Coca-Cola Indonesia Kelola Sampah di Destinasi Wisata Lewat Program EcoRanger

21 Januari 2021 18:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pulau Merah, Banyuwangi. Dok: Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Pulau Merah, Banyuwangi. Dok: Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Greeneration Foundation bersama dengan Coca-Cola Foundation Indonesia meluncurkan program EcoRanger Banyuwangi. EcoRanger Banyuwangi merupakan program yang diinisiasi oleh Greeneration Foundation dan berkolaborasi dengan Coca-Cola Foundation Indonesia (CCFI).
ADVERTISEMENT
Program ini merupakan pilot project dari EcoRanger Indonesia, yaitu implementasi sistem pengelolaan sampah di destinasi wisata yang telah dilaksanakan sejak 2018 lalu di Pantai Pulau Merah, Banyuwangi.
Selama 3 tahun berjalan, EcoRanger telah mencapai 5 aspek, yakni terbentuknya struktur organisasi tim EcoRanger di wilayah Banyuwangi, partisipasi masyarakat setempat, pendanaan melalui implementasi social entrepreneurship, regulasi (pendampingan pemerintah setempat dalam penyusunan peraturan Desa Sumberagung Nomor 08 Tahun 2019 Tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga), dan operasional (pendirian Sektor Kelola Sampah (SEKOLA) sebagai infrastruktur persampahan dan fasilitas pengelolaan sampah terpadu).
Pulau Merah, Banyuwangi. Dok: Wikimedia Commons
Program EcoRanger sejalan dengan visi global “World Without Waste” dari The Coca-Cola Company, sebagai upaya keberlanjutan perusahaan untuk menjadi bagian solusi terhadap tantangan lingkungan alam dunia, sekaligus membangun ekosistem ekonomi sirkuler.
ADVERTISEMENT
"Melalui program EcoRanger, Coca-Cola bersama dengan Greeneration Foundation mendukung implementasi praktik pariwisata yang berkelanjutan di Indonesia dengan memberikan layanan Community Based Implementation (CBI). Kami sangat senang program ini telah berhasil mendorong masyarakat Desa Sumberagung untuk turut berpartisipasi dalam pelestarian daerah wisata dengan meningkatkan pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan berbasis masyarakat," ungkap Pelaksana Coca-Cola Foundation Indonesia, Triyono Prijosoesilo, dalam konferensi pers yang digelar Kamis (21/1).
Salah satu pencapaian dari program EcoRanger Banyuwangi pada aspek operasional, yaitu dengan berdirinya Sentra Kelola Sampah (SEKOLA) yang merupakan fasilitas pengelolaan sampah terpadu di Desa Sumberagung, Banyuwangi.
Sampah plastik di tepi pantai. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Saat ini, SEKOLA dibangun secara non-permanen di atas lahan milik Perhutani KPH Banyuwangi Selatan seluas 250 m2. Ke depannya, diharapkan SEKOLA dapat menjadi cikal bakal dibangunnya TPS3R (Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle) di desa ini.
ADVERTISEMENT
Pantai Pulau Merah sendiri terpilih dalam program EcoRanger Banyuwangi, karena popularitasnya sebagai ikon pariwisata di Jawa Timur. Namun, kegiatan pariwisata di destinasi wisata yang juga menyimpan situs geologis Geoprak Nasional Ijen ini ternyata menghasilkan sekitar lebih dari 4 ribu kg sampah setiap bulan.
Akibatnya, bukan hanya lokasi wisata yang jadi kotor sehingga mengganggu kenyamanan, namun juga memberi citra buruk bagi pengelola maupun pemerintah daerah setempat. Untuk itulah, dibutuhkan kolaborasi dan aksi nyata dalam upaya mencegah, mengendalikan, serta menangani sampah.
Ilustrasi sampah plastik di pantai. Foto: Pixabay
“Melalui dukungan masyarakat dan pemerintah setempat, kini EcoRanger telah mampu memberikan banyak manfaat dalam pengelolaan sampah di destinasi wisata. Salah satunya yakni penyelenggaraan kegiatan bersih pantai setiap seminggu sekali. Kegiatan tersebut biasanya diikuti oleh para wisatawan domestik dan mancanegara yang sedang berkunjung di pantai Pulau Merah,” ungkap Co-Founder Greeneration Indonesia, Mohamad Bijaksana Junerosano.
ADVERTISEMENT
Junerosano memaparkan, sampah yang terkumpul akan dipilah bersama dan disalurkan ke SEKOLA berdasarkan jenis, yaitu anorganik (recyclable), organik, dan residu. Tak hanya pemilahan, SEKOLA juga menghasilkan beberapa produk dari pengolahan sampah, yaitu pupuk kompos yang merupakan hasil olahan dari sampah organik, dan pot sabut kelapa.
“Selain mengolah sendiri sebagian sampah yang terkumpul, kami menyalurkan sampah anorganik ke Bank Sampah dan sampah residu kami kirimkan ke tempat pembuangan sampah akhir. Hingga akhir tahun 2020, SEKOLA yang dibangun bersama oleh kami, Yayasan Greeneration dan Coca-Cola Foundation Indonesia telah mampu mengelola sampah lebih dari 190 ton per tahun,” ujar Junerosano.
com-Wisata Pulau Merah Banyuwangi Foto: Dok. Kementerian Pariwisata
Sementara itu, Triyono menegaskan sebagai lembaga non-profit, Yayasan Greenation dan Coca-Cola Foundation Indonesia berkomitmen terus mengawal isu persampahan di destinasi wisata. Terlebih, inisiatif tersebut juga merupakan dukungan terhadap agenda pemerintah dalam mewujudkan pariwisata berkelanjutan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Belajar dari program EcoRanger, kita telah melihat bahwa kolaborasi merupakan salah satu kunci untuk mewujudkan pengelolaan sampah yang lebih baik. Kami sebagai inisiator dari program EcoRanger, turut mengundang perusahaan lainnya untuk melanjutkan upaya kami, bersama dengan Yayasan Greeneration berkolaborasi menciptakan destinasi wisata bebas sampah," pungkas Triyono.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).