Dino Patti Djalal Kenang Kebangkitan Desa Bangsring Lewat Wisata Berkelanjutan

9 Maret 2021 19:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dermaga Pantai Bangsring  Foto: Gesit Prayogi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Dermaga Pantai Bangsring Foto: Gesit Prayogi/kumparan
ADVERTISEMENT
Sustainable tourism atau pariwisata berkelanjutan menjadi salah satu agenda pemerintah dalam rangka mencapai visi 2030 sebagai premier sustainable tourism destination.
ADVERTISEMENT
Chief Strategic Advisor, Dino Patti Djalal, pun mengatakan konsep wisata berkelanjutan memberikan manfaat tak hanya kepada masyarakat, tetapi juga alam di sekitarnya.
Nelayan melakukan transplantasi karang di Pantai Bangsring. Foto: ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Ia mencontohkan Desa Bangsring di Banyuwangi yang berhasil bangkit dari keterpurukan setelah mengutamakan konsep wisata yang berbasis lingkungan.
"Bangsring ini adalah suatu desa di pantai di Banyuwangi yang terdiri dari fish bombers atau nelayan yang nakal yang kerjanya hanya mengebom ikan dan karang selama berpuluh-puluh tahun. Itu yang mereka lakukan, sehingga akhirnya karangnya rusak dan ikannya pada kabur," kata Dino dalam alam diskusi strategis “Redefining Sustainable Tourism Roadmap” yang digelar oleh MarkPlus Tourism secara virtual, Selasa (9/3)
Akibat hal tersebut, nelayan itu pun mencoba peruntungan ke tempat lain dengan berlayar menuju utara, yaitu Maluku dan Sulawesi. Namun, karena tempat itu bukan wilayahnya, nelayan tersebut pun akhirnya diusir.
ADVERTISEMENT
"Akhirnya mereka kembali dan desanya menjadi semakin miskin, karena karangnya rusak dan ikannya sudah habis," lanjut Dino.
Dino Patti Djalal. Foto: Ferio Pristiawan/kumparan
Bangsring sendiri merupakan sebuah desa di wilayah Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur.
Sekitar tahun 50-an, Bangsring merupakan sebuah desa yang sangat kaya akan hasil laut. Namun, pada akhir 70-an, kerusakan ekosistem pesisir terjadi di desa ini, karena penangkapan ikan secara sembarangan.
Para nelayan menggunakan bahan-bahan berbahaya, seperti potasium sianida dan bom ikan. Pengambilan terumbu karang secara berlebihan juga terjadi.
Terumbu karang yang rusak (ilustrasi). Foto: via Antara
"Akhirnya mereka (penduduk setempat) menugaskan satu anak dan anak ini keluar dan sekolah di Jogja dan dapat ilham mungkin untuk mengubah nasib desanya, 'kita harus menjadi eco warrior' dan akhirnya ia kembali ke desanya," papar Dino.
ADVERTISEMENT
Dino melanjutkan, sang anak pun berhasil meyakinkan pemimpin desa dan masyarakat untuk menghidupkan terumbu karang kembali dan ekosistem sekitar yang sempat rusak. Selain itu, penangkapan ikan menggunakan bom juga sudah dihentikan.
"Akhirnya ia berhasil meyakinkan masyarakat desa untuk tidak melakukan fish bombing. Seluruh fish bomber menjadi eco ranger di pantai," lanjutnya.
Rumah Apung Bangsring Underwater Foto: Ulfa/kumparan
Saat ini, Bangsring telah berganti wajah dari yang sebelumnya mengalami kerusakan karang, akhirnya jadi desa yang dinantikan wisatawan.
"Sebelumnya mereka melakukan kesalahan mengebom karang dan akhirnya nasib desa itu berubah, karena inisiatif tersebut dan desa itu jadi objek wisata yang mencerminkan sustainable tourism," kata Dino.
"Dan waktu saya ke sana itu sudah bagus dan banyak turis lokal dan akhirnya jadi main economy the village," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Kini, Bangsring menjadi salah satu destinasi wisata favorit wisatawan. Selain menawarkan spot diving atau snorkeling, Bangsring Underwater juga menjadi salah satu tempat rehabilitasi karang.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)