Gaet Kominfo, Sandiaga Tingkatkan Jangkauan Sinyal di Destinasi Super Prioritas

18 Januari 2021 20:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno bertemu Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerard Plate Foto: Dok. Kemenparekraf
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno bertemu Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerard Plate Foto: Dok. Kemenparekraf
ADVERTISEMENT
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, menemui Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerard Plate, untuk membahas isu telekomunikasi di sektor pariwisata.
ADVERTISEMENT
Dalam pertemuan tersebut, Sandiaga menekankan pentingnya cakupan sinyal atau coverage signal di seluruh destinasi wisata, khususnya destinasi Wisata Super Prioritas (DSP) seperti Danau Toba, Labuan Bajo, Mandalika, Borobudur dan Likupang.
Permintaan tersebut diungkapkan Sandi, dan disambut baik Johnny G Plate yang berkomitmen untuk mengembangkan pembangunan infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
"Tentunya aspek sekarang yang diperlukan adalah infrastruktur yang berkaitan dengan jaringan dengan coverage signal," ungkap Sandiaga dalam siaran tertulis yang diterima kumparan, Senin (18/1).
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno bertemu Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerard Plate Foto: Dok. Kemenparekraf
Bersamaan dengan komitmen tersebut, Sandiaga menyampaikan hanya satu DSP yang dinilainya paling siap dari segi kelengkapan dan kesiapan infrastruktur TIK, yakni Borobudur. Sandi mengatakan situs warisan dunia itu sudah dilengkapi sejumlah BTS oleh masing-masing operator.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, empat DSP lain, sebut Sandi, masih harus disempurnakan. Misalnya, kata Sandiaga, di Danau Toba yang masih terdapat sejumlah kabupaten yang belum memiliki BTS reguler. Sebelumnya, Kominfo menyatakan sudah membangun sebanyak 142 titik akses Internet Bakti di sejumlah wilayah Sumatera Utara yang berkaitan langsung dengan DSP Danau Toba.
Kondisi serupa juga terjadi di DSP Labuan Bajo. Saat ini sebanyak 18 titik BTS universal service obligation (USO) dan tiga titik sudah berdiri di Nusa Tenggara Barat (NTB). BTS yang telah terpasang itu menurut Sandiaga, sangat membantu dari segi kesiapan DSP tersebut.
Pulau Padar di Kepulauan Komodo, Nusa Tenggara Timur. Keindahan kawasan Taman Nasional Komodo membuat Labuan Bajo semakin banyak dikuncungi wisatawan mancanegara. Foto: Luke Wait/Shutterstock
Hal serupa juga disampaikan Sandiaga mengenai pembangunan 78 titik BTS di Mandalika yang menurutnya harus dapat ditingkatkan kembali.
ADVERTISEMENT
"Karena jika kita mendarat di Destinasi Super Prioritas, selain jalan, listrik, air dan akomodasi, pasti masalah jaringan internet dan coverage signal selalu menjadi prioritas bagi para wisatawan, khususnya wisatawan milenial yang sekarang harus selalu eksis dan segera tayang dengan gambar-gambar, terbarunya melalui Instagram, Facebook, Twitter maupun juga TikTok," ujar Sandiaga.
Bersamaan dengan pembangunan BTS, Sandiaga mengingatkan adanya koordinasi antara Kominfo dengan operator telepon seluler. Tujuannya agar tidak menimbulkan tabrakan sinyal seperti yang dialaminya di Labuan Bajo dan Mandalika pada pekan lalu.
"Kami apresiasi sekali program Bakti ini, karena dengan segera menghadirkan jaringan di kawasan pariwisata dan ekonomi kreatif," ujar Sandiaga.
"Selanjutnya kita juga bicara bagaimana ke depan melakukan kerja sama untuk big data, sehingga kebijakan penciptaan lapangan kerja seluas-luasnya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif ini dan peningkatan kinerja, dan key performance indicators bisa berbasis data yang sudah teranalisa dengan baik," katanya.
com-AirAsia, live on board di Labuan Bajo Foto: Shutterstock
Setelah big data, langkah selanjutnya adalah mobile positioning data yang berfungsi untuk memantau pergerakan para wisatawan di kawasan wisata. Lewat aplikasi yang juga terintegrasi dengan pengelola wisata, pemerintah dapat memberikan layanan virtual terbaik, mulai dari panduan hingga informasi tentang kawasan wisata.
ADVERTISEMENT
Sandiaga menyebut bahwa inovasi ini akan memberikan pengalaman yang berbeda bagi wisatawan selama berkunjung ke destinasi super prioritas di Indonesia. Ia juga menyebut bahwa Kominfo telah menyediakan satelit baru di tahun 2023.
"Pak Menteri juga memberikan kabar bahwa akan ada satelit baru di 2023, yaitu Atria (Satelit Indonesia Raya) yang kita harapkan mendukung kinerja dari pariwisata dan ekonomi kreatif," jelas Sandi.
Kehadiran satelit itu diyakini Sandiaga dapat meningkatkan kecepatan sinyal yang diharapkannya mencapai 5G. Lewat konektivitas tersebut Kemenparekraf akan menyuplai data destinasi pariwisata, baik lima DSP maupun sebanyak 244 desa wisata yang dikembangkan saat ini.
"Tujuannya untuk kebangkitan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif serta penciptaan lapangan kerja seluas-luasnya di sektor yang hari ini menjadi andalan dari 34 juta masyarakat Indonesia yang memiliki mata pencarian di sektor ini," tutup Sandi.
ADVERTISEMENT
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).