CAPA: Sebagian Besar Maskapai Penerbangan Terancam Bangkrut karena Virus Corona

19 Maret 2020 19:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Miniatur pesawat Garuda Indonesia Foto: Yulius Satria Wijaya/Antara
zoom-in-whitePerbesar
Miniatur pesawat Garuda Indonesia Foto: Yulius Satria Wijaya/Antara
ADVERTISEMENT
Perusahaan konsultan penerbangan global, Centre for Asia Pacific Aviation (CAPA), memprediksi akan ada banyak maskapai penerbangan bangkrut karena virus corona. Pandemi ini bukan hanya dinilai mematikan manusia saja, tetapi juga perusahaan penerbangan.
ADVERTISEMENT
Dilansir Bloomberg Quint, CAPA mengungkapkan bahwa sebagian besar maskapai dunia akan bangkrut pada akhir Mei mendatang. Satu-satunya cara agar hal tersebut tidak terjadi adalah kerja sama yang terkoordinasi antara pemerintah dengan industri.
"Dampak virus corona dan berbagai reaksi pemerintah dunia dalam menghadapinya telah 'menyapu' maskapai. Ada banyak maskapai yang akhirnya hampir mengalami kebangkrutan, baik secara teknis atau substansial yang kemungkinan melanggar perjanjian utang," katanya melalui sebuah catatan pada Senin lalu.
Pesawat Singapore Airlines di bandara Changi Singapura. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Di seluruh dunia, ada banyak maskapai penerbangan yang telah mengumumkan pengurangan drastis dalam operasional mereka setelah virus corona melanda. Misalnya, Delta Air Lines yang berbasis di Atlanta mengatakan bahwa akan 300 pesawat akan di-grounded dan penerbangan mereka juga akan dikurangi hingga 40 persen.
ADVERTISEMENT
Amerika Serikat telah menangguhkan semua visa turis untuk wisatawan yang tergabung dalam Uni Eropa, Britania Raya, dan Irlandia. India juga telah menangguhkan semua visa turis dan visa elektronik pada 11 Maret 2020.
"Pada akhir Mei 2020, sebagian besar maskapai penerbangan dunia akan bangkrut. Pemerintah yang terkoordinasi dan aksi industri diperlukan saat ini, sehingga bencana dapat dihindari," tulis CAPA seperti diberitakan Bloomberg Quint.
Delta Airlines Tipe CRJ-700 Foto: Shutter Stock
Cadangan uang tunai maskapai penerbangan akan berkurang dengan cepat, karena armadanya banyak yang tidak terbang. Sebab, penerbangan tidak akan mungkin dilakukan apabila hanya setengah lebih sedikit kapasitas yang terisi.
Setiap kali ada rekomendasi dari pemerintah untuk tidak bepergian, permintaan tiket pesawat langsung menurun dengan cepat. Maskapai penerbangan terbesar India, IndiGo, mengatakan bahwa pihaknya mengalami penurunan pemesanan 15-20 persen per hari selama beberapa hari terakhir.
ADVERTISEMENT
Secara otomatis, nantinya hal ini akan berpengaruh pada pendapatan per kuartal. Bagaimana dengan maskapai di Tanah Air, ya?