Dear Traveler, Ini Hal yang Harus Diperhatikan Saat Naik KRL di Masa New Normal
ADVERTISEMENT
DKI Jakarta telah resmi memperpanjang masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga bulan Juni ini. Meskipun tidak dijelaskan tanggal berapa pastinya, tetapi Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengungkapkan bahwa Jakarta akan memasuki masa transisi, bukan new normal.
ADVERTISEMENT
Dalam masa transisi ini, rumah ibadah hingga pasar dan mal akan dibuka kembali meskipun dengan kapasitas hanya 50 persen. Begitupun dengan perkantoran yang akan berjalan seperti sedia kala.
Perekonomian yang mulai bergeliat membuat mobilitas masyarakat di Jakarta dan sekitarnya pun kembali terlihat. Tak terkecuali saat menggunakan transportasi umum seperti KRL.
Pihak KRL sendiri saat ini telah mempersiapkan beberapa hal yang harus diperhatikan traveler saat ingin naik KRL di masa new normal. Apa saja? Berikut poin-poinnya.
1. Akan Ada Skema Penyekatan dan Buka Tutup Stasiun
Memasuki era new normal , PT KCI selaku penyelenggara transportasi kereta di Jakarta juga mempersiapkan skema kebijakan yang bakal diterapkan di seluruh stasiun. Salah satunya adalah skema penyekatan serta buka tutup stasiun.
ADVERTISEMENT
"Untuk semakin memungkinkan kondisi jaga jarak ini, pada waktu-waktu tertentu saat padat pengguna, akan ada penyekatan di sejumlah titik stasiun sehingga jumlah orang yang berada di peron dan di dalam kereta dapat terkendali," ungkap VP Corporate Communications PT KCI, Anne Purba.
Tak hanya itu, jika memang diperlukan, menurut Anne, akan dilakukan buka tutup di stasiun juga.
"Bila diperlukan, petugas juga melakukan buka tutup pintu masuk stasiun," sambungnya.
2. Penumpang harus Menggunakan Masker dan Pemeriksaan Suhu
PT KCI juga akan mewajibkan penumpang menggunakan masker, pemeriksaan suhu tubuh, hingga penerapan physical distancing di stasiun dan gerbong kereta. Hal ini dilakukan sebagai bentuk optimalisasi dari protokol pencegahan yang selama ini diterapkan pihak KCI.
ADVERTISEMENT
“Saat ini PT KCI juga sudah menyediakan fasilitas wastafel tambahan selain yang telah ada di toilet, agar dapat dimanfaatkan pengguna KRL untuk mencuci tangan sebelum dan setelah menggunakan KRL. Selain itu, fasilitas hand sanitizer di stasiun maupun yang dibawa oleh petugas pengawalan di dalam kereta juga masih tersedia,” jelas Anne.
3. Diimbau Tidak Berbicara di Stasiun dan Gerbong Kereta
Untuk semakin menekan risiko penyebaran virus, pihak KCI juga mengimbau penumpang untuk tidak berbicara selama berada di stasiun ataupun di gerbong kereta. Hal itu mengingat penularan virus yang diketahui menyebar lewat percikan mulut serta hidung.
Para pengguna KRL juga diimbau agar tidak melakukan transaksi tunai dan menggantinya dengan medium non tunai dengan menggunakan Kartu Multi Trip (KMT), kartu uang elektronik bank, dan aplikasi Link Aja.
ADVERTISEMENT
4. Balita Dilarang Naik KRL
Mulai 8 Juni, balita akan dilarang sementara menggunakan KRL. Larangan ini sebagai tindak lanjut dari kebijakan baru dalam rangka persiapan menyambut new normal di KRL.
“Anak-anak balita selain cukup berisiko juga tidak memiliki kepentingan mendesak untuk keluar dari rumah dan menggunakan transportasi publik termasuk KRL di tengah situasi pandemi COVID-19 ini,” ungkap Anne.
Sementara itu, pihak KCI juga akan membatasi lansia menggunakan KRL. Lansia masih dibolehkan menggunakan KRL hanya di luar jam sibuk.
“Mengingat adanya potensi kepadatan pengguna KRL pada jam sibuk, maka bagi lansia hanya diizinkan untuk naik KRL pada pukul 10.00-14.00 WIB,” pungkasnya.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )
ADVERTISEMENT