Buka Peluang Lapangan Kerja, Sandiaga Uno Ajukan Geopark Maros Pangkep ke UNESCO

17 Juni 2021 21:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Maros Pangkep, Sulawesi Selatan Foto: Jjs Makassar
zoom-in-whitePerbesar
Maros Pangkep, Sulawesi Selatan Foto: Jjs Makassar
ADVERTISEMENT
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, mendukung pengajuan destinasi wisata Maros Pangkep bergabung dengan UNESCO Global Geopark. Hal itu ia sampaikan saat kunjungan kerja ke Pusat Informasi Geologi Geopark Maros - Pangkep di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan
ADVERTISEMENT
"Saya hari ini memberikan dukungan penuh terhadap Maros Pangkep Geopark, yang kita ajukan sebagai UNESCO Global Geopark," ujar Sandiaga Uno, saat meninjau lokasi Maros Pangkep Geopark, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Kamis (17/6).
Sandiaga Uno saat kunjungan ke Sulawesi Selatan Foto: Kemenparekraf
Sandiaga menyebut bahwa Maros Pangkep dapat mengikuti kesuksesan Belitung yang mendapat UNESCO Global Geopark. Hal ini lantaran Geopark Maros Pangkep dinilai telah memenuhi syarat untuk masuk dalam global geopark.
"Sehun dapat meningkatkan daya tarik wisata, terutama dari segi kelestarian alam dan lingkungan, membuka lapangan kerja seluas-luasnya, mengangkat kearifan lokal. Serta menjadikan Kabupaten Pangkep mengalami pertumbuhan ekonomi lebih baik sehingga bisa mensejahterakan masyarakatnya," kata Sandiaga.
Bukan hanya itu, Sandiaga menyebut bahwa banyak produk ekonomi kreatif dan pariwisata di Pangkep yang amat potensial untuk dikembangkan ke depannya.
ADVERTISEMENT
"Produk ekonomi kreatif di Pangkep baik berbasis kuliner, kriya, fashion, ini bisa sangat diunggulkan. Saya sudah cicipi, dan saya yakini lebih baik daripada salad-salad yang pernah saya makan, yaitu Pangkep Pamelo Salad. Jeruk Bali yang sering disebut sebenarnya adalah jeruk besar Pangkep," tutur Sandiaga.
Maros Pangkep, Sulawesi Selatan Foto: Shutter stock
Sebelum bertugas sebagai Menparekraf, Sandiaga Uno mengaku mendapat PR untuk membentuk 244 desa wisata di Indonesia. Namun, pihaknya justru telah membentuk 1.200 desa wisata yang dianggap memiliki potensi wisata.
Bukan hanya itu, ia menyebut ada 50 desa wisata yang di Sulawesi Selatan yang telah mendaftarkan diri di Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021.
"Kita mengajak setiap kabupaten dan kadis untuk menargetkan. Harapannya desa-desa wisata ini dapat menjadi produk destinasi wisata unggulan andalan dan sentra ekonomi kreatif yang sangat mumpuni di era pandemi dan melambatnya ekonomi," ungkap Sandiaga.
Maros Pangkep, Sulawesi Selatan Foto: Shutter stock
Saat ini, ada lebih dari 300 desa wisata yang akan mendaftar di Anugerah Desa Wisata, sehingga masing-masing desa dapat menjadi lokomotif kebangkitan ekonomi Indonesia.
ADVERTISEMENT
Langkah koordinatif juga dilaksanakan Kemenparekraf dengan melibatkan kementerian dan lembaga lainnya. Salah satunya yakni gerakan nasional bangga buatan Indonesia yang terus mereka gencarkan di pelosok Nusantara.
"Kami memulai dari Aceh sampai Papua. Besok kita launching di Labuhan Bajo. Pada saatnya nanti kesiapan Pangkep kita angkat menjadi sentra ekonomi kreatif yang bisa kita andalkan, seperti kuliner sop sodara, salad, dan chau," tutur Sandiaga.
Kemenparekraf akan menghadirkan kebijakan yang tepat sasaran, tepat manfaat dan tepat waktu. Kata Sandiaga Uno, pihaknya sudah siapkan DAK baik fisik dan non fisik untuk Pangkep dan akan berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten.
"Banyak PR memang. Kita berkoordinasi dengan Kementerian terkait, apa kekurangannya kita list. Kita ingin Maros Pangkep ini menjadi geopark global yang langsung bisa mendapatkan sertifikasi seperti Belitung yang mendapat nilai tinggi. Kita sudah melihat infrastruktur apa yang perlu kita hadirkan disini," tutup Sandiaga.
ADVERTISEMENT
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).