Ditutup Hampir 1 Tahun, Gunung Everest Akan Buka Kembali Jalur Pendakian
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Lebih dari 300 pendaki akan mencoba mendaki gunung setinggi 8.849 meter. Hal itu disampaikan pejabat Departemen Pariwisata Nepal Mira Acharya, seperti dilansir CNN Travel.
"Dalam pendakian ini, pendaki harus karantina selama satu minggu dan sertifikat yang menunjukkan bahwa mereka negatif dari virus," kata Acharya.
Acharya menambahkan, pendakian ini diharapkan dapat menggeliatkan kembali pariwisata Nepal yang terdampak akibat pandemi. Sebab, sebelum adanya pandemi, ratusan pendaki asing menyumbangkan pendapatan jutaan dolar setiap tahun ke Nepal.
Lukas Furtenbach, perwakilan perusahaan pemandu yang berbasis di California, Furtenbach Adventures, mengatakan ia setidaknya telah menunda dua ekspedisi ke Gunung Everest.
Beberapa kliennya telah menunda rencananya hingga tahun depan karena pembatasan perjalanan di negara-negara, seperti Inggris.
ADVERTISEMENT
"Kami memiliki protokol kesehatan COVID-19 yang sangat ketat dengan jadwal tes yang ketat, dokter ekspedisi, dan beberapa base camp yang ditutup akibat pandemi," kata Furtenbach.
Sementara itu, penyelenggara ekspedisi di Gunung Everest mengatakan Everest sisi China kemungkinan masih ditutup untuk pendaki, yang berarti akan lebih banyak pendaki di sisi Nepal.
Garrett Madison dari Madison Mountaineering, kelompok pendaki yang berbasis di AS mengatakan dia saat ini sedang memimpin "tim besar" pendaki ke Everest pada musim pendakian April-Mei.
"Kami tidak takut dengan COVID, tetapi akan mengambil tindakan pencegahan," kata Madison kepada Reuters.
Oleh sebab itu, Madison mengatakan tidak semua pendaki yang akan naik ke Gunung Everest.
Sebagai informasi, Nepal telah menutup beberapa gunung termasuk Everest untuk meredam kasus infeksi virus corona di negaranya. Sejauh ini, pemerintah Nepal mencatat ada 274.973 kasus infeksi dengan 3.012 kematian.
ADVERTISEMENT
Nepal saat ini diketahui juga telah memulai proses vaksinasi sejak Januari lalu.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )