Cara Jitu Hadapi Panik dan Takut Saat Turbulensi di Tengah Penerbangan

24 Juli 2018 7:30 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesawat dari Moskow ke Thailand alami turbulensi. (Foto: Instagram/evgeniazibrova)
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat dari Moskow ke Thailand alami turbulensi. (Foto: Instagram/evgeniazibrova)
ADVERTISEMENT
Bagi sebagian orang, turbulensi menjadi sebuah permasalahan yang menakutkan ketika sedang melakukan perjalanan menggunakan pesawat terbang. Kursi yang berguncang naik turun, hingga bagasi kabin yang bisa terbuka saat turbulensi parah, membuat orang-orang kadang sedikit takut menggunakan pesawat terbang.
ADVERTISEMENT
Meski turbulensi sebenarnya hal yang wajar dan aman, guncangan yang terjadi pada tubuh pesawat biasanya menimbulkan rasa tidak aman, tidak nyaman, serta serangan panik. Selain itu, serangan panik ini semakin bertambah parah ketika kamu menyadari bahwa tidak ada jalan keluar saat terjadi guncangan.
Namun, untuk kamu yang merasa parno dengan turbulensi, kini tak perlu khawatir lagi. Pasalnya, dilansir Travel and Leisure, ternyata ada cara unik yang bisa digunakan untuk mengatasi rasa panik saat mengalami turbulensi di udara.
Barang berjatuhan saat pesawat alami turbulensi. (Foto: Instagram/evgeniazibrova)
zoom-in-whitePerbesar
Barang berjatuhan saat pesawat alami turbulensi. (Foto: Instagram/evgeniazibrova)
Caranya, kamu hanya perlu menuliskan nama menggunakan pulpen atau alat tulis lainnya di atas kertas. Meskipun demikian, bukan berarti kamu hanya sekadar menulis nama pada umumnya.
Kamu harus menuliskan namamu berulang-ulang dengan menggunakan tangan yang tidak biasa digunakan untuk menulis. Misalnya saat kamu terbiasa menulis menggunakan tangan kanan, maka untuk mengatasi kepanikan akibat turbulensi adalah dengan menulis menggunakan tangan kiri, dan begitu juga sebaliknya.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi Menulis (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Menulis (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Tindakan ini berguna untuk mengalihkan fokus dari rasa takut terhadap turbulensi dan mengganggu pola pikir normal yang kamu miliki. Sehingga kamu akan lebih fokus untuk menulis dan membaca nama yang ditulis, daripada rasa takut yang 'hinggap' pada dirimu saat itu.
Jika hal tersebut masih terasa kurang membantu, kamu bisa mencoba 'jurus' lainnya, yaitu bernafas dengan menggunakan sedotan. Hal ini bisa kamu lakukan untuk menghindari diri dari hiperventilation, atau kondisi di mana kamu bernafas terlalu cepat, sehingga mengalami kekurangan karbondioksida dalam tubuh.
Ilustrasi sedotan plastik (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sedotan plastik (Foto: Thinkstock)
Kadar karbondioksida yang rendah bisa menyebabkan penyempitan pembuluh darah yang menjadi jalan darah menuju ke otak. Penyempitan ini bisa mengakibatkan rasa kesemutan di jari-jari, rasa pusing pada kepala, hingga kehilangan kesadaran.
ADVERTISEMENT
Selamat mencoba!