Destinasi Wisata Dekat Rumah Diprediksi Jadi Pilihan Liburan di Era New Normal

19 Juli 2020 11:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi wisatawan di Taman Budaya Garuda Wishnu Kencana Foto: Dok. Kemenparekraf
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi wisatawan di Taman Budaya Garuda Wishnu Kencana Foto: Dok. Kemenparekraf
ADVERTISEMENT
Sebelum wabah corona menghantam industri pariwisata Indonesia, para pelancong bebas berkelana ke mana pun mereka mau. Di tengah ruang gerak yang kini terbatas, perilaku konsumen sontak berubah, tren wisata pun jadi berbeda 180 derajat.
ADVERTISEMENT
Kondisi ini terjadi lantaran destinasi wisata yang berada dekat dengan tempat tinggal dianggap lebih aman saat bepergian. Terlebih, saat ini setiap pelancong yang ingin melakukan perjalanan melalui transportasi udara harus menyerahkan hasil rapid test atau PCR test.
Ilustrasi wisatawan Foto: Dok. Kemenparekraf
Co-Founder & Chief Marketing Office tiket.com, Gaery Undarsa, mengatakan perubahan kebiasaan traveler ini terjadi karena rasa khawatir akan menyebarnya virus corona. Menurutnya, destinasi wisata yang dulu tak terlalu diperhatikan, kini justru akan dilirik.
Tempat-tempat wisata yang tak terlalu jauh dengan kota besar, seperti lokasi yang bisa ditempuh dalam waktu 1-2 jam berkendara, diprediksi akan menjadi primadona bagi orang-orang yang ingin melepas penat. Ia mencontohkan, Kota Bogor jadi salah satu pilihan untuk warga Jakarta yang ingin berlibur atau Kota Malang yang dilirik oleh warga Surabaya.
ADVERTISEMENT
''Kalau dulu orang mikirnya traveling tuh harus yang jauh, seperti ke Bali atau Singapura. Namun, sebulan terakhir ini saya lihat orang-orang mulai parno untuk traveling. Mereka akan lebih milih pergi naik mobil dibanding naik pesawat,'' kata Gaery, beberapa waktu lalu.
com- Staycation di hotel favorit Foto: Shutterstock
Meski begitu, Gaery menyebut bahwa kondisi ini menimbulkan dampak positif bagi destinasi wisata yang sebelumnya tidak banyak dikunjungi wisatawan. Ia juga memprediksi wisatawan Indonesia akan fokus mengeksplorasi tujuan domestik ketika industri pariwisata kembali pulih.
Hal ini juga berlaku untuk tingkat hunian hotel, ia menyebut bahwa staycation akan menjadi tren wisata di masa era new normal. Apalagi bagi traveler yang ingin liburan, refreshing, atau bahkan honeymoon, staycation bisa dijadikan pilihan.
ADVERTISEMENT
''Orang saking bosannya berusaha untuk keluar dari rumah, cari tempat baru di sekeliling tempat mereka. Ini terjadi secara merata di seluruh Indonesia. Ini tentu bagus, artinya akan ada banyak destinasi wisata yang mungkin bagus, tapi sebelumnya tidak terekspos,'' ujar Gaery.
Ilustrasi wisatawan. Foto: Dok. Kemenparekraf
Gaery mengatakan bahwa wisatawan Indonesia saat ini telah mentaati berbagai langkah untuk mencegah penyebaran virus corona. Hal itu terlihat dari meningkatnya okupansi hotel dan jumlah penumpang pesawat yang terus meningkat di tengah pandemi.
''Kenyataannya masyarakat Indonesia itu optimis sekali. Mereka in general optimis terhadap negara ini. Walau angka kasus COVID-19 naik terus, tapi masih banyak masyarakat yang bepergian. Berarti orang-orang tau risiko dan berusaha jaga diri,'' katanya.
Selain itu, Gaery juga memprediksi bahwa industri pariwisata di Indonesia lebih cepat pulih dibanding sektor pariwisata di negara-negara lain. Menurut Gaery, destinasi wisata akan kembali hidup pada kuartal ke empat atau satu tahun yang akan datang.
ADVERTISEMENT
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)