Cerita Pelaku Pariwisata Gili Trawangan: Sepi, Hanya Sedikit yang Bertahan
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
Menurut Andrean Yosaredo, penggerak pariwisata Gili, kondisi Gili Trawangan tak lagi sama seperti sebelum adanya pandemi yang ramai dipenuhi wisatawan.
"Kondisi Gili Trawangan sepi sekali saat ini. Sementara hanya puluhan orang, itu pun ekspatriat dari Bali, terutama saat weekend," kata Andrean, saat dihubungi kumparan, Selasa (30/3).
Pria yang sekaligus merupakan anggota Badan Promosi Pariwisata Lombok Utara, itu mengatakan saat ini hanya tinggal sekitar 10 hotel atau resor yang masih bertahan di pulau seluas 15 kilometer (km) itu.
"Bahkan, hanya 10 persen saja hotel yang bertahan. Seperti Aston Gili Trawangan, Kokomo Resort, Gili Sands Resort Beach Hotel, MARC Hotel, Desa Dunia Beda, dan lain-lain," lanjutnya.
Andrean menuturkan, saat ini sudah tidak terhitung lagi jumlah karyawan yang terkena dampak pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat pandemi yang terjadi.
ADVERTISEMENT
"Bukan hanya tour guide, karyawan hotel dan restoran banyak yang di-layoff. Jumlahnya ribuan," ungkapnya.
Untuk bertahan, sebagian warga banyak yang beralih profesi dan menggantungkan hidupnya dari tabungan dan juga menjual aset.
"Banyak yang kembali melaut, dan bertani. Ada juga yang 'Mantab' makanan tabungan dan 'Manset' makan aset," kata Andrean.
Sementara itu, saat ini Andrean mengatakan pihaknya dan komunitas lokal setempat menghadirkan sebuah kegiatan volunteer yang bertujuan untuk menggerakkan pariwisata di sana. Kegiatan tersebut mengajak komunitas dari berbagai aspek di Lombok untuk mempromosikan keindahan Pulau Gili.
"Kami dari komunitas relawan sedang berupaya melakukan gerakan untuk pariwisata, khususnya di ketiga Gili," pungkasnya.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )
ADVERTISEMENT