news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Gandeng BIG, Wishnutama Ingin Indonesia Memiliki Peta Geospasial Pariwisata

21 Februari 2020 13:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menparekraf Wishnutama Kusubandio Foto: Dok. Kemenparekraf
zoom-in-whitePerbesar
Menparekraf Wishnutama Kusubandio Foto: Dok. Kemenparekraf
ADVERTISEMENT
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio, menginginkan Indonesia memiliki peta geospasial pariwisata.
ADVERTISEMENT
Peta tersebut nantinya tidak hanya menyajikan ragam potensi pariwisata, tapi juga potensi bencana alam yang bisa terjadi.
“Ini menurut saya sangat strategis, sehingga pembangunan pariwisata ke depan dapat terancang dengan detail potensi dan segala kemungkinannya, baik potensi wisata yang belum diketahui maupun kemungkinan bencana alam, sehingga dapat diantisipasi. Sebab, hal itu berkaitan dengan aspek kenyamanan dan keamanan para wisatawan,” kata Wishnutama, seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima kumparan.
Menparekraf Wishnutama (kiri) dan Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG) Indonesia Hasanuddin Zainal Abidin (kanan) di Bogor (20/2) Foto: Dok. Kemenparekraf
Dalam kunjungan kerjanya ke kantor Badan Informasi Geospasial (BIG), Cibinong, Bogor, Kamis (20/2), Wishnutama mengatakan betapa pentingnya peta tersebut untuk mendukung pariwisata Indonesia.
Peta tersebut dibutuhkan agar rencana pengembangan pariwisata ke depan yang tertuang dalam Rencana Induk Pariwisata Nasional Terpadu (Ripandu) bisa terdata dengan baik.
ADVERTISEMENT
“Banyak potensi wisata yang belum kita ketahui. Tetapi apabila kita dapat informasi data dari BIG, tentunya kita bisa membuat langkah strategis bagaimana menghubungkannya, menggali potensinya, dan memasarkannya,” lanjut Wishnutama.
Peta geospasial pariwisata Indonesia Foto: Dok. Kemenparekraf
Sementara itu, Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG) Indonesia Hasanuddin Zainal Abidin, menjelaskan bahwa sebelumnya sudah ada 85 peta geospasial tematik, akan ditambah kurang lebih bisa sampai seratusan.
“Kemaritiman bisa juga menambah 51 tema, kebencanaan 45 tema, sosial dan ekonomi, dan segala macam juga akan ada penambahan. Semakin bagus juga bila penambahannya nanti ada peta-peta pariwisata,” ungkap Hasanuddin.
Ia juga menambahkan, nantinya pemetaan pada peta tersebut juga akan tersaji tidak hanya dalam bentuk cetak, tapi juga. Sebab, selain bisa menarik perhatian wisatawan, aplikasi yang diciptakan akan mempermudah wisatawan mengakses informasi saat berkunjung ke Indonesia.
ADVERTISEMENT