Cerita Pelaku Pariwisata Gili Trawangan: Sepi, Hanya Sedikit yang Bertahan

30 Maret 2021 16:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana sepi di kawasan wisata Gili Trawangan, Selasa (30/3/2021). Foto: Dok. Andrian Yosaredo
zoom-in-whitePerbesar
Suasana sepi di kawasan wisata Gili Trawangan, Selasa (30/3/2021). Foto: Dok. Andrian Yosaredo
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gili Trawangan menjadi salah satu tempat wisata yang telah dibuka untuk wisatawan. Dibukanya kembali pariwisata Gili Trawangan, ternyata tak membuatnya sepi dari wisatawan.
ADVERTISEMENT
Menurut Andrean Yosaredo, penggerak pariwisata Gili, kondisi Gili Trawangan tak lagi sama seperti sebelum adanya pandemi yang ramai dipenuhi wisatawan.
"Kondisi Gili Trawangan sepi sekali saat ini. Sementara hanya puluhan orang, itu pun ekspatriat dari Bali, terutama saat weekend," kata Andrean, saat dihubungi kumparan, Selasa (30/3).
Suasana sepi di kawasan wisata Gili Trawangan, Selasa (30/3/2021). Foto: Dok. Andrian Yosaredo
Pria yang sekaligus merupakan anggota Badan Promosi Pariwisata Lombok Utara, itu mengatakan saat ini hanya tinggal sekitar 10 hotel atau resor yang masih bertahan di pulau seluas 15 kilometer (km) itu.
"Bahkan, hanya 10 persen saja hotel yang bertahan. Seperti Aston Gili Trawangan, Kokomo Resort, Gili Sands Resort Beach Hotel, MARC Hotel, Desa Dunia Beda, dan lain-lain," lanjutnya.
Suasana sepi di kawasan wisata Gili Trawangan, Selasa (30/3/2021). Foto: Dok. Andrian Yosaredo
Andrean menuturkan, saat ini sudah tidak terhitung lagi jumlah karyawan yang terkena dampak pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat pandemi yang terjadi.
ADVERTISEMENT
"Bukan hanya tour guide, karyawan hotel dan restoran banyak yang di-layoff. Jumlahnya ribuan," ungkapnya.
Suasana sepi di kawasan wisata Gili Trawangan, Selasa (30/3/2021). Foto: Dok. Andrian Yosaredo
Untuk bertahan, sebagian warga banyak yang beralih profesi dan menggantungkan hidupnya dari tabungan dan juga menjual aset.
"Banyak yang kembali melaut, dan bertani. Ada juga yang 'Mantab' makanan tabungan dan 'Manset' makan aset," kata Andrean.
Sementara itu, saat ini Andrean mengatakan pihaknya dan komunitas lokal setempat menghadirkan sebuah kegiatan volunteer yang bertujuan untuk menggerakkan pariwisata di sana. Kegiatan tersebut mengajak komunitas dari berbagai aspek di Lombok untuk mempromosikan keindahan Pulau Gili.
"Kami dari komunitas relawan sedang berupaya melakukan gerakan untuk pariwisata, khususnya di ketiga Gili," pungkasnya.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
ADVERTISEMENT