Eropa Krisis Energi, Lampu Menara Eiffel Bakal Dimatikan Lebih Cepat

19 September 2022 16:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menara Eiffel dinyalakan dengan warna biru dan kuning, warna bendera Ukraina, untuk mendukung rakyat Ukraina setelah Rusia melancarkan operasi militer besar-besaran terhadap Ukraina, di Paris, Prancis. Foto: Benoit Tessier/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Menara Eiffel dinyalakan dengan warna biru dan kuning, warna bendera Ukraina, untuk mendukung rakyat Ukraina setelah Rusia melancarkan operasi militer besar-besaran terhadap Ukraina, di Paris, Prancis. Foto: Benoit Tessier/REUTERS
ADVERTISEMENT
Menara Eiffel jadi salah satu tempat wisata di Paris, Prancis, yang seakan tidak pernah sepi dari wisatawan. Ya, tak hanya siang hari, menara rancangan Gustave Eiffel tersebut nyatanya juga indah di malam hari, karena diterangi lampu yang menyala hingga puncak menara.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, wisatawan yang ingin menikmati keindahan Menara Eiffel harus pulang lebih cepat dari biasanya, setelah Paris mengumumkan untuk mematikan lampu di menara tersebut lebih awal.
Menara Eiffel Foto: Shutter Stock
Dilansir NDTV, Menara Eiffel akan dimatikan satu jam lebih awal dari biasanya untuk menghemat energi musim dingin ini.
Otoritas setempat juga akan menurunkan suhu air di kolam renang publik, serta menunda penghangat pada bangunan umum.
Suhu air di kolam akan diturunkan menjadi 25 derajat Celsius, dari 26 derajat Celsius. Pemanasan di gedung umum akan diturunkan ke 18 derajat Celsius.
Menara Eiffel, Paris, saat Earth Hour pada Minggu (30/3). Foto: AFP/GEOFFROY VAN DER HASSELT
Langkah tersebut diambil berdasarkan instruksi Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang meminta sektor industri, rumah tangga, hingga perkotaan untuk mengurangi konsumsi energi mereka sebesar 19 persen. Hal itu dilakukan sebagai dampak pemotongan pasokan gas oleh Rusia, serta naiknya harga listrik.
ADVERTISEMENT
Negara-negara Eropa sepakat untuk mengurangi konsumsi energi untuk menghindari dampak yang lebih serius, yakni kemungkinan penghentian total.
Salju di Menara Eiffel Foto: REUTERS/Gonzalo Fuentes
Meski Prancis tak terdampak langsung atas pemotongan pasokan gas dari Rusia, dibandingkan negara tertangganya, namun kemungkinan pemadaman listrik bisa terjadi. Sebab, sejumlah reaktor nuklir di negara tersebut dimatikan untuk mengurangi kelangkaan energi.
Hasilnya, Prancis yang sebelumnya menjadi negara pengekspor energi, kini harus mengimpor pasokan listrik dari negara lain.

Menara Eiffel Akan Tetap Bercahaya

Meski harus dimatikan lebih awal, Wali Kota Paris, Anne Hidalgo, mengatakan bahwa Menara Eiffel akan tetap bercahaya.
"Prancis akan selalu menjadi Kota Cahaya," ujarnya.
Hidalgo mengatakan terhitung mulai 23 September 2022, seluruh penerangan di gedung-gedung publik Paris akan dimatikan pada pukul 22.00 waktu setempat. Sebelumnya, Menara Eiffel biasanya akan menyala hingga pukul 01.00 waktu setempat. Adapun, lampu di bagian puncak menara menyala setiap jam.
ADVERTISEMENT
Jika, pemadamaan gedung-gedung Paris dilakukan sebelum pukul 23.45 waktu setempat, diperkirakan Paris akan menghemat energi sebesar 4 persen. Sedangkan, mematikan Menara Eiffel lebih awal tentu akan menghemat energi yang lebih besar lagi.