Desa Sade di Lombok Disebut Desa Scam oleh Wisman, Sandiaga: Kesalahan Persepsi

20 Desember 2022 11:54 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Desa Sade di Lombok. Foto: Adie Ichsan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Desa Sade di Lombok. Foto: Adie Ichsan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Beberapa hari yang lalu viral kejadian bahwa seorang wisatawan mancanegara (wisman) bernama Davud Akhundzada, melalui videonya menyebut Desa Sade di Lombok adalah Desa Scam.
ADVERTISEMENT
Video yang viral ini diunggah di akun TikTok miliknya dengan username @davud_akh. Dalam video tersebut terlihat Davud datang ke Desa Wisata Sade di Lombok, melakukan tuduhan bahwa pelaku kreatif di desa tersebut melakukan scam atau penipuan.
Berita tersebut pun langsung sampai ke telinga Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Indonesia, Sandiaga Uno.
"Wisman itu klaim kena scam di Desa Sade, NTB. Kita memastikan bahwa isu yang berkembang bahwa wisata mancanegara klaim kena scam merupakan kesalahan persepsi dan komunikasi," kata Sandiaga Uno, dalam acara Weekly Press Briefing with Sandi Uno, yang digelar secara daring, Senin (20/12).
Desa Sade sendiri merupakan kampung yang selalu welcome dan terus melakukan peningkatan kualitas pelayanan kepada wisatawan.
ADVERTISEMENT
Desa wisata ini juga memiliki produk ekraf, seperti tenun yang unik dan handmade. Selain itu juga kaya dengan budaya tari-tarian khas Suku Sasak.
Tentu di balik masalah ini, ada solusi yang akan diberikan. Nantinya, warga Desa Sade akan diberikan pelatihan pendampingan dan peningkatan Bahasa Inggris.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno Foto: ANTARANEWS
"Untuk di Desa Sade, agar tidak terulang, maka kami akan melakukan sosialisasi kami akan melakukan edukasi, dan kami akan memberikan pelatihan berkaitan dengan kemampuan berbahasa Inggris, karena salah persepsi yang terjadi oleh Davud ini, karena dua pihak tidak berkomunikasi dengan baik dan lancar," ujar Sandiaga Uno.
"Karena hal tersebut, sehingga terjadilah penggiringan opini publik bahwa Desa Sade ini memperlakukan wisatawan yang datang ke sana dengan tidak baik," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Bukan hanya itu, nantinya para pelaku ekraf di Desa Sade dan sekitarnya juga akan diberikan pelatihan bahasa Inggris secara basic.

Tanggapan dari Desa Sade terkait Masalah Ini

Desa Sade di Lombok. Foto: Adie Ichsan/kumparan
Melihat dampak dari kejadian ini, Ketua Pokdarwis Desa Sade, Sanah, meminta maaf kepada seluruh warga Indonesia dan mengatakan desa tersebut tidak seperti yang dituduhkan.
"Pertama-tama kami ingin meminta maaf kepada seluruh warga Indonesia, dan kami ingin menyatakan bahwa Desa Sade tidak seperti yang dituduhkan," ujar Sanah.
Hal itu bisa terjadi karena warga Desa Sade memiliki keterbatasan bahasa dan juga SDM.
Pengrajin Kain di Desa Sade, Lombok Foto: Bella Cynthia Ratnasari
"Warga di Desa Sade adalah warga tradisional. Pendidikan kami yang kalau kita hitung dari pendidikan di sekolah, kami hanya tamatan SD dan hanya beberapa yang sampai ke SMA," ujar Sanah.
ADVERTISEMENT
"Jadi dengan segala keterbatasan, kami jadi tidak bisa berkomunikasi dengan baik. Terlebih untuk menghadapi karakter wisatawan seperti Mr Davud, yang dengan sengaja begitu mencecar pertanyaan kepada warga lokal dengan bahasanya," lanjutnya.
Warga Desa Sade sangat ingin menjadi tuan rumah yang baik, dan mereka mengharapkan ada edukasi, sehingga desa wisata tersebut bisa menjadi lebih baik dan tidak mencoreng nama pariwisata Indonesia.