China Luncurkan Kereta Peluru, Bisa Tembus Cuaca Minus 40 Derajat Celsius

17 Januari 2021 8:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Et train, kereta peluru China yang bisa menembus cuaca ekstrem Foto: Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Et train, kereta peluru China yang bisa menembus cuaca ekstrem Foto: Reuters
ADVERTISEMENT
China baru saja meluncurkan kereta canggih terbaru mereka yang diberi nama 'et train' atau kereta peluru. Kereta peluru tersebut dirancang untuk menembus wilayah dengan iklim terdingin di negara tersebut.
ADVERTISEMENT
Dilansir CNN, kereta CR400AF-G dapat beroperasi dengan kecepatan hingga 350 kilometer per jam dalam suhu terendah-40 derajat Celsius. Kereta peluru ini bagian dari rangkaian kereta api unit listrik berkecepatan tinggi Fuxing yang dikembangkan dan dioperasikan oleh China State Railway Group.
Kereta ini diluncurkan di Beijing pada 6 Januari lalu. Kereta tersebut juga akan berjalan di jalur berkecepatan tinggi baru yang menghubungkan ibu kota China dengan tujuan timur laut, termasuk Kota Shenyang dan Harbin.
Pejabat setempat belum mengumumkan kapan secara resmi kereta akan mulai beroperasi. Melalui sebuah unggahan di situs media sosial China WeChat, China Railway Beijing Group menjalankan beberapa komponen kereta yang dioptimalkan untuk membantu kemampuannya menahan suhu dingin.
Penumpang memakai masker menaiki kereta yang menuju Beijing di stasiun kereta api Wuhan di Wuhan di provinsi Hubei, China (15/4/2020). Foto: AFP/NOEL CELIS
Sebut saja baut yang dibuat dengan paduan chromium-molybdenum (bahan yang tahan suhu sangat rendah), strip penyegel silikon yang mencegah salju dan es masuk ke badan kereta. Ada pula perangkat kontrol rem tahan suhu dan pipa baja tahan karat yang dilengkapi dengan alat pemanas.
ADVERTISEMENT
Kereta ini juga dilengkapi desain resistansi rendah yang efisien. Hal tersebut untuk membantu mengurangi konsumsi energi, dan bodi paduan aluminium yang ringan.
Bahkan seperti dilansir media setempat, Direktur China Railway Beijing Group, Zhou Song, membanggakan sistem rem yang terpasang pada kereta ini.
"Jika kereta berhenti di Harbin (salah satu kota terdingin di China di Heilongjiang paling utara) selama satu jam, karena cuaca yang sangat dingin, sistem pengereman dapat dengan mudah membeku jika berhenti bergerak untuk beberapa saat," Zhou.
"(Namun) sistem baru ini akan memungkinkan rem berfungsi setiap saat meski kereta berhenti, seperti orang yang menginjak kakinya agar tetap hangat dalam cuaca dingin," tambahnya.
Jalur Kereta Ekspres Guangzhou-Shenzhen-Hong Kong Express (XRL) yang menuju Stasiun Guangzhou Nan berhenti di peron Stasiun Kowloon Barat, Hong Kong, China, Sabtu (22/9/2018). Foto: Giulia Marchi / Pool via REUTERS
Kereta ini juga dirancang memiliki desain yang ramping, guna membantu mengurangi hambatan angin, hingga membantu mengurangi konsumsi energi. Ditambah lagi penggunaan paduan aluminium yang ringan pada bodi kereta.
ADVERTISEMENT
China bukan satu-satunya negara yang mengoperasikan kereta peluru yang mampu beradaptasi dengan kondisi ekstrem. Pada 2020, Jepang meluncurkan kereta peluru pemecah rekor terbaru dan tidak hanya berjalan lebih cepat dan lancar, tetapi juga mampu mengangkut penumpang ke tempat yang aman jika terjadi gempa bumi.
Kini, China menjadi rumah bagi jaringan rel berkecepatan tinggi terbesar di dunia, yang membentang lebih dari 37 ribu kilometer. Negeri Tirai Bambu juga jadi rumah untuk kereta api yang beroperasi secara komersial tercepat.
Petugas berdiri di pintu kereta cepat yang merupakan kereta pertama yang meninggalkan Stasiun Kereta Api Hankou Wuhan, Hubei, China, Rabu (8/4). Foto: REUTERS / Aly Song
Tahun lalu, China meluncurkan jalur kereta api berkecepatan tinggi 174 kilometer yang menghubungkan Beijing dengan kota tuan rumah Olimpiade Musim Dingin 2022 Zhangjiakou. Kereta ini memotong waktu perjalanan antara keduanya dari tiga jam menjadi 47 menit.
ADVERTISEMENT
Kereta yang berjalan di jalur itu juga adalah bagian dari seri Fuxing China dan dapat melaju hingga 350 kilometer per jam tanpa pengemudi, dikatakan sebagai yang pertama di dunia. Menurut China State Railway Group, 1.036 kereta peluru Fuxing telah dioperasikan sejak 2017, ketika rangkaian tersebut pertama kali diluncurkan.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).