Dulu Habis Terbakar, Bangkai Kapal Batubara di Australia Jadi Pulau Buatan

10 Mei 2022 8:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
SS City of Adelaide di Australia. Foto: Reece Fraser/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
SS City of Adelaide di Australia. Foto: Reece Fraser/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Di Australia atau lebih tepatnya di lepas pantai Magnetic Island by Townsville, Queensland utara, ada sebuah bangkai kapal yang kini diberi nama SS City of Adelaide.
ADVERTISEMENT
Bangkai kapal ini mungkin adalah yang paling mencolok, karena di wilayah tersebut ada 20 bangkai kapal yang berada di sekitar pulau.
Posisi dari bangkai kapal ini hanya sekitar 300 meter dari lepas pantai. Saat air surut, turis akan diperbolehkan untuk menyeberang ke bangkai kapal tersebut.
Kapal ini merupakan kapal uap yang dibangun pada tahun 1864 untuk Perusahaan Navigasi Uap Australasia. Yang artinya, kapal ini dibuat sebelum Australia ada sebagai negara bersatu.
Dulunya, kapal ini menjalankan layanan penumpang reguler ke beberapa tujuan, termasuk Melbourne, Sydney, Honolulu, dan San Francisco.
Dilansir The Travel, fungsinya sebagai kapal penumpang hanya bertahan selama beberapa tahun. Sebab, di tahun 1902, kapal ini berfungsi untuk menyimpan batubara.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 1912, bencana pun tidak dapat terhindarkan. Saat itu, kapal tersebut terbakar selama dua hari, dan hebatnya api tidak menghancurkan kapal secara keseluruhan.
SS City of Adelaide di Australia. Foto: Reece Fraser/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
SS City of Adelaide di Australia. Foto: Reece Fraser/Shutterstock
Setelah kejadian itu, bangkai kapal ini dibeli untuk diperbaiki kembali yang akan digunakan sebagai akomodasi untuk para turis, atau kembali berlayar di Picnic Bay oleh George Butler.
Pada tahun 1916, setelah berusaha dibuat untuk mengapung, dalam perjalanan kapal tersebut kembali kandas di Cockle Bay. Kapal ini pun ditemukan oleh warga setempat dan digunakan sebagai ruang ganti untuk turis yang akan berenang. Akhirnya, pada tahun 1920-an, kapal ini menjadi wisata lokal
Kapal ini kembali hancur, setelah pada Perang Dunia II ada pesawat tempur yang menabrak tiang belakangnya saat latihan. Empat prajurit tewas dalam insiden itu.
ADVERTISEMENT
Kerusakan kapal diperparah dengan terjadinya Topan Althea pada tahun 1971, yang menyebabkan runtuhnya sebagian dari bagian lambung besi bangkai kapal itu.
Kini, bangkai kapal tersebut menjadi pulau buatan dan tempat tinggal untuk berbagai tanaman dan kehidupan burung. Tak hanya itu, bangkai kapal ini juga sekarang menjadi salah satu atraksi paling unik di Australia.