Bikin Haru, CEO Airbnb Tulis Surat Menyentuh untuk 1.900 Karyawannya yang di-PHK

6 Mei 2020 15:05 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ruang makan di salah satu rumah milik host Airbnb Foto: Dok. Airbnb
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ruang makan di salah satu rumah milik host Airbnb Foto: Dok. Airbnb
ADVERTISEMENT
Tidak bisa dipungkiri, dunia pariwisata, perhotelan, dan penginapan menjadi bidang yang paling banyak terhempas akibat pandemi COVID-19. Airbnb adalah salah satu di antaranya.
ADVERTISEMENT
Platform penyedia penginapan ini mesti mengalami krisis dan kini terpaksa melakukan PHK pada karyawannya. Hal ini disampaikan Co-Founder dan CEO Airbnb Brian Chesky, dalam sebuah surat yang diunggah di laman resmi Airbnb.
Isi surat tersebut sangat menyentuh. Chesky mengatakan bahwa ia senantiasa berkoordinasi dengan karyawannya. Berbagi kabar baik dan buruk.
Namun, kali ini, ia terpaksa membagikan kabar pengurangan jumlah tenaga kerja, karena Airbnb terpukul keras akibat pandemi.
"Hari ini, saya harus mengkonfirmasi bahwa kami mengurangi jumlah tenaga kerja Airbnb," katanya dalam surat tersebut.
Pendiri airbnb, Brian Chesky Foto: Instagram/@bchesky
Meski sulit, langkah itu dianggap perlu. Sebab, pengurangan biaya secara dramatis di seluruh bidang kerja Airbnb masih dianggap tak dapat menolong usaha tersebut.
ADVERTISEMENT
Belum lagi tidak adanya kejelasan kapan pariwisata atau perjalanan akan kembali berjalan dengan normal. Tidak adanya proyeksi seperti apa kelak perubahan gaya perjalanan setelah pandemi berakhir, juga menjadi alasan lain dalam pengurangan jumlah karyawan.
"Secara kolektif, kita tengah melalui krisis paling mengerikan dalam hidup kita, dan ketika pandemi terasa makin meluas, perjalanan global terhenti. Bisnis Airbnb terpukul keras, dengan perkiraan pendapatan kurang dari setengah jumlah yang diperoleh pada 2019 lalu. Kami telah mengumpulkan 2 miliar dolar Amerika atau sekitar Rp 30,1 triliun untuk modal dan secara dramatis memotong biaya hampir di setiap sudut Airbnb," tulisnya menjelaskan.
Ilustrasi Memesan Penginapan di AirBnB Foto: Shutter Stock
Pengurangan jumlah karyawan dilakukan agar tenaga kerja yang tersisa akan beroperasi di strategi bisnis yang lebih fokus. Meski begitu, Chesky tahu bahwa Airbnb akan pulih kembali secara utuh.
ADVERTISEMENT
Dari 7.500 karyawan Airbnb, ada sekitar 1.900 orang yang mesti di-PHK dan meninggalkan Airbnb. Jumlah ini mencapai sekitar 25 persen dari total karyawan di platform penyedia penginapan tersebut.
Agar dapat lebih fokus, Airbnb tengah mengembangkan program yang sesuai dengan keinginan pelanggan. Di masa seperti sekarang, orang-orang lebih senang dengan properti penginapan yang jaraknya dekat dari rumah, lebih terjangkau, dan lebih aman.
Walau begitu, pelancong tetap menginginkan hubungan anta-manusia. Gambaran ini membuat Airbnb akan lebih fokus pada tuan rumah dan pengalaman yang bisa mereka tawarkan pada tamu yang menginap.
The Society Hotel di Airbnb Foto: Dok. Airbnb
Untuk itu, Airbnb akan menghentikan fitur Transportasi dan Studio Airbnb, pun harus mengurangi investasi di bidang hotel dan lux (perjalanan dan penginapan mewah). Kemudian Airbnb akan memetakan kebutuhan, menciptakan strategi yang lebih fokus, dan meninjau secara komprehensif.
ADVERTISEMENT
Untungnya, karyawan yang mengalami PHK masih akan mendapat gaji selama 14 minggu ditambah pesangon. Setiap karyawan yang di-PHK juga akan mendapat saham, tak peduli berapa lama mereka bekerja di Airbnb.
Karyawan yang berdomisili di Amerika Serikat akan mendapatkan asuransi kesehatan selama setahun. Sementara untuk karyawan yang berada di luar AS akan mendapat asuransi kesehatan hingga akhir 2020.
Penginapan AirBnB Foto: Shutter Stock
Selain itu, pegawai yang mengalami PHK juga akan dihubungkan dengan peluang kerja baru melalui beragam program. Karyawan juga diperkenankan menyimpan laptop kantor untuk digunakan mencari pekerjaan sampai akhirnya memiliki profesi baru.
Masa kerja terakhir pegawai yang berbasis di Amerika Serikat dan Kanada yang mengalami PHK adalah 11 Mei 2020. Sementara waktu kerja terakhir karyawan yang berbasis di belahan dunia lainnya akan diumumkan melalui rapat yang akan digelar oleh sang CEO.
ADVERTISEMENT
"Untuk karyawan yang terpaksa meninggalkan Airbnb, saya benar-benar minta maaf. Ketahuilah bahwa ini bukan salah kamu. Dunia tidak akan berhenti mencari kualitas dan talenta yang kamu bawa dan membuat Airbnb seperti sekarang. Saya mau berterima kasih sedalam-dalamnya karena telah membagikannya dengan kami," tutupnya.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona