Cegah Penularan COVID-19, Keraton Yogyakarta Tiadakan Grebeg Syawal Tahun Ini

22 Mei 2020 16:02 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tradisi Grebeg Syawal di Yogyakarta Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Tradisi Grebeg Syawal di Yogyakarta Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Keraton Yogyakarta memutuskan untuk meniadakan tradisi Grebeg Syawal tahun ini. Dilansir Antara, Tradisi Grebeg Syawal 1441 H yang tadinya akan digelar pada 24 Mei 2020 atau 1 Syawal Wawu 1953 itu tak jadi diadakan.
ADVERTISEMENT
Grebeg Syawal adalah tradisi masyarakat Yogyakarta dalam mensyukuri bulan Ramadhan, terutama setelah berpuasa 30 hari lamanya. Dalam tradisi ini, masyarakat akan memberi sedekah berupa hasil bumi yang ditata rapi menyerupai gunungan.
Gunungan itu kemudian akan didoakan lalu diberikan pada warga sekitar. Karena jumlahnya yang terbatas, masyarakat maupun pengunjung akan saling berebutan, itulah sebabnya dikenal sebagai Grebeg.
Masyarakat setempat meyakini bahwa berebut gunungan bisa membawa berkah. Karena makanan tersebut telah didoakan. Sayang, karena pandemi tahun ini, Grebeg Syawal urung dilakukan.
Sejumlah warga berebut gunungan saat prosesi Grebeg Syawal1440 H di Masjid Gede Kauman, Yogyakarta, Rabu (5/6/2019). Foto: ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
"Keputusan tersebut dilakukan sebagai salah satu upaya pencegahan terhadap risiko penyebaran COVID-19 yang terjadi dalam kerumunan massa," kata Penghageng Kawedanan Hageng Panitrapura Keraton Yogyakarta GKR Condrokirono, melalui keterangan tertulisnya, Selasa (19/5).
ADVERTISEMENT
Selain meniadakan Grebeg Syawal 1441 H, prosesi Numplak Wajik yang biasanya digelar tiga hari sebelum Hari Raya Idul Fitri juga tak dilakukan. Putri kedua Sri Sultan HB X itu mengatakan bahwa keputusan tersebut merupakan kepekaan Keraton Yogyakarta dalam menaati imbauan Pemerintah Pusat.
GKR Condrokirono juga menyampaikan bahwa dalam aktivitasnya, Keraton Yogyakarta telah melakukan penyemprotan disinfektan di lingkungannya. Para abdi dalem juga difasilitasi alat perlindungan diri, seperti masker dan juga hand sanitizer.
Kegiatan seni pertunjukan seperti pementasan reguler di Bangsal Srimanganti juga untuk sementara ini diliburkan. Sedangkan proses pembelajaran budaya mengenai Keraton tetap akan berlangsung secara virtual.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
ADVERTISEMENT
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.