Dipadati Pengunjung, 100 Pendaki dan Pemandu Gunung Everest Terpapar COVID-19

25 Mei 2021 18:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gunung Everest. Foto: Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Gunung Everest. Foto: Reuters
ADVERTISEMENT
Setelah dibuka kembali dibuka sejak setahun menutup diri, pendakian Gunung Everest dibanjiri pendaki. Namun, seperti makan buah simalakama, lokasi tersebut menjadi klaster baru penyebaran COVID-19 di Nepal.
ADVERTISEMENT
Seorang ahli pemandu pendakian di Gunung Everest melaporkan, virus corona telah menginfeksi setidaknya 100 pendaki dan staf pendukung. Hal itu mengungkap perkiraan komprehensif pertama di tengah penolakan resmi Nepal terhadap klaster COVID-19 di puncak tertinggi dunia tersebut.
Dilansir USA Today, Lukas Furtenbach dari Austria, yang pekan lalu menjadi satu-satunya penjual pakaian eceran terkemuka yang menghentikan ekspedisinya di Everest, mengatakan salah satu pemandu asingnya dan enam pemandu Sherpa Nepal telah dinyatakan positif COVID-19.
“Saya pikir dengan semua kasus yang dikonfirmasi yang kami ketahui sekarang, dikonfirmasi dari penyelamat (pilot), dari asuransi, dokter, dari pemimpin ekspedisi. Saya memiliki tes positif sehingga kami dapat membuktikan ini. Kami mendapati minimal 100 orang positif COVID-19 di base camp dan jumlahnya mungkin sekitar 150 atau 200,” ujar Furtenbach.
Ilustrasi pendaki Gunung Everest. Foto: AFP
Furtenbach mengungkapkan, jelas ada banyak kasus di base camp Everest, karena dia melihat orang-orang yang sakit dan mendengar orang batuk di tenda mereka. Dikabarkan, sebanyak 408 pendaki asing diberikan izin mendaki Gunung Everest musim ini.
ADVERTISEMENT
Mereka dibantu oleh beberapa ratus pemandu Sherpa dan staf pendukung yang ditempatkan di base camp sejak April lalu. Namun, pejabat pendaki Gunung Everest membantah ada kasus aktif musim ini di antara pendaki dan staf pendukung di semua base cam.
Musim ini setidaknya sudah ada 408 pendaki, termasuk wisatawan mancanegara yang diberikan izin untuk mendaki Everest. Pendakian dibantu oleh ratusan pemandu Sherpa dan staf pendukung yang telah ditempatkan di base camp sejak April 2021.
Ilustrasi Para pendaki menaiki Gunung Everest Foto: Shutter Stock
Namun, hingga saat ini, pihak otoritas Nepal belum memberikan konfirmasi apa pun terkait penyebaran corona di Everest. Adapun tim anggota lain belum mengumumkan adanya infeksi COVID-19 di antara anggota atau staf mereka. Kendati begitu, beberapa pendaki dilaporkan positif corona setelah dilakukan tes COVID-19 di base camp Everest.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, pemerintah China masih menutup pintu pendakian Gunung Everest dari sisi Tibet, puncak tertinggi di dunia untuk musim semi 2021. Pembatalan pendakian ini dilakukan karena kekhawatiran virus corona yang masih terus meningkat di berbagai negara.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).