malaysia.
Untuk informasi lengkap mengenai prosedur berobat ke Malaysia, silakan kunjungi www.malaysiahealthcare.org atau Anda bisa kunjungi akun Instagram @medtourismmy.id. Layanan ini tidak dipungut biaya apapun, menariknya Anda juga bisa bertanya melalui aplikasi whatsapp dengan nomor +62 812-8971-0029.
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Malaysia Healthcare Travel Council (MHTC)