news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Cegah Penyebaran COVID-19, Flores Timur Siap Terapkan Protokol CHSE

28 September 2020 18:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perjalanan menuju Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, Flores, Nusa Tenggara Timur.  Foto: Ema Fitriyani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Perjalanan menuju Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, Flores, Nusa Tenggara Timur. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
ADVERTISEMENT
Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF) terus mempersiapkan penerapan protokol kesehatan di sejumlah destinasi wisata di Flores Timur.
ADVERTISEMENT
Melalui gerakan BISA, BOPLBF melakukan penguatan destinasi wisata dengan menerapkan protokol kebersihan, kesehatan, keamanan, dan ramah lingkungan (Cleanliness, Health, Safety, Environment/CHSE) secara disiplin.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di Pantai Kawaliwu di teluk Hading, Larantuka, Flores Timur pada Kamis (24/9) yang dihadiri secara langsung oleh Direktur Utama BOPLBF, Shana Fatina, Wakil Bupati Flores Timur, Agustinus Payong Boli, Kepala Dinas Pariwisata Flores Timur, Apolonia Korebima, perangkat desa Kecamatan Lewolema dan masyarakat sekitar Pantai Kawaliwu.
Wisatawan di Pasir Timbul Meko, Flores Timur Foto: Kementerian Pariwisata
“Terima kasih kepada masyarakat Flores Timur, karena telah menerima kami dengan baik dan menunjukkan semangatnya bahwa Flores Timur sangat siap untuk menyambut pariwisata new normal,” ungkap Shana, seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima kumparan, Senin (28/9).
Menurut Shana, setelah pandemi kebutuhan pariwisata ke depannya akan berubah total, bagaimana selera masyarakat, bagaimana cara mereka berinteraksi, dan bagaimana mencari destinasi yang ingin mereka kunjungi akan berubah semuanya. Hal inilah yang sedang disiapkan bersama Kemenparekraf.
ADVERTISEMENT
“Bersama Kemenparekraf sedang kami siapkan untuk melihat kebutuhan pasar pariwisata ke depannya melalui studi khusus. Semalam saya berdiskusi dengan Ibu Apolonia (Kadispar), kita akan lihat klasifikasi segmen pasar untuk Flores Timur, target negara, kelompok, dan lokasi,” terang Shana.
Lebih lanjut, Shana menekankan pengembangan pariwisata tidak hanya sekadar melayani wisatawan. Masa pandemi ini harus menjadi momentum untuk meningkatkan layanan melalui 3A yaitu Atraksi, Aksesibilitas, sehingga masyarakat makin mampu beradaptasi dengan kebiasaan normal baru.
Labuan Bajo. Foto: Kemenparekraf
Untuk Labuan Bajo sendiri selama ini kebutuhan bahan baku mendukung pariwisata sebanyak 85 persen masih diambil dari luar Flores, sementara pekerja di sektor jasa hanya sekitar 30 persen.
Hal ini pun menjadi tantangan tersendiri untuk menghubungkan sektor pertanian, peternakan, perkebunan, dan perikanan setempat untuk bisa mengisi rantai pasok pariwisata tersebut.
ADVERTISEMENT
“Kita tidak harus menjadi pelaku pariwisata, namun kita semua bisa mendukung pembangunan pariwisata. Kita bisa menjadi pendukung pariwisata, seperti menjadi petani kopi dengan kualitas kopi yang mendunia dan itu sudah dibuktikan beberapa petani lokal kita," tegas Shana.
"Ini harus menjadi mimpi besar yang bisa kita lakukan bersama-sama dan saat pandemi berakhir, pariwisata kita sudah lebih siap dari yang sebelumnya,” lanjutnya.
Presiden Direktur Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores Kementerian Pariwisata Shana Fatina di Labuan Bajo. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
Sementara itu, Wakil Bupati Flores Timur, Agustinus Payong Boli, saat membuka kegiatan menerangkan, Pemkab Flores Timur telah menetapkan kebijakan tentang pariwisata berbasis masyarakat, di mana masyarakat merupakan faktor utama penggerak pariwisata.
“Melalui Gerakan BISA hari ini saya mengajak masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan dengan taat pada protokol kesehatan. Penyiapan fasilitas kebersihan, seperti toilet dan tempat sampah, juga infrastruktur penunjang keselamatan dan keamanan lainnya. Dengan begitu Flores Timur siap menerima kunjungan wisatawan,” kata Agustinus.
ADVERTISEMENT
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)