Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya
Destinasi Populer di Eropa Ini Berencana Tak Terima Wisatawan Saat Pandemi Usai
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Namun, ada beberapa destinasi populer di Eropa yang justru menolak kedatangan turis asing setelah pandemi COVID-19 selesai nanti. Sebab, sejumlah destinasi wisata merasa tenang dan nyaman dengan tidak adanya kehadiran turis.
Destinasi yang merasakan kondisi tersebut antara lain Amsterdam di Belanda, Praha di Republik Ceko, dan Venesia di Italia. Kosongnya tempat wisata tersebut membuat lokasi tersebut bisa kembali bernapas dan dapat menikmati kehidupan kota yang redup sejak dipenuhi wisatawan.
Beberapa waktu lalu, Amsterdam berencana menolak kedatangan wisatawan yang memiliki tujuan berburu narkoba dan pesta seks. Seperti yang diketahui, kota tersebut menjadi tujuan wisatawan yang ingin berburu kehidupan malam.
Namun, setelah pandemi usai, kota itu ingin bersih dari kunjungan turis mancanegara demi ketenangan warga Amsterdam. Selama pembatasan perjalanan diberlakukan, ketidakhadiran para turis mancanegara ternyata membuat penduduk lokal merasa nyaman.
ADVERTISEMENT
Nyaman dan suasana tenang di pusat kota itu membuat mereka ingin merebut kembali bagian dari Amsterdam yang telah dihindari sejak kota itu dipenuhi wisatawan. Penduduk lokal tidak lagi ingin mengembalikan sisi gelap Amsterdam, yang sebelum pandemi disebut sebagai surga kehidupan malam di Belanda.
Pernyataan keras itu diutarakan oleh Hana Třeštíková, penasihat untuk urusan pariwisata di Praha. Dilansir The Sun, Hana menyebut sejumlah perwakilan destinasi populer dunia telah mengkompromikan keputusan itu sebagai rencana seusai COVID-19.
"Kami bertemu dengan perwakilan dari Amsterdam, Barcelona dan Florence saat pandemi. Kami semua berpikir hal yang sama," ujarnya seperti diberitakan media The Sun.
Prioritaskan Kualitas Dibanding Kuantitas
Sebelum pandemi, over-tourism disebut telah begitu berlebihan. Lalu kemudian COVID-19 datang dan menghadirkan jeda bahkan perubahan. Hana menjelaskan, destinasi tersebut akan memprioritaskan kualitas pariwisata dibanding jumlah kunjungan wisatawan.
ADVERTISEMENT
"Bagaimana kami harus mempromosikan diri kami dan fokus pada kualitas, bukan kuantitas," tambahnya.
Mereka bukannya menolak turis mentah-mentah, tapi menghindari turis tak berkualitas untuk datang dan memberi reputasi buruk. Kini destinasi itu lebih menghendaki turis yang datang untuk menikmati budaya.
"Kami tak ingin kembali ke masa sebelum pandemi, di mana kerumunan terjadi di Red Light District yang mengganggu masyarakat," ujar perwakilan setempat.
"Pengunjung yang menghormati Amsterdam dan orang-orang Amsterdam akan selalu diterima," tutupnya.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona ).