Efek Kasus Lisensi Palsu, 32 Negara Eropa Berencana Tidak Gunakan Pilot Pakistan

8 Juli 2020 16:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pilot. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pilot. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Beberapa waktu lalu, publik dunia dihebohkan dengan berita tentang 30 persen pilot Pakistan yang diklaim memegang lisensi palsu. Hal ini diungkapkan langsung oleh Menteri Penerbangan Pakistan, Ghulam Sarwar Khan.
ADVERTISEMENT
Kala itu, Khan mengungkapkan bahwa sebanyak 262 pilot Pakistan ternyata tidak mengikuti ujian layak terbang sendiri. Sebagai gantinya, mereka membayar orang lain untuk mengikuti ujian atas nama mereka.
"Mereka tidak mempunyai pengalaman terbang," kata Khan.
Akibatnya, 32 negara di Eropa kini tengah mempertimbangkan menangguhkan validasi terbang untuk pilot yang memegang lisensi Pakistan.
Ilustrasi pilot Foto: Shutter Stock
Dilansir Gulf News, otoritas Penerbangan Uni Eropa (EASA) telah menulis surat kepada 32 negara anggotanya mengenai dugaan "penipuan terkait lisensi pilot yang dikeluarkan di Pakistan". Untuk itu, mereka merekomendasikan 32 negara Eropa untuk tidak menjadwalkan pilot yang memegang lisensi Pakistan untuk terbang.
"Anda mungkin mengetahui informasi yang tersedia dalam domain publik, yang menunjukkan bahwa sebagian besar (sekitar 40 persen) dari lisensi pilot maskapai yang dikeluarkan oleh Otoritas Penerbangan Sipil Pakistan (PCAA) dipalsukan atau tidak memenuhi syarat ICAO," ujar perwakilan EASA, dalam surat tersebut.
ADVERTISEMENT
"Jika perusahaan Anda saat ini mempekerjakan pilot yang memegang lisensi Pakistan yang valid, kami akan sangat menghargai jika Anda dapat berbagi informasi tentang tindakan atau keputusan yang akan ambil, dan memberitahukannya kepada EASA," lanjutnya.
Maskapai Pakistan International Airlines (PIA) Foto: Shutter stock
Sementara itu, EASA juga mengumumkan akan menangguhkan otoritas maskapai Pakistan International Airlines (PIA) untuk beroperasi di negara-negara anggota Uni Eropa. Penangguhan tersebut berlangsung selama enam bulan, dan sudah efektif sejak 1 Juli lalu.
Sebelumnya, Malaysia dan Vietnam juga telah menangguhkan sementara pilot yang bekerja di perusahaan penerbangan mereka dan memegang lisensi Pakistan.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)